Olimpiade Paris 2024
Tanggapan PBSI Usai 5 Wakil Indonesia Cabor Bulu Tangkis Gugur di Fase Grup Olimpiade Paris 2024
Tanggapan PBSI Usai 5 Wakil Indonesia Cabor Bulu Tangkis Gugur di Fase Grup Olimpiade Paris 2024.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akhirnya memberikan tanggapan soal wakil badminton Tanah Air yang berguguran di Olimpiade Paris 2024.
Ada lima wakil Indonesia dari semua sektor telah gugur di fase grup.
Sebagaimana, Indonesia mengirimkan enam wakil terbaiknya untuk memperebutkan medali dari cabang olahraga (cabor) bulutangkis pada Olimpiade tahun ini.
Mereka adalah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie alias Jojo yang bertanding di sektor tunggal putra, serta Gregoria Mariska Tunjung di sektor tunggal putri.
Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di sektor ganda putri.
Kemudian Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari di sektor ganda campuran.
Dari enam wakil yang dikirimkan, hanya Gregoria yang mampu bertahan sejauh ini.
Jorji, sapaan akrab Gregoria, berhasil melaju ke babak perempat final tunggal putri usai menumbangkan wakil asal Korea Selatan Kim Ga Eun melalui pertandingan tiga set pada Kamis (1/8/2024).
Menurut Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja, jebloknya performa wakil badminton Indonesia disebabkan karena mereka tidak bisa mengeluarkan permainan terbaiknya.
“Sementara secara persiapan kalau saya rasa sudah benar-benar maksimal tapi secara di lapangan belum keluar secara maksimal,” kata Ricky dikutip dari laman resmi PBSI, Kamis (1/8/2024).

Anthony Ginting dinilai sudah berjuang
Walaupun lima wakil badminton Indonesia sudah tersingkir dari Olimpiade Paris 2024, Ricky menilai, Ginting yang menjadi unggulan Indonesia di sektor tunggal putra sudah mengeluarkan seluruh kemampuannya.
Ginting telah membuktikan kemampuannya menghadapi tunggal putra asal Perancis Toma Popov Junior meski kalah 19-21, 21-17, 15-21.
Peraih titel Juara Badminton Asia ini jatuh-bangun meladeni perlawanan Toma Popov Junior yang mendapat dukungan dari suporter tuan rumah.
“Seperti tidak ada celah,” tutur Ricky.
“Disayangkan memang Ginting tidak berhasil mengatasi karena seharusnya dengan levelnya, hal seperti ini bisa dilewati dan ada beberapa kesempatan untuk mengungguli lawan,” tambahnya.
Ricky mengaku kecewa dengan hasil buruk yang ditorehkan lima wakil badminton Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Tetapi, ia memiliki keyakinan bahwa Jojo, dkk sebenarnya tidak ingin hal tersebut terjadi.
Ricky menilai, atmosfer Olimpiade memang berbeda dengan turnamen lain. Kompetisi ini dinilai memiliki beban dan tekanan yang besar terhadap semua atlet.
Keberhasilan atlet meraih medali tidak hanya ditentukan oleh kemampuan, tapi juga dipengaruhi oleh kesiapan mental dan cara mengatasi rasa takut, gugup, dan demam panggung.
“Berbicara skill dan teknis semua sudah sama,” imbuh Ricky.
Terkhusus untuk Gregoria yang menjadi satu-satunya harapan Indonesia meraih medali dari cabor badminton, Ricky berharap, pebulutangkis asal Wonogiri, Jawa Tengah ini dapat lebih fokus dan percaya diri dengan kemampuannya.
Gregoria juga diharapkan menunjukkan penampilan yang tenang dan menikmati setiap poin yang diperoleh.
“Berjuang sekuat tenaga dan jangan menyerah sebelum umpire mengatakan selesai,” kata Ricky.
Kata Anthony Ginting dan Jonatan Christie usai kalah
Ginting dan Jojo yang menjadi unggulan Indonesia di Olimpiade Paris 2024 buka suara setelah mereka tersingkir dari ajang ini.
Untuk diketahui, Jojo menelan kekalahan dari wakil India Lakshya Sen dua set sekaligus, yakni 18-21 dan 12-21 di babak penyisihan Grup L pada Rabu (31/7/2024).
Pada hari yang sama, Ginting yang menduduki peringkat ke-9 pebulutangkis terbaik dunia takluk dari Toma Popov Junior setelah bermain tiga set.
Menurut Jojo, permainannya ketika meladeni Lakshya Sen kurang baik, namun ia berterima kasih atas dukungan yang diberikan kepada dirinya dan wakil Indonesia lainnya.
Ia juga mengungkapkan rasa penyesalannya karena harus tersingkir lebih cepat dari Olimpiade Paris 2024.
“Ya pastinya sangat menyesal. Tapi inilah pertandingan. Dan sampai detik ini saya masih tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Tadi saya bermain sudah maksimal. Sedikit kesalahan di akhir babak pertama membuat musuh jadi percaya diri,” katanya dikutip dari laman resmi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Terpisah, Ginting secara lapang dada mengakui kemenangan Toma Popov Junior.
Pebulutangkis berusia 27 tahun tersebut mengaku, sudah memberikan yang terbaik walau hasil terbaik belum berpihak kepada dirinya.
Ia menilai, lawannya menunjukkan permainan yang jauh lebih baik dan tidak mudah mendapatkan satu poin dari Toma Popov Junior.
Ginting juga mengatakan, ia sudah berusaha semaksimal mungkin ketika meladeni perlawanan Toma Popov, terutama di set ketiga.
“Saya selalu berkata pada diri sendiri bahwa ini belum berakhir, jadi masih ada harapan di lapangan,” katanya, dikutip dari laman Kemenpora.
"Itulah yang saya coba pikirkan tentang strategi, bagaimana, apa yang harus saya lakukan di setiap poin, karena itu sangat penting bagi saya, karena jika saya membuat kesalahan, jarak antar-poin akan menjadi sangat jauh," ujar Ginting.
Baca juga: Jadwal Wakil Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Jumat 2 Agustus, Panahan dan Renang Berebut Emas
(Sumber: Kompas.com)
Olimpiade Paris 2024
PBSI
bulu tangkis
Indonesia
fase grup
Anthony Sinisuka Ginting
Jonatan Christie
Fajar Alfian
Muhammad Rian Ardianto
Bonus Atlet Indonesia Peraih Medali di Olimpiade Paris 2024, Segini Besarannya, Pelatih juga Dapat |
![]() |
---|
Link Live Streaming Angkat Besi Putri Olimpiade Paris 2024, Nonton Aksi Nurul Akmal di Sini |
![]() |
---|
Perolehan Medali Olimpiade Paris 2024, China Geser AS, Hari Terakhir Makin Memanas |
![]() |
---|
Jadwal Angkat Besi Putri Olimpiade Paris 2024, Ada Nurul Akmal Harapan Emas Indonesia |
![]() |
---|
Curhatan Greysia Polii Usai Indonesia Raih Medali Emas di Luar Cabor Bulu Tangkis, Banjir Nangis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.