Digital Acitivity
Hoaks Intai Pilkada Sulawesi Utara, Fery Sangian: Justru Diproduksi Kaum Intelektual
Serbuan hoaks mengancam kualitas demokrasi. Pemilih menjadi tersesat kemudian salah menjatuhkan pilihan.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hoaks mengintai Pilkada serentak di Sulawesi Utara.
Serbuan hoaks mengancam kualitas demokrasi. Pemilih menjadi tersesat kemudian salah menjatuhkan pilihan.
Karena itulah, semua pihak harus memerangi hoaks. Tribunmanado melakukan podcast dengan Kaban Kesbangpol Pemprov Sulut Fery Sangian pada Rabu (21/8/2024) di studio Podcast Tribun Manado di Kairagi, Manado, Sulut.
Podcast bertema Pilkada tanpa hoaks dan politik identitas.
Dipandu presenter Moureen Lumempouw, Fery mengupas tuntas tentang bahaya serta cara melawan hoaks.
Berikut petikan wawancaranya:
Bagaimana bahayanya hoaks dalam proses Pilkada serentak
Perlu diketahui bahwa hoaks adalah sebuah keniscayaan.
Apalagi di era kemajuan teknologi internet seperti saat ini.
Medsos jadi salah satu penentu seseorang dalam berpolitik
Masyarakat terutama generasi muda sangat rentan termakan dengan ini.
Hoaks ini justru dilemparkan oleh orang yang punya intelektualitas, tujuannya tentu untuk mendiskreditkan calon tertentu dengan tujuan menurunkan citranya.
Tentu saja masyarakat perlu dididik untuk mencermati setiap informasi.
Perlu diteliti dulu kebenarannya. Jangan langsung disebar.
Memang pendidikan literasi digital sangat perlu guna menangkal efek dari hoaks ini.
Untuk keadaan di Sulut seperti apa?
Saya selalu mengatakan, ada 18 parpol di Sulawesi Utara
Tapi bukan hanya 18. Ada 19. Satunya lagi medsos.
Karena masyarakat kini kebanjiran informasi dari medsos.
Kami imbau agar pihak pihak tertentu menghentikan berita tipu tipu atau berita yang mengandung kebohongan untuk mendiskreditkan calon tertentu.
Apakah sudah diidentifikasi tentang pelaku hoaks?
Pelaku hoaks ini justru adalah kaum intelektual. Bahkan mungkin seorang akademisi.
Karena meramu isu ini juga butuh pemikiran yang tajam.
Karena itulah saya dalam sejumlah kesempatan tak jemu jemu mengingatkan agar stop menyebar hoaks.
Marilah kita berdemokrasi dengan dewasa.
Bagaimana dengan politik identitas?
Politik identitas sesungguhnya sangat tidak fair. Karena orang dinilai berdasarkan agama atau suku.
Setiap diciptakan Tuhan dengan identitas masing masing yang tentu saja berbeda satu sama lain.
Namun yang tidak bisa adalah jika ini masuk ranah politik sebagai penilaian.
Jadi kita bukan memilih kepala suku, bukan pula memilih ketua agama.
Tapi yang kita pilih adalah pemimpin bangsa.
Mengapa masyarakat sangat mudah diarahkan oleh hoaks?
Ini karena tentu saja ada fanatisme terhadap pihak tertentu.
Makanya sangat penting bagi kita untuk memfilter berita, mana yang layak dibaca dan mana yang tidak.
Kan ada perangkat untuk bisa mendeteksi sebuah informasi, apakah benar atau hoaks.
Bagaimana upaya Kesbangpol untuk melawan hoaks?
Tentunya kita melakukan sosialisasi tentang begaimana beroleh informasi yang benar.
Kemudian berikan edukasi kepada masyarakat, utamanya kaum muda untuk bisa memfilter mana berita benar dan mana yang hoaks.
Memang hoaks tak akan habis. Tapi bisa kita netralisir.
Makanya Kesbangpol terus memberikan edukasi sambil berkolaborasi dengan pihak lainnya termasuk media untuk menangkal hoaks dan menyebarkan kebenaran. (Art)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Bergabung dengan WA Tribun Manado di sini >>>
Simak Berita di Google News Tribun Manado di sini >>>
Baca Berita Update TribunManado.co.id di sini >>>
Dokter Aldwyn Zeinhard Napitupulu Jelaskan 21 Jenis Penyakit yang Tidak Dijamin BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Tribun Manado Podcast, Kepala Badan Bahasa Beber Langkah Menjaga Kedaulatan Bahasa Indonesia |
![]() |
---|
Progam Rujuk Balik di Kabupaten Minahasa Jangkau 9 Penyakit Kronis |
![]() |
---|
Bill Aldrich Maloho Siswa Berpretasi Asal Manado, Ungkap Peran Besar Bunda saat Raih Prestasi |
![]() |
---|
Cerita Maurits Mantiri, Capaian dan Tantangan Selama Memimpin Bitung: Lembeh hingga Netralitas ASN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.