Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Pelita, Renungan P/KB GMIM 16 - 22 Maret 2025, Menaklukkan Segala Pikiran dalam Yesus Kristus

 Pelita, renungan Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM selama sepekan mulai 16 - 22 Maret 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada 2 Korintus 10:1-11.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
PELITA - Renungan Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM selama sepekan mulai 16 - 22 Maret 2025. Pembacaan alkitab terdapat pada 2 Korintus 10:1-11. 

Kemudian sekitar tahun 53-54 ia menulis surat yang pertama ke Korintus, sedangkan suratnya yang kedua ini nanti ditulis beberapa waktu kemudian. 

Ada beberapa pengajaran penting dari perikop ini, yaitu: pertama, Paulus berusaha menyampaikan pembelaan dengan 
lemah lembut dan ramah sebagaimana Kristus.

Sebab ia dapat saja bertindak keras terhadap orang-orang yang mendiskreditkan atau menjelekkan dirinya sebagai rasul. Betapa tidak.

Paulus dianggap sebagai orang yang hidup secara duniawi atau cara hidup Paulus dinilai bertentangan dengan kehendak Allah. 

Terhadap hal ini Paulus katakan bahwa dirinya dan rekan-rekan rasul Kristus lainnya memang masih berada di dunia tetapi mereka tidak berjuang secara duniawi.

Paulus dan rekan-rekannya tidak menggunakan senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, sehingga mereka memiliki kuasa dan kesanggupan menghadapi kekuatan dan tantangan apapun demi Kristus, termasuk memenangkan atau nyelamatkan jiwa-jiwa bagi Kristus. 

Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan,

Sikap berani dan tegas namun lemah lembut dan ramah, menjadi suatu perenungan mendalam bagi kita terutama dalam 
penghayatan minggu-minggu sengsara Yesus Kristus.

Karena memang harus seperti itulah karakter sebagai pengikut Kristus.

Paulus pun mengikuti ajaran dan teladan Kristus. Antara lain jangan membalas caci maki dengan caci maki.

Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan. 

Kasihilah orang yang memusuhimu. Berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu. Sebab pembalasan dan penghakiman adalah hak Tuhan.

Terkadang ada orang yang maksudnya baik tapi karena disampaikan dengan sangat emosional maka menjadi tidak baik. 

Kita harus berpikir positif terhadap orang lain, sekalipun dia adalah lawan.

Paulus pun menunjukkan sikap demikian. Dikatakannya: "Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia 
adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia."

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved