Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Mengapa Google Membayar Rp 512 Triliun untuk Wiz? 

Google berencana untuk menggabungkan platform keamanan cloud Wiz ke dalam divisi keamanan siber baru.

Editor: Arison Tombeg
ArtificialBrains.com
GABUNG - Logo Google. Google berencana untuk menggabungkan platform keamanan cloud Wiz ke dalam divisi keamanan siber baru. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Google berencana untuk menggabungkan platform keamanan cloud Wiz ke dalam divisi keamanan siber baru, meningkatkan infrastruktur berbasis AI dan melindungi data sensitif; teknologi tanpa batas dari perusahaan rintisan Israel memposisikan Google untuk bersaing langsung dengan Microsoft

Akuisisi besar-besaran terhadap perusahaan rintisan keamanan cloud Israel, Wiz, telah menjadi pembicaraan hangat dalam bidang teknologi tinggi, keamanan siber, dan teknologi secara umum.

Dengan valuasi 32 miliar dolar setara Rp 512 triliun, ini adalah penjualan terbesar dalam sejarah industri teknologi tinggi Israel, Google, dan bahkan seluruh bidang keamanan siber.

Rekor sebelumnya untuk akuisisi terbesar perusahaan keamanan siber adalah pembelian McAfee oleh Intel pada tahun 2010 senilai 7,8 miliar dolar. Jadi mengapa Google setuju untuk mengakuisisi Wiz dengan harga empat kali lebih tinggi?

Menurut berbagai laporan dikutip YNet, tujuan Google adalah menggunakan Wiz sebagai fondasi untuk membangun "Google Security," perusahaan keamanan siber terpadu. 

Saat ini, Google sudah memiliki beberapa divisi keamanan siber, termasuk perusahaan intelijen siber Mandiant, divisi penelitian keamanan siber Project Google Zero, divisi layanan keamanan siber Google Cloud, dan departemen-departemen kecil lainnya yang tersebar di seluruh perusahaan.

Gagasan untuk menggabungkan semua aktivitas keamanan siber di bawah satu payung bukanlah sesuatu yang mengada-ada. Microsoft berhasil membangun bisnis keamanan siber yang bernilai puluhan miliar dolar setiap tahunnya melalui strategi penyatuan serupa.

Menariknya, divisi keamanan siber Microsoft juga berasal dari akuisisi, termasuk perusahaan rintisan Israel Adallom (didirikan oleh CEO Wiz saat ini Assaf Rappaport) dengan nilai sekitar 300 juta dolar dan Secure Islands, yang didirikan oleh saudara Aki dan Yuval Eldar.

Google sudah lama ingin memasuki bidang ini. Namun, mengapa memilih Wiz? Alasan utamanya adalah karena teknologi Wiz sangat cocok untuk Google. Wiz menyediakan solusi yang mengamankan sistem komputasi awan—platform yang beroperasi tanpa memerlukan instalasi pada server yang dilindunginya. 

Perangkat lunak Wiz memungkinkan organisasi yang menggunakan layanan awan untuk memperoleh pandangan menyeluruh tentang lingkungan kerja mereka. Perangkat lunak ini juga mengidentifikasi risiko, seperti kerentanan keamanan, kesalahan konfigurasi, dan masalah autentikasi.

Namun, keunggulan utamanya adalah produk ini bekerja dengan lancar di seluruh platform cloud utama Amazon dan Microsoft, yang menjadikannya aset penting. Produk yang diperoleh Microsoft melalui pembelian Adallom menawarkan solusi serupa, tetapi versi Wiz lebih canggih.

Dengan kata lain, Google mengakuisisi produk yang jauh lebih canggih daripada yang dibeli Microsoft, yang akan memungkinkan Google untuk mengkonsolidasikan semua operasi keamanan sibernya di bawah satu payung dan bersaing secara efektif dengan Microsoft. 

Google dapat menawarkan solusi yang komprehensif kepada pelanggan cloud-nya atau pelanggan penyedia cloud lainnya, karena produk Wiz berfungsi di semua platform.

Cloud computing telah menjadi bisnis yang strategis dan penting saat ini. Banyak insiden siber dan pelanggaran keamanan bersumber dari kerentanan dalam layanan cloud, dan bahkan Google pun pernah mengalami masalah tersebut. 

Oleh karena itu, tidak mengherankan jika perusahaan tertarik untuk membuat divisi yang menangani masalah ini sekaligus menawarkan layanan ini kepada pihak lain.

Ada alasan lain untuk akuisisi ini: kecerdasan buatan (AI). Sektor AI membutuhkan penggandaan infrastruktur cloud karena sistem ini mengoperasikan chatbot dan layanan AI di balik layar.
Selain itu, proses pelatihan untuk sistem ini dilakukan di server cloud. 

Data ini sangat sensitif, dan sangat penting untuk mengamankannya atau menyediakan layanan keamanan yang efisien bagi operatornya. Akuisisi ini diharapkan menjadikan Rappaport salah satu tokoh kunci Google dalam beberapa tahun mendatang.

Menurut rincian kesepakatan, Google berencana untuk mempertahankan kantor pusat Wiz di Israel dan mempertahankan sebagian besar dari 1.800 karyawannya. Pada dasarnya, Google mengakuisisi seluruh perusahaan keamanan siber dalam satu transaksi.

Rappaport dengan cekatan mengembangkan Wiz dan memperkuatnya melalui serangkaian akuisisi perusahaan rintisan Israel, dengan menambahkan berbagai kemampuan canggih. Perusahaan kini dapat mengatasi sebagian besar skenario keamanan siber yang potensial dan memberikan semacam "kekebalan" terhadap masalah sebelum masalah tersebut menyebabkan pelanggaran.

Dikombinasikan dengan kemampuan intelijen Mandiant, deteksi malware dari Virus Total (perusahaan Google lainnya) dan penelitian kerentanan tingkat lanjut dari Project Zero, telah lahir divisi bisnis baru dengan masa depan yang sangat menjanjikan. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved