Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Upus Ni Mama, Renungan W/KI GMIM 2- 8 Maret 2025, 1 Petrus 5:1-11, Gembala Jadi Teladan Bagi Domba

Upus Ni Mama, renungan ibadah Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM selama sepekan mulai Minggu 2 - 8 Maret 2025.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
UPUS NI MAMA - Renungan ibadah Wanita Kaum Ibu (W/KI) GMIM selama sepekan mulai Minggu 2 - Sabtu 8 Maret 2025. Pembacaan alkitab 1 Petrus 5:1-11. 

Kata Petrus, aku menasihatkan para penatua sebagai teman dan saksi penderitaan Kristus yang akan mendapat kemuliaan kelak, gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu.

Penatua adalah jabatan gerejawi, bah yunani: "presbyteros" yang berarti seorang yang dituakan, yang matang berpikir, memiliki hikmat, pemimpin Kristen yang memberi petunjuk, pengenalan firman kepada orang percaya lainnya, bertanggung jawab atas pelayanannya.

Domba adalah jenis binatang lemah yang sangat bergantung pada tuntunan pemeliharaan gembala.

Dalam Alkitab, orang-orang yang lemah perlu dituntun, diarahkan, dikuatkan, dilayani.

Mereka diibaratkan domba. Gembalakanlah domba-domba yang ada padamu mengandung arti, yang kuat melindungi yang lemah dari berbagai ancaman dan secara holistik, bimbingan spiritual menguatkan iman mereka.

Gembala sebagai pemimpin memberi rasa aman dan damai bagi domba untuk hidup dan berkarya, melayani dengan sukacita. 

Ibu-ibu yang dikasihi dan diberkati Tuhan Yesus,

Menjadi gembala yang adalah teladan tidaklah mudah. 

Yesus Kristus Gembala baik adalah contoh teladan kita untuk melayani.

Kata Yesus "Akulah gembala yang baik, Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya" (Yoh 10:11). 

Mau menjadi teladan dalam pelayanan? Ikuti nasihat ini, apabila kamu menggembalakan domba/ melayani, jangan dengan paksa tetapi dengan sukarela sesuai kehendak Allah.

Tak jarang terdengar ungkapan dari ibu-ibu " adoh, solala melayani, mar salah-salah kita penatua, salah-salah kita komisi, jadi terpaksa kita layani".

Firman Tuhan, jangan dengan paksa tetapi sukarela. Ibu-ibu jika kita memiliki kerelaan hati, sukacita melayani maka sekalipun berat, pekerjaan pasti dapat diselesaikan dengan baik, tergantung manajemen hati. 

Menggembalakan domba jangan karena mau mencari keuntungan tetapi dengan pengabdian diri. Pada umumnya 
orang bekerja, mencari keuntungan dan sangat senang beruntung. 

Itu adalah hal yang wajar. Namun melayani sesama dalam pelayanan gereja tidak dianjurkan mencari keuntungan pribadi. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved