Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Harga Daging Babi

Harga Daging Babi di Sulawesi Utara Mahal, Ekonom: Solusinya Harus Impor

Pantauan TribunManado di pasar tradisional di Sulawesi Utara baru-baru ini, harga daging babi mencapai Rp 135.000 per kilogram.

|
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
Dokumentasi Tribun Manado
Lapak pedagang daging babi di salah satu pasar tradisonal yang ada di Sulawesi Utara. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menjelang Natal 25 Desember dan Tahun Baru 2025, harga daging babi di Sulawesi Utara masih cukup tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda bakal turun.

Di pasar tradisional, harga daging babi mencapai Rp 135.000 per kilogram.

Beberapa pedagang bahkan menjual dengan harga lebih tinggi, yakni sekitar Rp 140.000 hingga Rp 145.000 per kilogram.

Ekonom Sulawesi Utara, Robert Winerungan, mengatakan bahwa pemerintah perlu bertindak untuk mengatasi masalah ini dengan cara mendatangkan daging babi dari luar daerah.

"Jika pasokan dari daerah lokal tidak mencukupi, maka impor adalah solusi yang lebih cepat. Jika tidak, harga daging babi akan terus naik," ujar Robert, Jumat (13/12/2024).

Menurutnya, setidaknya jika harga tidak bisa turun, pemerintah harus memastikan agar harga tidak semakin mahal.

Robert menjelaskan bahwa di Sulawesi Utara, jumlah peternak babi masih terbatas, sehingga mereka belum mampu memenuhi kebutuhan pasar, terutama menjelang Desember.

"Jika dibiarkan, harga daging babi bisa mencapai Rp 200.000 per kilogram pada saat Natal dan Tahun Baru," lanjutnya.

Harga daging babi yang tinggi dapat berdampak besar bagi masyarakat, khususnya kalangan menengah ke bawah yang mungkin kesulitan untuk membeli daging babi pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Sebagai alternatif, masyarakat dapat membeli ayam atau daging sapi," ujar dia. 

Dirinya menyebut, impor atau penambahan pasokan dari luar daerah adalah solusi yang paling tepat.

"Jika tidak, harga daging babi akan terus melonjak, dan inflasi bisa semakin besar. Apalagi dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya, bisa jadi Desember ini potensi menjadi penyumbang inflasi terbesar di tahun 2024 bagi Sulawesi Utara," tutup Robert. (RIZ)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>

Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>

Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>> 

 

 

 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved