Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hamas Umumkan Nama-nama Sandera yang Segera Dibebaskan

Faksi-faksi Palestina di Gaza mengungkapkan Hamas meminta daftar sandera dan rincian tentang kondisi medis mereka sebelum kesepakatan.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu membahas pembebasan sandera. Faksi-faksi Palestina di Gaza mengungkapkan Hamas meminta daftar sandera dan rincian tentang kondisi medis mereka sebelum kesepakatan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Kairo - Pemimpin kelompok Hamas di Kairo, Mesir mengonfirmasi kemajuan dalam perundingan. Faksi-faksi Palestina di Gaza mengungkapkan Hamas meminta daftar sandera dan rincian tentang kondisi medis mereka sebelum kesepakatan.

Einav Halabi dari YNet melaporkan, negosiasi untuk gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera sedang berlangsung, dengan Hamas menyerahkan daftar sandera kepada mediator di Kairo, surat kabar Qatar The News Arab melaporkan pada hari Senin.

Makalah tersebut mengutip pembicaraan lanjutan yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, Turki dan AS, termasuk pertukaran nama untuk kesepakatan potensial.

Intelijen Mesir dilaporkan menerima nama-nama sandera dengan kondisi medis dan tawanan lanjut usia, serta tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel.
Delegasi Israel diperkirakan akan tiba di Kairo pada hari Senin untuk menyelesaikan beberapa aspek perjanjian.

Laporan tersebut juga mengklaim bahwa empat sandera berkewarganegaraan AS, yang tidak memenuhi persyaratan kemanusiaan pada tahap pertama, akan disertakan.

Warga Amerika di antara 100 sandera yang masih ditahan Hamas di Gaza termasuk Edan Alexander , Keith Siegel , Sagui Dekel-Chen , Omer Neutra , Itay Chen , Judi Weinstein Haggai dan suaminya Gadi Haggai, dengan beberapa dilaporkan telah meninggal.

Hamas mengonfirmasi bahwa delegasinya meninggalkan Kairo setelah berunding dengan kepala intelijen Mesir Mayjen Hassan Rashad. 

Kelompok teroris itu dilaporkan meminta faksi-faksi Palestina lainnya, termasuk Jihad Islam Palestina dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina, untuk menyusun "berkas" tentang para sandera yang mereka tahan, termasuk kondisi medis dan lokasi. 

Namun, seorang pejabat Hamas memperingatkan bahwa operasi militer Israel yang terus berlanjut mempersulit upaya untuk menemukan dan mengamankan para sandera.

Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, setelah bertemu dengan keluarga para sandera, mengindikasikan bahwa jatuhnya rezim Assad di Suriah dapat membantu memfasilitasi kesepakatan. 

Anggota keluarga melaporkan pengakuan Netanyahu bahwa gencatan senjata diperlukan untuk mengamankan pembebasan para sandera dan menekankan perlunya tindakan segera.

Sementara itu, keluarga sandera menerima pernyataan dari otoritas Israel yang menolak laporan yang beredar di media Arab sebagai tidak akurat. Pesan yang dikeluarkan oleh Kantor Perdana Menteri tersebut mendesak keluarga untuk mengandalkan saluran resmi guna mendapatkan informasi terkini.

"Publikasi ini, yang juga dilaporkan di Israel, tidak akurat," demikian bunyi pernyataan tersebut. "Kami terus bekerja tanpa lelah melalui berbagai saluran untuk mengamankan pemulangan para sandera sambil menjaga keamanan informasi yang ketat mengenai masalah ini." Keluarga korban didorong untuk mengajukan pertanyaan kepada tim koordinasi penyanderaan resmi. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved