Cara Warga Siasati Mahalnya Daging Babi Saat Natal dan Tahun Baru, Terpaksa Ganti Bahan Masakan Lain

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harga daging babi di Sulut masih tergolong sangat mahal, meski Natal dan tahun baru sudah lewat.

Meski pada dua momen tersebut, ada warga yang tetap membeli daging babi.

namun ada juga yang menyiasati, mengganti daging babi dengan bahan lain.

Baca juga: Kaleidoskop Ekonomi Sulut Tahun 2024, Daging Babi Mahal hingga Listrik Padam Lebih dari 30 Jam

Memang hingga saat ini, harga daging babi masih sekitar Rp140 ribu per kilogram.

Andini seorang warga Minut memakai ikan ganti babi dalam adonan sayur pangi.

"Ini tak biasa, karena biasanya makan Pangi harus pakai babi, tapi kini kita pakai ikan saja," kata dia Kamis (2/1/2024).

Tanpa babi, ia menggaransi panginya tetap nikmat. 

Banyak warga yang tergoda menyantap.

Yulia warga Manado mengurangi porsi daging babi dalam hidangan open house pada Rabu kemarin.

"Biasanya ada babi tore, babi kecap, dan babi putar, tapi kini hanya babi rica saja," kata dia.

Sebagai gantinya ia memperbanyak daging ayam.

Ikan juga demikian. Sebut dia, daging babi yang harganya mencapai 140 an ribu per kilo tergolong mahal.

"Satu pan stove saja tak cukup sekilo, jadi memang musti beli beberapa kilo dan harganya sangat mahal," kata dia.

Diketahui harga daging babi naik setinggi langit pasca serangan virus ASF.

Peternak yang merugi menjadi trauma, kemudian tak lagi menternakan babi.

Ini menyebabkan stok kurang hingga harga babi selangit.

Pemprov Sulut melakukan upaya mendatangkan babi dari Bali untuk menekan harga. (Art)