Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kutipan Bijak

15 Kutipan Jean-Paul Sartre: Hidup di Antara Harapan dan Keterasingan

Berikut 15 Kutipan Jean-Paul Sartre, Hidup di Antara Harapan dan Keterasingan, dilansir dari goodreads.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Rizali Posumah
Ahmad Agus Siswa PKL SMKN 5 Manado.
15 Kutipan Jean-Paul Sartre 

Manado, TRIBUNMANADO.COM.ID – Dalam hidup seringkali, kita dapat melihat kesulitan yang dihadapi, menentukan apa arti hidup, cinta, dan kebenaran. 

Kita memiliki kewajiban untuk memahami dan memberi makna pada setiap pengalaman, baik saat kita sendirian maupun saat kita bahagia.

Kutipan-kutipan di bawah ini menekankan bahwa manusia harus terus mencari makna, menghadapi ketidakpastian, dan menghadapi penderitaan sebagai bagian dari perjalanan hidup.

Berikut 15 Kutipan Jean-Paul Sartre, Hidup di Antara Harapan dan Keterasingan, dilansir dari goodreads

“If you’re lonely when you’re alone, you’re in bad company”. ("Jika kamu merasa kesepian ketika sendiri, itu berarti kamu sedang berada dalam pertemanan yang buruk”).

“Do you think that I count the days? There is only one day left, always starting over, it is given to us at dawn and taken away from us at dusk”. ("Apakah kamu pikir aku menghitung hari? Hanya ada satu hari yang tersisa, selalu dimulai lagi. Hari itu diberikan kepada kita saat fajar dan diambil saat senja”).

“I’m going to smile, and my smile will sink down intro your pupils, and heaven knows what it will become”. ("Aku akan tersenyum, dan senyumku akan tenggelam dalam pupil matamu, dan entah akan menjadi apa di dalam sana”).

“It is therefore senseless to think of complaining since nothing foreign has decided what we feel, what we live, or what we are”. ("Sia-sia mengeluh, karena bukan sesuatu yang asing yang menentukan apa yang kita rasakan, jalani, atau siapa kita”).

“In love, one and one are one”. ("Dalam cinta, satu ditambah satu sama dengan satu”).

“The more sand that has escaped from the hourglass of our life, the clearer we sholuld see through it”. ("Semakin banyak pasir yang keluar dari jam pasir kehidupan, semakin jelas kita seharusnya melihat melalui kaca itu”).

“All that I know about my life, it seems, I have learned in books”. ("Semua yang kutahu tentang hidup, sepertinya kupelajari dari buku”).

“Words are loaded  pistols”. ("Kata-kata adalah pistol yang sarat muatan”).

“Life has no meaning a priori. It is up to you to give it a meaning, and value is nothing but the meaning that you choose”. ("Hidup tidak memiliki makna pada awalnya. Terserah kamu untuk memberinya makna, dan nilai tidak lain adalah makna yang kamu pilih”).

“Like all dreamers I confuse disenchantment with truth”. (10. "Seperti semua pemimpi, aku sering salah mengira kekecewaan sebagai kebenaran”).

“Everything has been figured out, expect how to live”. ("Semuanya telah ditemukan, kecuali cara menjalani hidup”).

“Life begins on the other side of despair”. ("Hidup dimulai di sisi lain dari keputusasaan”).

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved