Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tribun Podcast

Cerita 2 Warga Sulut Korban Online Scam di Kamboja, Disiksa Hingga Dijual Jika Tak Capai Target

Saat ini baru 4 warga Sulut yang berhasil dipulangkan setelah melarikan diri dari perusahaan karena mengalami tekanan kerja.

|
Penulis: Ferdi Guhuhuku | Editor: Alpen Martinus
Tribun Manado
CURHAT: Christian Tamalo dan Busmando Suply saat menghadiri acara Tribun Podcast didampingi Relawan Kemanusiaan Kamboja, Christie Saerang, Jumat (14/3/2025). Mereka curhat soal kejadian di Kamboja. 

TRIBUNMANADO.COM- Puluhan Warga Sulawesi Utara, menjadi korban perusahaan online scam (penipuan daring) di Kamboja.

Saat ini baru 4 warga Sulut yang berhasil dipulangkan setelah melarikan diri dari perusahaan karena mengalami tekanan kerja.

Bahkan mereka disiksa dan disetrum kalau tidak mencapai target kerja untuk menipu orang lain.

Baca juga: Populer Sulut: Kasus Penganiayaan Siswi SMK di Bitung, 2 Korban Online Scam Pulang dari Kamboja

Hal itu diungkapkan oleh dua warga Sulut Christian Tamalo dan Busmando Suply saat menghadiri acara Tribun Podcast didampingi Relawan Kemanusiaan Kamboja, Christie Saerang, Jumat (14/3/2025).

Berikut petikan wawancara tanya jawab antara Host Tribun Manado bersama para narasumber:

Host: Kenapa sampai bisa ke Kamboja?

Kami ditawarkan oleh pihak agen perusahaan ini untuk kerja di Kamboja.

Para agen ini orang-orang yang kita kenal karena memang orang Sulut yang memang ada yang pernah sudah kerja di perusahaan tersebut.

Host: Apakah para agen sampaikan apa yang dikerjakan di Kamboja?

Para agen hanya mengatakan kita di Kamboja kerja sebagai admin dan client service, mereka tidak bilang kalau kerja sebagai online scam.

Host: Tiket pesawat dan pengurusan paspor siapa yang berikan uang?

Kita 6 kali naik pesawat semuanya tiket dan uang jalan serta paspor diurus oleh pihak perusahaan.

Jadi kita hanya siap berangkat, ada orang jemput di bandara tujuan sampai di Kamboja semuanya sudah diatur.

Tetapi sampai di perusahaan semua paspor dan handphone kita langsung disita oleh pihak perusahaan.

Host: Ketika sampai di Kamboja dan mengetahui kerja tidak sesuai yang dijanjikan gimana responnya?

Kita sudah tidak bisa berbuat apa-apa terpaksa harus mengikuti semua aturan perusahaan untuk kerja sebagai online scam.

Host: Gimana cara kerja online scam?

Online scam itu bermacam-macam, kalau kita berdua dipaksa untuk buat akun facebook dan menyamar sebagai perempuan untuk membangun hubungan dengan korban yang sudah berteman dengan kita.

Setelah itu, kita minta berteman di WhatsApp sampai membuat mereka percaya dan nyaman kepada kita.

Tahap selanjutnya kita tawarkan kepada mereka investasi dan bermacam-macam modus lainnya ujungnya kita lakukan pemerasan kepada korban sampai habis uangnya.

Jadi masing-masing orang devisi berbeda-beda cuma yang pasti kita dipaksa untuk melakukan penipuan targetnya orang Indonesia.

Host: Kalau tidak sampai target kerja apa risiko yang didapatkan?

Kita diminta untuk lembur berjam-jam, tetapi ada perusahaan lain yang melakukan penyiksaan kepada karyawannya.

Jadi harus sampai terget kalau tidak ada resiko besar yang akan diterima oleh orang tersebut.

Yang bahaya kalau tidak sampai terget akan dijual ke perusahaan lain dan ini sangat berbahaya sekali.

Host: Kenapa tidak lari saja kalau perusahaan tidak benar?

Kita tidak bisa lari karena penjagaan sangatlah ketat sehingga tidak ada kesempatan untuk melarikan diri.

Host: Apakah gaji sesuai yang dijanjikan?

Awalan kita iming-iming gaji satu bulan Rp 9 juta, namun sampai di sana hanya Rp 3 juta saja.

Bahkan ada potong gaji kalau tidak mencapai target, kita makan saja tidak teratur dibuat seperti bukan manusia.

Host: Gimana sampai bisa lari?

Ada momen kita di hotel sehingga bisa lari dan itu karena dibantu ibu Christie Saerang puji Tuhan bisa sampai di depan KBRI Kamboja.

Host: Gimana situasi di KBRI?

Ada ratusan warga Indonesia di depan KBRI termasuk warga Sulut ada puluhan yang masih terjebak dan belum bisa pulang.

Host: Apa yang ingin disampaikan kepada kepada warga Sulut yang mungkin ingin kerja di Kamboja?

Lebih baik saran kami jangan ke Kamboja semua yang dijanjikan oleh agen tidak ada yang benar semua bohong.

Jangan percaya dengan iming-iming gaji besar semua bohong. Ketika sudah masuk di perusahaan tidak ada kesempatan lagi untuk keluar.

Pesan kami juga kepada pemerintah untuk secepatnya membantu warga Sulut yang masih di depan KBRI karena sangat-sangat menderita.

Yang masih punya uang bisa makan yang tidak punya uang hanya bisa tahan lapar dan tidur di luar KBRI.

Semoga degan kami hadir di sini dengan donasi yang nantinya terkumpul semua warga Sulut dan warga lain di luar Sulut bisa pulang.
  

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved