Berita Sosok
Sosok Kombes Ahrie Sonta Nasution, Mantan Kapolres yang Terpilih Menjadi Ajudan Presiden Prabowo
Sosok Kombes Ahrie Sonta Nasution kini menjadi perbincangan. Itu setelah dirinya terpilih menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto dari unsur Polri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini adalah sosok Kombes Ahrie Sonta Nasution.
Kombes Ahrie Sonta Nasution adalah perwira Polri.
Ia merupakan mantan kapolres.
Sosok Kombes Ahrie Sonta Nasution kini menjadi perbincangan.
Itu setelah dirinya terpilih menjadi ajudan Presiden Prabowo Subianto dari unsur kepolisian.
Informasi terpilihnya Kombes Ahrie Sonta Nasution sebagai ajudan Presiden Prabowo ini disampaikan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Rabu (23/10/2024).
Menurut Kapolri, Kombes Ahrie Sonta Nasution mengalahkan 6 kandidat lain yang diusulkan oleh Polri.
Saat ini Kombes Ahrie Sonta Nasution masih menjalankan orientasi sebelum resmi melaksanakan tugasnya sebagai ajudan presiden.
"Beliau (Ahrie Sonta) saat itu tes dengan 6 peserta dari Polri dan terpilih," ujar Kapolri kepada wartawan, seperti yang dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/10/2024).
"Sudah," ujar Kapolri saat ditanya wartawan soal kepastian terpilihnya Kombes Ahrie.
Menurut Kapolri, saat ini Kombes Ahrie masih menjalani orientasi.
"Tinggal tunggu diaktifkan, mungkin saat ini masih orientasi," lanjut Kapolri.
Sebelum terpilih, Ahrie diketahui menjabat sebagai Sekretaris Pribadi Kapolri.
Sebagai informasi, ajudan Presiden Prabowo Subianto sebelumnya adalah Mayor Teddy Indra Wijaya.
Mayor Teddy kini telah mengemban tugas baru sebagai Sekretaris Kabinet di Kabinet Merah Putih.
Berikut profil dan rekam jejak Kombes Ahrie Sonta:
Kombes Dr. Ahrie Sonta S.I.K, M.Si lahir di Kota Bandung, Jawa Barat, 2 April 1981.
Kombeas Ahrie Sonta merupakan lulusan Akademi Polisi (Akpol) 2002 Batalyon Wicaksana Laghawa.
Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok saat masih berpangkat AKBP.
Kemudian juga pernah menjabat sebagai Kepala Tim Monitoring Bagmon Robinopsnal Bareskrim Polri.
Ia juga pernah menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Sidoarjo.
Suami dari R Fitria Rachmawati Permana ini juga pernah ditugaskan dalam operasi kepolisian di wilayah Sulawesi Tengah hingga ke Papua.
Kombes Ahire Sonta menjadi polisi pertama yang meraih gelar doktor di bidang Ilmu Kepolisian setelah menyelesaikan pendidikan selama tiga tahun di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Jakarta.
Dalam sidang doktoral yang digelar di PTIK pada 7 Juni 2018, Ahrie Sonta diuji oleh 11 penguji dari berbagai perguruan tinggi.
“Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3,” kata Ahrie kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Pria lulusan Akpol 2002 ini menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Dalam disertasinya, Ahrie Sonta mengangkat tema reformasi budaya Polri.
"Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu," jelasnya saat itu.
Gelar Doktor Ilmu Kepolisian disabet Kombes Ahrie Sonta pada tahun 2018 saat di usia muda, yakni 37 tahun.
Ia menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Ahrie mengatakan, bagi Polri, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pasca pemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 tahun 1999.
"Reformasi Kepolisian secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil," ujarnya.
Namun, Ahrie Sonta menilai reformasi kultural masih menjadi suatu persoalan yang dihadapi kepolisian Indonesia.
Menurutnya, yang membedakannya dari reformasi birokrasi kepolisian yang telah berhasil dilakukan di negara-negara lain.
"Adapun negara-negara yang telah berhasil mengatasi masalah kultural ini Singapura, Hongkong dan kepolisian di New South Wales Australia," kata dia.
