Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Populer Sulawesi Utara

3 Berita Populer Sulawesi Utara, Harga Minyak Kelapa dan Cengkih Naik, Nilam 1,5 juta per kilogram

Berikut ini daftar berita populer terkait harga di Tribunmanado.co.id hingga hari ini, Selasa 26 November 2024.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Glendi Manengal
Kolase Tribun Manado
Berita Populer Sulawesi Utara Hari Ini Selasa 26 November 2024 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini daftar berita populer terkait harga di Tribunmanado.co.id hingga hari ini, Selasa 26 November 2024.

Dimana berita-berita berikut ini termasuk paling banyak dibaca di portal TribunManado.

Terkait hal tersebut Tribun Manado kali ini akan membagikan berita populer soal harga yang hingga saat ini masih banyak dibaca khususnya di Sulawesi Utara.

Lantas kali ini Tribunmanado.co.id akan menyajikan tiga berita populer soal harga terbaru salah satunya cengkih Sulawesi Utara ( Sulut ) yang sudah tayang dan menjadi berita paling banyak dibaca hingga hari ini, Selasa 26 November 2024.

Berita populer ini mulai dari berita Harga Minyak Kelapa di Manado Sulut Naik.

Harga Terbaru Cengkih, Naik Lagi Petani Makin Senang.

Kemudian Harga Minyak Nilam Buat Petani Dapat Berkah.

Berikut Daftar selengkapnya:

Harga Minyak Kelapa di Manado Sulut Naik

Informasi yang dirangkum Tribumanado,co,id, Selasa (26/11/2024) harga minyak kelapa naik Rp20 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp17 ribu per kilogram.

Sedangkan, ukuran 1,5 kilogram naik Rp36 ribu, dari harga sebelumnya Rp25 ribu.

"Saat bahan pokok yang naik yaitu minyak kelapa," ujar Rina salah satu pedagang minyak.

Rina menjelaskan penyebab harga minyak kelapa naik karena stoknya terbatas di Pasar Bersehati.

"Sudah satu bulan ini stok minyak kelapa kurang mungkin akan terus naik sampai natal," tuturnya.

Kenaikan harga minyak dikeluhkan oleh para pembeli kerena harga minyak belum mengalami penurunan," jelasnya.

Dia berharap pemerintah bisa turun ke Pasar jelang Natal untuk cek secara langsung harga minyak kelapa agar ada solusi yang diberikan.

Harga Terbaru Cengkih, Naik Lagi Petani Makin Senang

Harga cengkih di Gudang Kota Manado, Sulawesi Utara, kembali mengalami kenaikan tipis. 

Kini, harga cengkih di Gudang Wanea, Selasa 26/11/2024 sudah mencapai Rp 104.500 per kilogram, naik Rp 500 dari harga sebelumnya Rp104.000 per kilogram. 

Meski kenaikan ini terbilang kecil, para petani menyambutnya dengan antusias.

“Harganya terus naik, ini pertanda bagus,” kata Julnik, seorang petani cengkih di Minsel.

Ia menjelaskan bahwa harga saat ini sudah cukup menguntungkan.

Di mana membuat banyak petani mulai menjual hasil panen mereka yang sebelumnya disimpan sambil menunggu harga stabil.

Menurut Julnik, kenaikan harga ini memberi angin segar bagi petani cengkih di Sulawesi Utara, yang selama ini mengandalkan hasil panen untuk kebutuhan ekonomi. 

Namun, ia memprediksi harga cengkih berpotensi turun pada awal Desember 2024. 

Hal ini disebabkan oleh lonjakan pasokan dari petani yang akan menjual cengkih menjelang Natal dan Tahun Baru.

“Saya sudah jual sekitar 200 kilogram, tapi masih ada stok yang saya simpan. Kalau harganya naik lagi, saya rencanakan untuk menjual semuanya,” pungkas Julnik.

Harga Minyak Nilam Buat Petani Dapat Berkah

berikut ini informasi terkait harga minyak nilam di Sulawesi Utara.

Mahalnya harga minyak nilam membuat banyak petani di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara banting setir. 

Terlebih, saat ini mulai masuk masa panen. 

Dulu harga minyak nilam Rp 600 ripu per kilogram. 

Harganya terus naik, dan saat ini harganya lebih dari Rp 1 juta per kilogram. 

Ri' salah satu petani nilam yang ada di Desa Mopait, Kecamatan Lolayan, Kabupaten Bolaang Mongondow mengungkap, harga minyak nilam dua bulan yang lalu sempat di angka Rp 2,2 juta per kilogram.

"Harga minyak nilam sekarang Rp 1,5 juta per kilogram," ucap Ri' Datundugon kepada Tribunmanado.co.id, Minggu (24/11/2024). 

Meski turun, namun Ri' mengaku harga segitu sudah membuatnya puas. 

"Sekarang turun lagi tapi ini sudah mantap lah dengan harga segitu," terang Ri'.

Dirinya menjelaskan, saat ini petani minyak nilam sudah lebih dimudahkan dengan adanya tempat penyulingan. 

"Kalau dulu susah cari tempat penyulingan, tapi sekarang di Desa Mopait saja sudah ada tiga tempat penyulingan," tambahnya. 

Ri' menuturkan, dulu waktu pertama kali menanam, harga minyak nilam masih Rp 600 per kilogram. 

Kini saat tiba masa panen pertamanya, harga nilam naik terus. 

"Waktu saya pertama tanam, harganya baru Rp 600 ribu per kilogram lalu naik terus. Ini memang berkah buat saya," ujar dia. 

Menurutnya, saat ini di Desa Mopai banyak yang sudah banting setir jadi petani minyak nilam.

"Di sini sudah banyak yang merasakan panen pas harga mahal, makanya banyak yang langsung ikut jadi petani minyak nilam," terang dia. 

Para petani menganggap, menanam nilam banyak untungnya. 

Pasalnya dalam satu kali masa panen selama 6 bulan, nilam bisa 3-4 kali dipanen, dan dengan harga jual yang tinggi tentunya. (*)

(TribunManado.co.id)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved