Renungan Harian Kristen
Bina Remaja GMIM, Renungan 23 Februari - 1 Maret 2025, Tunaikanlah Tugasmu dengan Sabar
Bina Remaja, renungan ibadah remaja GMIM dalam sepekan mulai dari Minggu 23 Februari - Sabtu 1 Maret 2025.
Dengan melakukan semua di hadapan Allah, Timotius dapat memiliki sikap yang benar, dimana ia melakukan segala sesuatu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, bagi kemuliaan Tuhan dan bukan untuk kepentingan diri sendiri.
Timotius dipanggil untuk memberitakan firman, Injil Yesus Kristus itu, dalam kesiapan dan kesediaan baik atau tidak baik waktunya, untuk menyatakan apa yang salah, menegor dan menasihati dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Memberitakan Injil di hadapan orang-orang dengan berbagai karakter dan sikap, terlebih mereka yang masih bertahan dalam pola pikir dan sikap hidup yang lama, bukanlah tugas yang mudah.
Namun demikian, Timotius diminta melakukannya dan tetap melakukannya dengan sikap yang benar, penuh kesabaran,
demi Injil Yesus Kristus terus bergaung dan membawa perubahan dalam hidup jemaat yang dilayaninya.
Sama seperti sebuah lagu himne berjudul "Tak mudah jalanku yang menuju ke sorga," Paulus telah mengingatkan
Timotius sejak semula dalam memenuhi tugasnya sebagai seorang pemberita Injil, yakni agar ia menguasai diri dalam segala hal dan sabar menderita dalam melakukan pekerjaan pemberita Injil dan dalam menunaikan tugas pelayanan.
Rasa-rasanya tugas ini begitu sulit untuk dilakukan, namun Timotius memiliki contoh dan teladan dari seseorang yang telah lebih dahulu menjalankan panggilan Tuhan tersebut, bertahan dalam segala kesulitan dan penderitaan, dan pada akhirnya dapat menyelesaikan panggilan tersebut.
Contoh dan teladan itu adalah Rasul Paulus sendiri, yang bagi Timotius adalah ayah rohaninya sendiri.
Saat menuliskan surat kedua untuk Timotius, Rasul Paulus menyadari bahwa waktunya tinggal sedikit lagi. Ia berterus terang kepada Timotius bahwa akhir hidupnya telah dekat.
Ia telah sama seperti korban curahan yang dipersembahkan kepada Tuhan dan apa yang dicurahkan itu tidak lain adalah darahnya sendiri.
Itulah sebabnya Paulus mendorong Timotius untuk memberi yang terbaik dalam memenuhi tugas pelayanannya laksana seorang atlet yang berlari menuju garis finis dan pada akhirnya akan memperoleh mahkota kemenangan yang disebut Paulus sebagai mahkota kebenaran.
"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik," kata Paulus, dan meminta Timotius mengikuti jejaknya, yakni dengan menjaga ajaran yang benar dan sikap yang benar dalam pemberitaan Injil yang dilakukannya.
Kesabaran dan ketabahan Paulus telah menghasilkan hal-hal besar dalam pelayanan yang dilakukannya, dan Paulus berharap yang sama pada Timotius yang muda itu.
Kesabaran dan ketabahan dalam mengerjakan panggilan Tuhan selalu menghasilkan apa yang baik, yang memuliakan nama Tuhan, dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Apa yang terjadi bila setiap pembina remaja dan remaja Kristen mendasarkan hidup pada ajaran yang benar dan
menjalankan suatu sikap hidup yang benar?
Hal itu akan menghasilkan dampak besar.
Obor Pemuda GMIM Selasa 23 September 2025, Mazmur 145: 4 - 7, Menceritakan Kebesaran Tuhan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Mazmur 145:1-3, Pujilah Tuhan di Setiap Waktu |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 16:14-20, Injil Untuk Dunia |
![]() |
---|
Pelita, Renungan P/KB GMIM 21-27 September 2025, Mazmur 145:1-21, Segala Makhluk Memuji Nama-Nya |
![]() |
---|
Upus Ni Mama, Renungan W/KI GMIM 21-27 September 2025, Biarlah Segala Makhluk Memuji Namanya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.