Xi Jinping: Tiongkok Bersedia Menjadi Sahabat AS
Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan kemitraan yang sukses antara Tiongkok dan Amerika Serikat.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Beijing - Presiden Tiongkok Xi Jinping mengatakan kemitraan yang sukses antara Tiongkok dan Amerika Serikat merupakan peluang bagi kedua negara untuk menjadi pendukung pembangunan satu sama lain, bukan menjadi hambatan, menurut media pemerintah pada hari Rabu 16 Oktober 2024.
"Tiongkok bersedia menjadi mitra dan sahabat Amerika Serikat. Ini tidak hanya akan menguntungkan kedua negara, tetapi juga dunia," kata Xi dalam sambutan dari suratnya kepada jamuan makan malam penghargaan tahunan 2024 dari Komite Nasional Hubungan AS-Tiongkok, menurut laporan berita CCTV.
Dikutip YNet, Jinping menunjukkan bahwa hubungan Tiongkok-AS merupakan salah satu hubungan bilateral terpenting di dunia, yang memiliki pengaruh terhadap masa depan dan takdir umat manusia, menurut surat tersebut.
Kedua negara telah berselisih pendapat mengenai masalah keamanan nasional, pertikaian perdagangan yang sedang berlangsung, serta tindakan Tiongkok di Laut Cina Selatan dan latihan militer yang semakin intensif di sekitar Taiwan.
Hubungan perdagangan memburuk selama setahun terakhir dan berpusat pada berbagai masalah termasuk pembatasan kendaraan listrik dan semikonduktor canggih.
Bergabung Militer
Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada hari Rabu sekitar 1,4 juta anak muda telah mendaftar untuk bergabung atau kembali ke militer minggu ini, menyalahkan Seoul atas serangan pesawat nirawak yang provokatif yang telah membawa "situasi tegang ke ambang perang."
Retorika yang berapi-api itu muncul setelah Korea Utara minggu lalu menuduh Seoul mengirim pesawat nirawak ke Pyongyang yang menyebarkan "sejumlah besar" selebaran anti-Korea.
Kemudian, negara itu meledakkan jalan antar-Korea dan jalur kereta api di sisi perbatasannya pada hari Selasa, dan memperingatkan bahwa Korea Selatan akan "membayar harga yang mahal."
Anak-anak muda, termasuk mahasiswa dan pejabat liga pemuda yang telah menandatangani petisi untuk bergabung dengan militer, bertekad untuk bertempur dalam "perang suci untuk menghancurkan musuh dengan senjata revolusi," kata kantor berita resmi KCNA.
Foto-foto yang diterbitkan oleh KCNA menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai anak-anak muda yang menandatangani petisi di lokasi yang dirahasiakan. (Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.