Setelah menyabet gelar Doktor Ilmu Kepolisian, AKBP Ahrie Sonta saat itu menyelesaikan Sespim Polri pada 2019.
Ia juga mempunyai sederet capaian pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri.
Di antaranya Dikjur Pamen SDM Polri, Politie Academy Apeldoorn Belanda, Crime Scene Analisys By Visual Comparison di Münster Jerman serta di Joint Special Operation University, US Command Center, Tampa, Florida, Amerika Serikat.
Kerap muncul dalam pemberitaan
Beberapa waktu belakangan, nama Ahrie Sonta kerap muncul dalam pemberitaan.
Satu di antaranya saat menangani kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat selebgram Millen Cyrus pada November 2020.
Saat itu, Millen Cyrus ditangkap pada Minggu (22/11/2020) dini hari di salah satu hotel di wilayah Jakarta Utara.
Hasil tes urine terhadap Millen Cyrus menunjukkan positif sabu.
Saat penangkapan keponakan Ashanty itu, polisi mengamankan beberapa barang bukti.
"Satu paket plastik berisi sabu-sabu dengan berat 0,36 gram, alat isap, dan sisa minuman alkohol Black Labels," ujar Ahrie dikutip dari Kompas.com.
Dalam kasus Millen Cyrus, ada satu keputusan AKBP Ahrie Sonta yang menjadi sorotan, yaitu menempatkan Millen di sel pria.
Pemilihan sel tersebut, kata Ahrie, berdasarkan informasi yang ada di Kartu Tanda Penduduk (KTP) Millen walaupun sang selebgram berpenampilan mirip perempuan.
Namun setelah keputusan ini menjadi polemik, akhirnya Millen ditempatkan di sel khusus
Selain itu, sosok AKBP Ahrie Sonta juga menjadi sorotan saat ikut mempersiapkan posko untuk para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di terminal JICT 2, Tanjung Priok.
AKBP Ahrie Sonta juga beberapa kali muncul untuk memberikan keterangan terbaru tentang pencarian bangkai pesawat, black box hingga korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Selain itu, ia juga juga diajak Listyo Sigit Prabowo sewaktu Kabareskrim untuk menangkap buronan Djoko Soegiarto Tjandra di Malaysia pada Juli 2020.
Djoko Tjandra merupakan buronan terpidana kasus korupsi pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali.
Dampingi Listyo Sigit ke DPR
AKBP Ahrie Sonta ikut dalam rombongan para perwira yang mendampingi Listyo Sigit saat uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Calon Kapolri di DPR RI.
Bahkan, AKBP Ahrie Sonta menjadi satu-satunya Kapolres yang diajak dalam rombongan bersama para jenderal.
Diketahui, saat namanya diajukan sebagai calon Kapolri, Listyo Sigit wajib menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi III DPR RI.
Saat datang ke Senayan, Listyo Sigit tak sendirian.
Ada sejumlah perwira yang terdiri dari sejumlah jenderal dan kapolres yang ikut menemani.
Kehadiran para jenderal polisi untuk menunjukkan Korps Bhayangkara tetap solid.
"Mohon izin Bapak, yang hadir mendampingi kami ini susunannya adalah urutan senior mulai dari 87, 88, 89, 90, kami sendiri 91 beserta leting kami dan adik-adik kami."
Sumber: Kompas.com
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Sosok Rusdi Kirana Bos Lion Air yang Jadi Anggota DPR RI Paling Kaya, Hartanya Capai Rp2,6 Triliun |
![]() |
---|
Sosok Rusdi Kirana, Bos Lion Air yang Dijuluki Pengusaha 9 Naga |
![]() |
---|
Profil Koesni Harningsih Nasution, Istri Jenderal Moeldoko, Putri dari Keluarga Kaya yang Sederhana |
![]() |
---|
Sosok Kuwat Maruf alias KM, Tersangka Kasus Pembunuhan Brigadir J, Ternyata Sopir Putri Sambo |
![]() |
---|
Sosok Ali Saleh Alhuraiby, Dokter yang Kini Jadi Menantu Anies Baswedan, Peristri Mutiara Baswedan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.