Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan di Manado

Terungkap Laju Sopir Bus Kecelakaan Maut di Jalan GPI Manado Sulawesi Utara, Kecepatan Tinggi

Berikut ini fakta baru kecelakaan maut di Jalan GPI, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa 17 September 2024.

Tribun Manado
Terungkap Laju Sopir Bus Kecelakaan Maut di Jalan GPI Manado Sulawesi Utara, Kecepatan Tinggi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini fakta baru kecelakaan maut di Jalan GPI, Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Selasa 17 September 2024.

Ternyata laju kecepatan bus yang dikendarai Ezra Mongkau tinggi.

Yakni dalam kecepatan 50 kilometer per jam.

Hal ini berdasarkan penjelasan Kasatlantas Polresta Manado, Kompol Yulfa Irawati.

Ia mengatakan bus kecepatan tinggi sehingga mengalami oleng tak terkendali.

Diketahui sebelumnya kecelakaan maut di maut di Jalan GPI menyebabkan 2 meninggal, Jaziel Sading dan Aprilio Lele.

Insiden nahas kecelakaan maut tersebut menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan kerabat maupun warga.

Sopir minibus Ezra Mongkau (24) telah ditetapkan sebagai tersangka dan terancam 6 tahun penjara oleh Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado.

Ezra dinilai lalai mengemudi sehingga mengakibatkan kecelakaan di Ring Road Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Kota Manado, Sulawesi Utara, hingga menewaskan dua orang siswa.

Kompol Yulfa Irawati mengatakan penyebab kecelakaan ini karena Ezra dinilai lalai sehingga terjadi kecelakaan tunggal.

Bahkan, terungkap Ezra mengemudi minibus dalam kecepatan tinggi.

Ia dinilai kurang hati-hati dalam mengemudi sehingga hilang kendali saat di tikungan.

"Dalam kecepatan 50 kilometer per jam, jadi memang dalam kecepatan tinggi sehingga hilang kendali kemudian dia banting setir ke arah kanan tanpa menurunkan kecepatan akibatnya kendaraan oleng dan terbalik," ujar Yulfa Irawati didampingi Kasie Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, di press rilis, Kamis (19/9/2024).

Menurut Yulfa, Ezra baru satu bulan menjadi sopir pengganti yang dipercayakan oleh pihak gereja.

"Cuma sopir pengganti dan itu baru satu bulan," jelasnya.

Sopir Ditetapkan Tersangka

Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Manado menetapkan Sopir Minibus Ezra Mongkau (24) sebagai tersangka.

Ezra dinilai lalai mengemudi sehingga mengakibatkan kecelakaan di Ring Road Perumahan Griya Paniki Indah (GPI) Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (17/9/2024).

"Resmi jadi tersangka dan terancam 6 tahun penjara," ujar Kasatlantas Polresta Manado, Kompol Yulfa Irawati didampingi Kasie Humas Polresta Manado, Ipda Agus Haryono, di press rilis, Kamis (19/9/2024).

Menurut Yulfa, Ezra lalai melakukan tugasnya sebagai sopir yang mengakibatkan orang lain meninggal dunia dan luka-luka.

"Dia lalai kurang fokus dalam mengemudi sehingga terjadi kecelakaan tunggal ini," ujar Yulfa.

Yulfa menjelaskan akibat kecelakaan ini, 8 siswa luka-luka, dan 2 orang meninggal dunia. 

"Ada satu anak jari tangannya harus di operasi karena cukup parah sedangkan yang lain luka-luka dua meninggal dunia," jelasnya.

Dia berharap masyarakat lebih hati-hati dalam mengemudi agar kecelakaan seperti ini tidak terjadi lagi.

"Kami menghimbau masyarakat hati-hati kalau berkendara agar tidak terjadi seperti ini, pastikan semua lengkap kalau mau keluar rumah," pungkasnya.

Diketahui, peristiwa ini berawal saat minibus jenis isuzu Elf DB 7030 AA yang dikendarai Ezra Mongkau (24) hendak mengantar siswa dari GPI ke SD GPdi Berea Mapanget, Manado.

Saat berada di jalan masuk perumahan GPI Kota Manado, Sulawesi Utara, bus yang melaju cukup cepat itu oleng.

Walhasil kecelakaan pun tak dapat dihindari, bus menabrak pembatas jalan. 

Persitiwa ini mengakibatkan dua orang siswa tewas, yakni Jaziel Sading siswa kelas 1 SD Yayasan GPdI Berea Mapanget, dan Aprilio Lele siswa kelas 1 SD Yayasan GPdI Berea Mapanget.

Sekolah Diliburkan

Pihak Yayasan GPDI Berea mengonfirmasi bahwa aktivitas sekolah diliburkan sementara menyusul kecelakaan tragis yang melibatkan sembilan siswa di Jalan Ringroad GPI Kota Manado, Sulawesi Utara pada Selasa (17/9/2024) lalu. 

"Iya, info dari Kepala Sekolah, diliburkan sementara," kata Mich, salah satu pengurus Yayasan kepada Tribunmanado.co.id, Kamis (19/9/2024).

Mich menambahkan, aktivitas belajar mengajar akan kembali normal pada Senin, 23 September 2024 mendatang.

"Senin sudah masuk," ungkapnya.

Sebelumnya, pantauan di lokasi sekolah di Jalan Ring Road Manado II, Buha, Kecamatan Mapanget, suasana sekolah tampak sepi.

Tidak ada aktivitas, ruang kelas tertutup rapat, dan pintu-pintu terkunci.

Kursi dan meja siswa tertata rapi, namun tidak ada guru maupun siswa yang terlihat.

Salah seorang warga sekitar mengungkapkan bahwa sejak kecelakaan, tidak ada aktivitas di sekolah. 

"Sampai hari ini tidak ada, bahkan tidak ada guru yang datang," ujar seorang warga.

Sebelumnya, insiden kecelakaan melibatkan minibus yang mengangkut sembilan siswa saat hendak menuju ke sekolah. 

Akibatnya, dua siswa meninggal dunia sementara yang lainnya mengalami luka-luka.

Keluarga Histeris

Dua korban meninggal akibat kecelakaan maut di Ring Road Jalan GPI, Manado, Sulawesi Utara, kini dibawa ke RS Bhayangkara, Selasa (17/9/2024).

Sebelumnya, korban sempat dilarikan ke RS Hermina Manado yang tak jauh dari lokasi kejadian. 

Namun, korban akhirnya dipindahkan ke RS Bhayangkara untuk menjalani visum.

Di lokasi, terlihat keluarga korban terlihat berkumpul dan menangis.

Saat jenazah tiba di RS Bhayangkara, keluarga diberi kesempatan untuk melihat korban sebelum proses visum dilakukan.

Suasana haru menyelimuti rumah sakit, dengan beberapa anggota keluarga terlihat histeris. 

Salah satu anggota keluarga terdengar menangis.

"Kenapa jadi begini pa kita p anak, (kenapa anak saya jadi begini), " ujar salah satu keluarga korban.

Berdasarkan informasi yang diterima, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jenazah.

Detik-detik kecelakaan

Korban kecelakaan maut di jalan GPI Manado Sulawesi Utara, menceritakan detik-detik sebelum terjadi kecelakaan pada hari Selasa (17/9/2024) pagi.

Siswa korban yang duduk di depan samping sopir, menceritakan bahwa bus melaju cukup cepat.

Kemudian bus hilang kendali dan menabrak pembatas jalan.

Saat ditanya, Leo mengiyakan jika sopir sempat melihat kebelakang sebelum insiden terjadi.

"Iya," ucapnya dengan nada gemetar.

Siswa korban lainnya katakan setelah kecelakaan, sopir sempat berusaha membantu para korban keluar dari kendaraan.

Keluarga para siswa sudah berada di rumah sakit untuk mendampingi para korban.

(TribunManado.co.id)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya

WA TribunManado.co.id : KLIK

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved