Kecelakaan di Bitung
Korban Kecelakaan Maut di Bitung Sulut yang Viral Kemarin Ternyata Berstatus Pacaran, Mau ke Manado
Diberitakan sebelumya, sebuah mobil jenis city car, merek Toyota Agya DB 1606 AV warna hitam ringsek parah di bagian samping kiri dan depan.
Penulis: Christian_Wayongkere | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Berikut informasi update, kasus Kecelakaan lalulintas (Lakalantas) tunggal yang terjadi di jalan Veteran Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian Bitung, Sulut pada Selasa (27/8/2024) pukul 00.45 Wita kemarin.
Dari informasi yang didapat Tribun Manado, salah satu korban laki-laki bernama Farly Kusnan (19) yang mengemudikan mobil telah dirujuk ke RSUP Prof Kandou Malalayang Manado, Sulut.
Diberitakan sebelumya, sebuah mobil jenis city car, merek Toyota Agya DB 1606 AV warna hitam ringsek parah di bagian samping kiri dan depan.
Mobil yang telah di modifikasi dibeberapa bagian, alami laka tunggal.
Awalnya mobil itu berjalan dari arah Leoni Wangurer ke arah Girian Bawah.
Mobil yang dikendarai Farly Kusnan membawa seorang penumpang perempuan Gracielly M (20).
Mobil itu kemudian menabrak tugu yang berada di simpang empat ke arah Mesjid Jami An'nur dan Mesjid Tua Girian Bawah.
Menurut Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abd Natip Anggai, pasca kejadian korban Farly di larikan ke Sentra Medika Hospital Manado.
Sementara penumpang perempuan bernama Gracielly M meninggal dunia.
"Sampai saat ini kasusnya masih dalam status lidik oleh unit Lakalantas Satlantas Polres Bitung," kata Kasi Humas Polres Bitung disela, pengamanan pendaftaran bakal pasangan calon walikota dan wakil walikota Bitung Sulut di kantor KPU Bitung, Rabu (28/8/2024).
Lanjutnya, berdasarkan informasi dari unit Lakalantas Satlantas Polres Bitung, dua sejoli yang berpacaran ini hendak pergi ke Kota Manado.
Laka tunggal inipun seketika viral di sosial media, berbagai platform.
7 tips aman berkendara di jalan tol
Berikut yang Kompas.com rangkum 7 tips aman berkendara di jalan tol agar tidak mengalami kecelakaan:
1. Cek kondisi kendaraan
Hal paling penting yang pertama harus dilakukan pengemudi, kata Sani, adalah memastikan kendaraan yang dibawa memang dalam keadaan yang prima.
Tidak hanya sebelum perjalanan jauh antarkota atau antarprovinsi, kendaraan sebaiknya memang diperiksa secara rutin dan berkala, agar saat terjadi sesuatu bisa segera diatasi.
"Pastikan kendaraan yg digunakan dalam keadaan baik, lakukan pemeriksaan rutin kendaraan agar tidak terjadi mogok di tengah jalan tol," ujar Sani.
2. Jaga kesehatan tubuh
Tidak hanya kondisi mobil, Sani berpesan agar pengemudi juga memiliki tubuh yang sehat dan bugar saat mengemudi.
Pasalnya, mengemudi sebenarnya merupakan aktivitas yang tidak mudah dan membutuhkan energi serta konsentrasi maksimal.
"Siapkan fisik yang sehat karena saat berkendara di jalan tol, kita membutuhkan konsentrasi dan fokus agar tidak terjadi microsleep saat berkendara yang membuat bahaya diri kita," ujarnya.
Selain itu, pengemudi juga wajib berkonsentrasi terhadap jalanan di depan dan belakangnya, sehingga tidak diperbolehkan melakukan aktivitas lain, seperti menelpon atau bermain ponsel.
3. Siapkan kartu tol
Selanjutnya, tidak kalah penting namun masih sering luput dari perhatian, jangan lupa siapkan dana yang cukup di kartu e-tol sebelum bepergian.
"Siapkan dana yang cukup di kartu e-tol agar tidak kesulitan saat masuk untuk melakukan pembayaran," kata dia.
Jika ternyata saldo kartu tidak mencukupi, tentu akan menghambat perjalanan dan antrean kendaraan lain yang ingin membayar.
4. Pelajari rute jalan tol
Hal lain yang harus dilakukan agar mengemudi secara aman dan nyaman adalah mempelajari rute yang dituju, termasuk pintu tol yang akan dilewati.
Jika terlewat, risikonya adalah perjalanan menjadi lebih jauh karena tidak bisa langsung memutar.
Bahkan lebih buruk lagi, pengemudi lepas kendali dan tiba-tiba memotong atau mengambil jalur yang sebelumnya tidak dipersiapkan, sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan.
5. Jaga jarak aman
Sani menegaskan, hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga jarak aman dengan kendaraan lain, dan tidak mengemudi secara zig-zag.
"Jaga jarak aman dengan kendaraan lain dan jangan berkendara secara zig-zag karena dapat membahayakan kita dan orang lain," jelasnya.
Untuk jarak aman, sebaiknya ada minimal jeda sekitar tiga detik dengan kendaraan di depan, sebagai batas jarak aman bagi seorang pengemudi bisa reflek menghindar dari kecelakaan yang terjadi di hadapannya.
6. Beristirahat
Jika sudah menempuh perjalanan jauh antarkota atau antarprovinsi, pengemudi sebaiknya menepi sejenak di tempat pemberhentian seperti rest area, untuk mengisi energi.
Waktu istirahat yang disarankan ketika berkendara adalah setiap empat jam sekali agar tubuh tidak kelelahan.
"Istirahatlah setiap menempuh perjalanan, maksimal empat jam agar tubuh tetap fit," ujar Sani.
7. Kurangi kecepatan
Terakhir, Sani berpesan agar pengemudi bisa mengurangi kecepatan saat menghadapi kabut atau asap yang mungkin saja muncul di jalan tol tertentu. Apalagi, misalnya kondisi sedang gelap dan cuaca hujan atau sangat dingin.
"Kurangi kecepatan apabila rute yg dilalui tertutup kabut atau asap yang ada di sepanjang jalan untuk menghindari tabrakan beruntun," pungkasnya. (Crz/Ind)
Baca Berita Lainnya di: Google News
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya
Diduga Sopir Mengantuk, Mobil Brio dari Bitung ke Manado Alami Kecelakaan di Minut |
![]() |
---|
5 Fakta Kecelakaan Maut di Bitung Sulawesi Utara, Desman Nae Meninggal, Terungkap Kronologi Lengkap |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan di Bitung, Korban Hendak Mendahului Tractor Tapi Bertabrakan dengan Mobil Lain |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Kecelakaan Maut di Wangurer Timur Bitung yang Renggut Nyawa Desman Nae |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut di Wangurer Bitung: Libatkan 3 Kendaraan, Korban Tewas di TKP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.