Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hamas Minta Gencatan Senjata 7 Hari sebelum Pembebasan Sandera Israel - AS

Para pejabat Hamas meminta gencatan senjata selama 7 hari sebelum pembebasan sandera Israel dan Amerika Serikat.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Keluarga sandera Israel yang masih ditawan Hamas. Para pejabat Hamas meminta gencatan senjata selama 7 hari sebelum pembebasan sandera Israel dan Amerika Serikat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Gaza - Para pejabat Hamas meminta gencatan senjata selama 7 hari sebelum pembebasan sandera Israel dan Amerika Serikat.

Pejabat Hamas mengatakan kepada surat kabar Al-Akhbar yang berafiliasi dengan Hizbullah di Lebanon bahwa negosiasi di Doha berjalan dengan baik, dengan sebagian besar masalah telah terselesaikan. 

Namun, masih ada dua hal penting yang masih menjadi perdebatan, menurut laporan yang diterbitkan pada hari Kamis 19 Desember 2024.

Perselisihan pertama melibatkan permintaan Israel untuk daftar lengkap semua sandera —baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal— yang ditahan oleh Hamas dan faksi-faksi Palestina lainnya.

Dikutip YNet, pejabat Hamas dilaporkan bersikeras bahwa memverifikasi daftar tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa gencatan senjata setidaknya selama seminggu. Meskipun terjadi kebuntuan, sumber-sumber mengatakan bahwa kesepakatan mungkin akan segera tercapai.

Perselisihan kedua berpusat pada desakan Israel agar para prajurit, termasuk mereka yang terluka, diprioritaskan dalam tahap awal kesepakatan pembebasan kemanusiaan . Hamas dilaporkan telah menolak hal ini, dengan alasan hal itu bertentangan dengan pemahaman sebelumnya tentang kerangka kerja pembebasan sandera Israel.

Ofir Angrest, yang saudaranya, prajurit IDF Matan Angrest, termasuk di antara mereka yang ditawan di Gaza, mengatakan bahwa "menjatuhkan Hamas bukanlah suatu pilihan. Kami menuntut agar para prajurit diikutsertakan dalam kesepakatan tersebut."

Meski terdapat perbedaan-perbedaan ini, faksi-faksi Palestina dilaporkan yakin bahwa keseriusan Israel dalam mencapai kesepakatan dapat menyelesaikan masalah yang tersisa.

Sementara itu, Sky News Arabia mengutip seorang anggota tim Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengatakan telah terjadi "kemajuan tambahan dalam beberapa hari terakhir" menuju gencatan senjata di Gaza.

Hamas dilaporkan memberi tahu para mediator bahwa mereka tidak dapat memberikan jumlah pasti sandera yang mereka tahan, yang telah menunda rilis rincian lebih lanjut.

Kesepakatan ini diharapkan akan berjalan secara bertahap. Pejabat AS tersebut mencatat bahwa baik Israel maupun Hamas tampak lebih bertekad dari sebelumnya untuk mengakhiri perang.

Pejabat Israel tengah menunggu daftar resmi sandera hidup dari Hamas, dan menekankan bahwa prioritas utama mereka adalah memaksimalkan jumlah sandera hidup yang dipulangkan. 

Hamas telah menawarkan untuk menyertakan jenazah sandera yang telah meninggal guna mengatasi kekurangan sandera hidup yang dibebaskan selama tahap pertama.

Untuk saat ini, negosiasi terus berlanjut, dengan kedua belah pihak berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan di tengah mediasi internasional yang sedang berlangsung. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved