Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Al-Julani: Mantan PM Suriah Mengawasi Masa Transisi Seusai Pelengseran Al-Assad

Abu Mohammed al-Julani mengatakan mantan Perdana Menteri Mohammed Ghazi al-Jalali akan mengawasi lembaga-lembaga negara sampai diserahkan. 

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
Mantan Perdana Menteri Mohammed Ghazi al-Jalali. Abu Mohammed al-Julani mengatakan Jalali akan mengawasi lembaga-lembaga negara sampai diserahkan.  

TRIBUNMANADO.CO.ID, Damaskus - Pemimpin kelompok oposisi bersenjata Abu Mohammed al-Julani mengatakan mantan Perdana Menteri Mohammed Ghazi al-Jalali akan mengawasi lembaga-lembaga negara sampai diserahkan. 

Para pejuang menyatakan berakhirnya pemerintahan Bashar al-Assad selama 24 tahun.

Pasukan oposisi pada hari Minggu 8 Desember 2024 mengatakan mereka telah "membebaskan" ibu kota, Damaskus, dalam serangan kilat. Mereka mengatakan al-Assad telah meninggalkan kota tersebut. Keberadaannya tidak diketahui.

Dalam sebuah pernyataan, Kepala Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Abu Mohammed al-Julani mengatakan al-Jalali, yang ditunjuk sebagai perdana menteri oleh al-Assad pada bulan September, akan tetap memegang kendali hingga masa transisi.

Ditandatangani dengan nama aslinya, Ahmed al-Sharaa, pernyataan al-Julani melarang pasukan militer di Damaskus mendekati tempat-tempat umum dan melarang tembakan ke udara.

Sementara itu, al-Jalali mengatakan pemerintahannya siap menyerahkan kekuasaan kepada pemimpin mana pun yang dipilih rakyat.

"Saya tidak akan pergi dan tidak bermaksud untuk pergi. Saya berharap agar kelangsungan lembaga-lembaga negara, lembaga-lembaga negara, dan aparatur negara dapat terjamin secara damai, serta keselamatan dan keamanan seluruh warga negara dapat terjamin," katanya dalam sebuah pernyataan video.

“Dan kami mengulurkan tangan kami bahkan kepada pihak oposisi, yang mengulurkan tangan mereka dan memberikan jaminan bahwa mereka tidak akan melakukan tindakan apa pun yang dapat membahayakan warga negara mana pun yang menjadi bagian dari Suriah milik kami.”

Dalam wawancara dengan Al Arabiya, al-Jalali mengatakan dia telah menghubungi pemimpin HTS untuk membahas pengelolaan masa transisi saat ini, dan mengatakan Suriah harus menyelenggarakan pemilihan umum yang bebas.

Ia juga mengatakan tidak tahu di mana al-Assad dan menteri pertahanannya berada, dan menambahkan bahwa ia kehilangan komunikasi dengan presiden pada Sabtu malam.

Secara terpisah, Menteri Komunikasi Suriah Eyad al-Khatib, dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, mengatakan dia telah dihubungi oleh perwakilan HTS yang bertanggung jawab atas layanan telekomunikasi.

Mereka sepakat bahwa telekomunikasi dan internet akan terus berfungsi, kata al-Khatib. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved