Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Trump Dorong Gencatan Senjata Israel - Hizbullah sebelum Menjabat Presiden AS

Presiden terpilih AS Donald Trump memberikan persetujuannya gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon.

Editor: Arison Tombeg
Kolase Tribun Manado
PM Israel Benyamin Netanyahu, Presiden AS Joe Biden dan Presiden terpilih AS Donald Trump. Trump memberikan persetujuannya gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Beirut - Presiden terpilih AS Donald Trump memberikan persetujuannya terhadap garis besar perjanjian yang sedang dinegosiasikan untuk membawa gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon, Wall Street Journal melaporkan pada hari Jumat.

Para pejabat Israel mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Menteri Urusan Strategis Ron Dermer, telah menyampaikan garis besar perjanjian tersebut kepada Trump dalam pertemuan mereka minggu lalu dan presiden baru tersebut menyatakan harapan bahwa perjanjian tersebut dapat berlaku sebelum ia mulai menjabat pada tanggal 20 Januari 2025.

AS menyampaikan garis besarnya kepada pemerintah di Beirut pada hari Kamis. Para pejabat di Washington dan Yerusalem sedang menunggu jawaban mereka, yang menurut para pejabat Israel, akan datang dalam beberapa hari.

Utusan khusus Presiden Joe Biden, Amos Hochstein mengatakan kepada warga Lebanon bahwa dia tidak akan tiba di Beirut jika dia tidak yakin pemerintah di sana siap untuk menandatangani kesepakatan tersebut.

Hochstein memberikan rancangan perjanjian tersebut kepada kepala pemerintahan sementara Lebanon Najib Mukati dan Ketua Parlemen Nabih Berri, yang sedang bernegosiasi atas nama Hizbullah.

Menurut laporan di saluran Lebanon Al Jadeed, Berry menyampaikan tanggapan Lebanon dan "optimis mengenai gencatan senjata dalam beberapa hari atau seminggu," namun laporan tersebut segera dihapus.

Surat kabar Al Akhbar yang berafiliasi dengan Hizbullah melaporkan pada hari Kamis bahwa Berri dan Mukati menolak tuntutan Israel atas kebebasan beroperasi di Lebanon jika kesepakatan yang ingin dicapai dilanggar dan Hizbullah akan kembali ke Lebanon Selatan atau membangun kembali kemampuan militernya.

Tuntutan Lebanon, menurut laporan itu, adalah gencatan senjata segera dan kembalinya penduduk wilayah selatan ke desa mereka, penarikan seluruh pasukan Israel dari selatan dan larangan aktivitas IDF di darat di wilayah Lebanon, udara atau di laut.

Tuntutan Beirut juga agar tidak ada amandemen terhadap resolusi PBB 1701 yang disahkan pada akhir perang Lebanon Kedua tahun 2006.

Sementara itu IDF melanjutkan serangannya di Lebanon Selatan, beroperasi di desa-desa baris kedua jauh dari perbatasan Israel, untuk menghilangkan kemampuan Hizbullah dalam menembakkan rudal dan roket ke Israel.

IDF melakukan lebih banyak serangan udara di kawasan Dahieh di Beirut setelah serangan berulang kali di sana dalam beberapa hari terakhir. Militer mengatakan pihaknya menargetkan gudang senjata dan fasilitas produksi Hizbullah.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengadakan konsultasi dengan Dermer, Menteri Pertahanan Israel Katz dan mitra koalisi sayap kanan Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich untuk membahas front Lebanon dan Gaza. (Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved