Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Upus Ni Mama, Renungan W/KI GMIM 2- 8 Maret 2025, 1 Petrus 5:1-11, Gembala Jadi Teladan Bagi Domba

Upus Ni Mama, renungan ibadah Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM selama sepekan mulai Minggu 2 - 8 Maret 2025.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
UPUS NI MAMA - Renungan ibadah Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM selama sepekan mulai Minggu 2 - Sabtu 8 Maret 2025. Pembacaan alkitab 1 Petrus 5:1-11. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Upus Ni Mama, renungan ibadah Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM selama sepekan mulai Minggu 2 - 8 Maret 2025.

Pembacaan alkitab terdapat pada 1 Petrus 5:1-11.

Tema perenungan adalah Hendaklah gembala menjadi teladan bagi kawanan dombanya.

Khotbah :

Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Petrus salah seorang murid Yesus adalah saksi penderitaan Kristus sampai di kayu salib.

Kendati Ia pernah menyangkal Yesus tetapi ia bertobat dan memberi diri dipakai Tuhan untuk melayani. 

Petrus bersama Yakobus dan Yohanes telah melihat kemuliaan Kristus ketika Dia dimuliakan di atas gunung (Mrk 9:2-13; II Pet 1:16-18).

Petrus berkhotbah di hari Pentakosta dan menjadi seorang guru gereja di Yerusalem.

Surat Petrus yang pertama ini ditujukan kepada orang-orang yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia keeil, dan Bitinia, supaya mereka dikuduskan oleh Roh, siap menderita sebagai pengikut Kristus dan setia mendengar nasihat
nasihat firman. 

Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 

Surat I Petrus 5 :1-11, berisi nasihat yang oleh Lembaga Alkitab Indonesia diberi judul "Gembalakanlah kawanan domba 
Allah".

GMIM mengangkat tema "Hendaklah gembala menjadi teladan bagi kawanan domba".

Ketika Petrus menulis surat kepada para penatua, dengan rendah hati Ia menyebut dirinya sebagai teman penatua bukan atasan penatua.

Adakah juga sebagai penatua-penatua WKI, komisi-komisi, sapaan-sapaan kita bagi sesama adalah sapaan akrab sebagai saudara, teman dalam pelayanan? 

Kata Petrus, aku menasihatkan para penatua sebagai teman dan saksi penderitaan Kristus yang akan mendapat kemuliaan kelak, gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu.

Penatua adalah jabatan gerejawi, bah yunani: "presbyteros" yang berarti seorang yang dituakan, yang matang berpikir, memiliki hikmat, pemimpin Kristen yang memberi petunjuk, pengenalan firman kepada orang percaya lainnya, bertanggung jawab atas pelayanannya.

Domba adalah jenis binatang lemah yang sangat bergantung pada tuntunan pemeliharaan gembala.

Dalam Alkitab, orang-orang yang lemah perlu dituntun, diarahkan, dikuatkan, dilayani.

Mereka diibaratkan domba. Gembalakanlah domba-domba yang ada padamu mengandung arti, yang kuat melindungi yang lemah dari berbagai ancaman dan secara holistik, bimbingan spiritual menguatkan iman mereka.

Gembala sebagai pemimpin memberi rasa aman dan damai bagi domba untuk hidup dan berkarya, melayani dengan sukacita. 

Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Menjadi gembala yang adalah teladan tidaklah mudah. 

Yesus Kristus Gembala baik adalah contoh teladan kita untuk melayani.

Kata Yesus "Akulah gembala yang baik, Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yoh 10:11). 

Mau menjadi teladan dalam pelayanan? Ikuti nasihat ini, apabila kamu menggembalakan domba/ melayani, jangan dengan paksa tetapi dengan sukarela sesuai kehendak Allah.

Tak jarang terdengar ungkapan dari ibu-ibu " adoh, solala melayani, mar salah-salah kita penatua, salah-salah kita komisi, jadi terpaksa kita layani".

Firman Tuhan, jangan dengan paksa tetapi sukarela. Ibu-ibu jika kita memiliki kerelaan hati, sukacita melayani maka sekalipun berat, pekerjaan pasti dapat diselesaikan dengan baik, tergantung manajemen hati. 

Menggembalakan domba jangan karena mau mencari keuntungan tetapi dengan pengabdian diri. Pada umumnya 
orang bekerja, mencari keuntungan dan sangat senang beruntung. 

Itu adalah hal yang wajar. Namun melayani sesama dalam pelayanan gereja tidak dianjurkan mencari keuntungan pribadi. 

"Tetapi Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu" (Mat 6:33). 

Menggembalakan domba, janganlah kamu seolah-olah mau memerintah tetapi jadilah teladan.

Sikap lemah lembut, santun berucap, sopan bertindak, mendatangkan ketenangan bagi mereka yang dipercayakan kepadamu.

Kalau demikian, apabila Gembala Agung Yesus Kristus Tuhan Juruselamat dunia datang kembali sebagai Hakim yang adil, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. 

Ibu-ihu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 

Allah menentang orang-orang yang congkak tetapi mengasihi orang-orang yang rendah hati.

Sudahkah kita sebagai ibu, menjadi teladan bagi anak cucu dan sesama tentang hal kerendahan hati?

Kepada orang muda, rasul Petrus menasihati, tunduklah kepada orang tua dan kamu semua rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain. 

Namun, bagaimana mereka akan tunduk dan memberi hormat jika orang tuanya tinggi hati, bagai pohon yang menjulang dan penuh kesombongan?

Betapa penting introspeksi diri, jangan-jangan kita berpikir, kita ini rendah hati padahal di hadapan Tuhan angkuh dan sombong.

Siapa yang merendahkan diri seperti teladan Kristus ia akan ditinggikannya pada waktunya.

Ibu-ibu, Seiring kemajuan zaman dibarengi dengan perkembangan era digital, komunikasi semakin terbuka, kompetisi 
kerja yang profesional sangat ketat, pengaruh perkembangan ekonomi global yang mengakibatkan inflasi, tak jarang kekhawatiran melanda gereja dan masyarakat.

Namun firman Tuhan "Serahkanlah segala kuatirmu kepada-Nya sebab Ia yang memelihara kamu". 

Jangan lengah, sadarlah dan berjaga-jagalah! 

Artinya banyak berdoa, berkomunikasi dengan Tuhan sebab lawanmu si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang 
mengaum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Lawanlah ia dengan iman yang teguh. Berdoa dan rajinlah bekerja Tuhan pasti memberkati. 

Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus, 

Hidup tak pernah sepi dari penderitaan. Maksudnya yang setia mengikuti Kristus, konsekuensinya memikul salib.

Salib Kristus adalah tanda pengorbanan. Siapa mau menderita karena Kristus, melayani dengan kerelaan, mau menjadi teladan bagi kawanan domba, maka jangan takut Allah sumber segala kasih karunia yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, menguatkan dan mengokohkan kamu.

Seperti Yesus Kristus hari ketiga bangkit dari kematian, maka penderitaan kita pun hanya seketika lamanya bagai 
perempuan yang melahirkan.

Yesus berkata "Aku datang supaya mereka mempunyai hidup dan mempunyainya dalam segala kelimpahan, Akulah gembala yang baik" (Yoh 10:10b-11a).

WKI GMIM, hendaklah kamu sebagai gembala jadi teladan bagi kawanan domba. Amin.

Sumber : Komisi W/KI GMIM edisi Februari - Maret 2025

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved