Rizki Juniansyah Juara, Medali Emas Kedua Indonesia, Pecahkan Rekor Angkat Besi Olimpiade Paris 2024

Selain menjadi juara di ajang tersebut, angkatan clen & jerk 201 kg yang dibuat Rizki juga sekaligus mencatatkan rekor dunia.

Total angkatan Rizki tercatat mengalami perbaikan dari setiap tahunnya. Beban 365 kg yang diangkat Rizki di IWF World Cup jauh melampaui catatan 347 kg yang dibukukan pada akhir 2022 di Kejuaraan Dunia.

Kini di debut Olimpiadenya, Rizki akan bersaing dengan 11 lifter lainnya untuk memperebutkan medali emas Olimpiade Paris 2024.

Dari sekian lawan yang dihadapi, lifter asal China Shi Zhiyong bisa dibilang sebagai lawan terkuat Rizki Juniansyah.

Shi Zhiyong datang ke Olimpiade Paris dengan berstatus sebagai peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 di kelas 69 kg, plus peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 kelas 73 kg.

Namun dengan apa yang dicatatakan Rizki baru-baru ini, bukan tak mungkin lifter asal China itu akan dikalahkan untuk menyumbangkan medali emas bagi Indonesia.

Profil Rizki Juniansyah

Rizki Juniansyah merupakan atlet kelahiran Kota Serang, Banten pada 17 Juni 2003.

Bakat atlet Rizki menurun dari kedua orang tuanya. Atlet muda itu tumbuh dalam lingkungan keluarga atlet.

Ayahnya, Mohamad Yasin, adalah mantan atlet angkat besi nasional yang eksis pada periode 1983-1993.

Sedangkan Ibunya, Yeni Rohaeni, juga atlet angkat berat dari Banten.

Sejak usia belasan tahun, bakat Rizki untuk angkat besi sudah muncul.

Ia berhasil meraih edali emas dalam Kejuaraan Nasional Antar PPLP 2017 dan 2018.

Prestasinya mengantarkan Rizki untuk bergabung ke Pelatihan Daerah PON Banten sejak 2019.

Di usia 15 tahun, Rizki sudah memenangi Kejuaraan Asian Youth Championship pada kelas 67kg.

Kejuaraan itu adalah yang pertama kali diikuti Rizki di pangung Internasional dengan mengenakan lambang garuda di dada.