Renungan Harian Kristen
Pelita, Renungan P/KB GMIM 2 - 8 Maret 2025, 1 Petrus 5:1-11, Gembala Jadi Teladan Bagi Dombanya
Pelita, renungan ibadah Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM selama sepekan mulai 2 - 8 Maret 2025.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelita, renungan ibadah Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM selama sepekan mulai 2 - 8 Maret 2025.
Pembacaan alkitab terdapat pada 1 Petrus 5:1-11.
Tema perenungan adalah Hendaklah gembala menjadi teladan bagi kawanan dombanya.
Khotbah :
Sahabat-sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan,
Jemaat Kristen pada masa penulisan surat ini sedang mengalami penderitaan karena iman kepada Kristus.
Menjadi Kristen berarti siap menderita. Di hadapan banyak orang Yahudi, mereka dimusuhi, sementara di hadapan pemerintah dan orang Romawi, mereka dianggap sekte Yahudi.
Pasca peristiwa kebakaran kota Roma (tahun 64), orang Kristen dijadikan kambing hitam oleh penguasa kejam, kaisar Nero.
Orang Kristen terusir dari Roma; dikejar-kejar, dianiaya dan dibunuh karena tidak mau menyembah kaisar yang dianggap sebagai dewa.
Di banyak tempat yang mereka datangi, orang Kristen mengalami berbagai perlakuan yang tidak layak bahkan kekerasan.
Orang Kristen tersiksa bukan saja karena berhadapan dengan penguasa tetapi karena hukum rimba. Orang seenaknya melakukan penganiayaan.
Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan,
Dalam situasi yang mencekam seperti itulah, Petrus hendak menguatkan jemaat Kristen yang telah tersebar di
berbagai wilayah, terutama para penatua atau pemimpin di jemaat.
Dibutuhkan figur pemimpin yang sabar dan tulus untuk tetap berdiri teguh menggembalakan jemaat yang adalah milik
Allah.
Sebab itu Petrus mengatakan "Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
Dalam menggembalakan domba-dombanya, seorang gembala yang baik adalah gembala yang selalu berusaha memastikan agar domba-dombanya terjaga, terlindungi dan selamat di segala musim.
Menjalankan tugas sebagai penatua tidak boleh dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah.
Nasihat ini tentu untuk mengingatkan kita juga selaku Pelayan Khusus maupun Komisi, UPK dan Panji Yosua.
Menjadi gembala atau pemimpin jemaat bukan sematamata keinginan manusia tetapi atas kehendak atau pilihan Allah.
Mungkin di mata manusia seseorang dianggap tidak layak menjadi pemimpin tetapi ternyata dia yang dipilih Tuhan.
Daud adalah seorang gembala kambing domba, bungsu dari 8 bersaudara, tubuhnya kecil dibanding dengan kakak-kakaknya berbadan besar yang dilihat oleh Samuel, namun ternyata yang ditentukan oleh Allah adalah Daud untuk menjadi raja yang perkasa bagi bangsa Israel.
Jadi jabatan pelayanan seperti penatua merupakan anugerah dan kasih karunia Allah.
Hal ini berlaku juga di dalam kepelayanan Pria/Kaum Bapa GMIM.
Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan,
Menjadi pemimpin jemaat tidak boleh didasarkan pada motivasi untuk mencari keuntungan pribadi, seperti uang,
jabatan, prestise atau popularitas, melainkan karena motivasi atau keterpanggilan untuk mengabdikan diri; bukan semata-mata mengabdikan diri kepada manusia tetapi kepada Allah yang memercayakan jabatan pelayanan itu. Kepemimpinan yang tercipta karena mencari keuntungan pribadi berakibat fatal.
Begitu pun jika orang menginginkan jabatan pelayanan hanya sebagai batu loncatan ke panggung politik dan sebagainya.
Penulis kitab ini juga mau mengingatkan para penatua bahwa menjadi pemimpin jemaat bukan supaya dapat berkuasa
dan sesuka hati memerintah jemaat.
Melainkan harus menjadi teladan sebagai pola anutan bagi jemaat (public figur).
Jangan sampai terjadi seperti cerita ini: Ada seorang penatua yang diketahui suka miras dan sering mabuk, kemudian suatu waktu ia berkhotbah dan mengajak jemaat untuk menjauhi miras, sontak ada jemaat bersuara: "ator pena."
Jika kita menjadi gembala yang baik maka kita akan menerima mahkota kemuliaan kekal saat Tuhan Yesus datang kembali.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang diberkati Tuhan,
Rendah hati, sabar dan tidak melakukan kesaIahan terhadap orang lain adalah cara terbaik untuk tetap hidup di
tengah situasi yang mencekam.
Kita pun saat ini harus saling menghargai, terutama orang muda terhadap orang tua. Rendah hatilah, apapun jabatan dan status kita.
Karena Allah menentang orang yang congkak tetapi memberi anugerah kepada orang yang rendah hati.
Apalagi di hadapan Tuhan, kita harus merendahkan diri karena Dia yang berkuasa atas hidup kita.
Orang Kristen tak akan luput dari pergumulan dan kekhawatiran namun kita harus percaya bahwa Tuhan yang
memelihara kita.
Berjaga-jagalah dan berdoalah; roh memang penurut namun daging lemah.
Berpegang pada firman Tuhan, minta kekuatan dan hikmat-Nya, agar kita tidak lengah dan tidak gampang dikuasai oleh iblis.
Kita semua terpanggil oleh Allah menuju hidup baru dalam kemuliaan yang kekal.
Sekalipun di dalamnya ada penderitaan, namun kita akan dihibur dan dikuatkan oleh Allah sebab Dialah yang berkuasa selama-lamanya. Amin.
Pertanyaan untuk PA:
1. Apa yang saudara pahami mengenai gembala yang menjadi teladan bagi kawanan domba?
2. Apa saja masalah-masalah kepemimpinan dalam jemaat dan bagaimana solusi?
Sumber: Komisi W/KI GMIM edisi bulan Februari - Maret 2025
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Obor Pemuda GMIM Jumat 19 September 2025, Matius 25:44-45, Mengasihi Lewat Tindakan Nyata |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 19 September 2025, Matius 25:44-45, Bantulah Sesama yang Butuh Pertolongan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 3:13-19, The Power of Sending |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 2:13-17, The Power of Love |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 2:1-12, The Power of Trust |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.