Natal di Kotamobagu
Pasca Natal di Kotamobagu Sulawesi Utara Harga Rica Turun, Buat Pedagang Kecewa
Pasca Natal, banyak petani dan pedagang yang memasok rica dalam jumlah besar, sementara permintaan tidak sebanyak yang diprediksi.
Penulis: Diki Cahya Mulya Gobel | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU — Perbedaan tren harga komoditas rempah di Pasar 23 Maret Kotamobagu, Sulawesi Utara, pasca Natal menjadi perhatian.
Harga rica yang biasanya melonjak pada momentum akhir tahun justru turun drastis.
Sementara beberapa komoditas lain seperti jahe, kunyit, dan kemiri mengalami kenaikan.
Salah seorang pedagang, Nurdin Adam, mengungkapkan kekecewaannya terhadap penurunan harga rica merah, yang kini hanya Rp40 ribu per kilogram, turun jauh dari Rp 65 ribu per kilogram sebelum Natal.
Menurutnya, penurunan harga rica disebabkan oleh melimpahnya stok di pasar.
Pasca Natal, banyak petani dan pedagang yang memasok rica dalam jumlah besar, sementara permintaan tidak sebanyak yang diprediksi.
“Stok sangat banyak, jadi harga otomatis turun. Banyak pedagang rica yang kecewa. Bahkan ada yang punya puluhan kilogram malah dibuan,” katanya.
Di sisi lain, komoditas seperti jahe dan kunyit justru mengalami kenaikan harga.
Jahe yang sebelumnya Rp 20 ribu per kilogram kini menjadi Rp 40 ribu, sedangkan kunyit juga naik dari Rp20 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
Selain itu, kemiri juga mencatat kenaikan harga, dari Rp 50 ribu menjadi Rp 60 ribu per kilogram.
“Berharap harganya bisa naik seperti tahun kemarin. Kalau dibandingkan, pendapatan tahun ini jauh lebih rendah,” ucap Nurdin.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.