Pikada Bitung
Pilkada Bitung Sulut, Tak Ada Tema Pendidikan, Pariwisata dan Kesehatan
Ironisnya selama pelaksaan debat kandidat, tak ada tema pendidikan, kesehatan dan gizi serta Pariwisata.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Alpen Martinus
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bitung Sulut bakal gelar Debat Kandidat ketiga atau terakhir Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung.
Pelaksanaan Debat dijadwalkan berlangsung di Ballroom The Sentra Hotel Manado, Kabupaten Minut Sulut, Jumat (15/11/2024).
Dengan tema, keuangan dan fiskal daerah, potensi investasi, ketahanan pangan, tata kelolah sampah dan limbah industri serta pemantapan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber pembiayaan yang sah.
Baca juga: Debat Publik Ketiga Pilkada Tomohon, Wenny - Michael Pastikan Pemerintahan Bersih Tanpa Utang
Ironisnya selama pelaksaan debat kandidat, tak ada tema pendidikan, kesehatan dan gizi serta Pariwisata.
Total tiga kali KPU Bitung Sulut gelar debat kandidat paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung, di Pilkada serentak 2024.
Hal ini menuai sorotan dari Pemuda Muhammadiyah Kota Bitung.
Menurut pentolan Pemuda Muhammdiyah Bitung, Arham Lakue tema debat yang ditetapkan itu masih kurang relevan dan jauh dari isu-isu strategis yang tertuang di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).
“Padahal masih banyak isu-isu strategis menjadi prioritas pemerintah pusat yang harus diejawantahkan pemerintah daerah. Termasuk pendidikan, kesehatan dan gizi,” jelasnya, Kamis (14/11/2024).
Mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bitung ini juga menambahkan, ada tiga pilar transformasi yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).
Yaitu, transformasi sosial, transformasi ekonomi dan transformasi tata kelola.
“Nah, transformasi sosial berfokus pada pemerataan akses pendidikan dan layanan kesehatan, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan mekanisme perlindungan sosial,” tegasnya.
Harusnya, kata Sekretaris Pemuda Muhammadiyah, isu-isu strategis sebstansial ini menjadi pertimbangan KPU Kota Bitung untuk menentukan tema debat.
“Agar supaya juga apa yang menjadi gagasan masing-masing paslon ini bisa dinilai secara obejektif oleh masyarakat,” tandasnya.
Terpisah menyikapi ini, KPU Bitung melalui Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, Wiwinda Hamisi bilang hari ini sudah finalisasi penyusunan soal.
la juga tidak menampik masih banyak tema yang menyangkut isu-isu stragis yang belum dibahas dalam debat Pilkada Bitung.
"Tentu masih banyak isu-isu staregis. Tapi, aturan waktu maksimal itu hanya 180 menit sesuai dengan PKPU," jelas Wiwinda Hamisi.(crz)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.