Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Peternak dan Pengusaha Potong Babi di Bitung Sulut Ngaku Belum Terima Bantuan Provinsi

Sebagai masyarakat peternak yang hewan ternaknya tidak terkena virus babi dan masih memelihara babi, sekarang sejahtera.

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Daging babi yang siap di jual di lokasi tempat pemotongan hewan di Girian Bitung Sulut, Jumat (25/10/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Sejumlah peternak dan pengusaha pemotong hewan Babi, di Bitung Provinsi Sulut mengaku belum menerima bantuan ternak babi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.

Menurut ibu Esti warga Kecamatan Ranowulu Bitung, yang juga peternak sekaligus pengusaha pemotong babi menyampaikan hingga Kamis kemarin harga bagian hewan babi bervariasi.

"Harga daging campur Rp 135 per kilogram, tulang rusuk Rp 90 per kilogram, tulang biasa Rp 60 per kilogram, kepal Rp 55 ribu per kilogram, kali Rp 90 per kilogram, rorona dan usus Rp 40 ribu per kilogram," kata Esti saat diwawancara Jumat (25/10/2024). 

Baca juga: Harga Terbaru Daging di Pasar Bersehati Manado Sulawesi Utara, Sapi, Ayam, dan Babi

Ia tak menampik, sebagai masyarakat peternak yang hewan ternaknya tidak terkena virus babi dan masih memelihara babi, sekarang sejahtera.

Karena harga babi mahal dan banyak peternak rumahan yang kandang mereka kosong karna terkena virus.

"Semoga pemprov dapat memberikan bantuan dan subsidi bagi peternak dan pemotong serta masyarakat yang mengkumsumsi daging babi," kata dia.

Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bitung Steven Prok tak menampik peternak babi di Bitung belum ada baik informasi maupun realisasi.

"Terkait ini, kami sudah komunikasikan dengan Kabid Peternakan Propinsi," jelas Steven.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved