Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulaweis Utara

Patroli Garnisun Hadir di Pemukiman Rawan Tarkam Bitung Sulawesi Utara

Sembilan orang Garnisun, gabungan dari personel Polsek Maesa dan Koramil 1310-01 Bitung, melakukan patroli di wilayah rawan perkelahian.

Humas Polres Bitung
Para pemuda kedapatan miras saat patroli Garnisun di Bitung, Sulawesi Utara. 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Lima anak muda usia di antara 15 sampai 27 tahun, warga kompleks pasar Tua Kelurahan Bitung Tengah, Kecamatan Maesa, Kota Bitung, Sulawesi Utara, terjaring Patroli Garnisun, Kamis (18/7/2024) pukul 01.00 Wita.

Sembilan orang Garnisun, gabungan dari personel Polsek Maesa dan Koramil 1310-01 Bitung, melakukan patroli di wilayah rawan perkelahian antar kampung (tarkam) di kompleks Parigi Tofor dan Pasar Tua Kelurahan Bitung Tengah Kecamatan Maesa, Bitung Sulut.

"Kelima anak-anak muda yang terjaring, kedapatan tengah konsumsi minuman keras (miras). Dan sekitar mereka ada senjata tajam (sajam) jenis panah wayer dan belasan batu," kata Kasi Humas Polres Bitung Iptu Abd Natip Anggai, Jumat (19/7/2024).

Kelima anak muda itu, ada satu orang yang masih 17 tahun, satu 18 tahun, keduanya memiliki profesi berbeda satu buruh bagasi dan satunya lagi tiada pekerjaan.

Selain mereka, personel Garnisum mengamankan ZJA (27) seorang buruh bagasi, SM (20), AS (19) penjaga tempat jualan bakso dan RH (27) tukang ojek.

Untuk sajam jenis panah wayer yang ikut disita petugas gabungan TNI - Polri, tiga anak panah, dua pelontar dan 15 batu.

Terpisah Danramil 1310-01 Bitung Kapten Inf Fredrik Liwutang menambahkan, patroli Garnisum ini akan rutin dan intens dilaksanakan.

"Karena ini patroli yang sifatnya mamantau situasi Kamtimbmas, jadi kami akan datang tanpa sepengetahuan warga," kata Danramil.

Dalam patroli itu, di kompleks Parigi Tofor dan Pasar Tua, pihaknya membubarkan anak-anak yang masih usia pelajar, yang nongkrong hingga larut malam.

Melakukan imbauan kamtibmas, meminta anak-anak muda yang masih keluyuran hingga lewat tengah malam untuk pulang ke rumah.

Menjaga keamanan lingkungan masing-masing, jangan konsumsi lem karena merusak kesehatan saraf, otak dan organ tubuh lainnya.

Pihaknyan juga melakukan pemeriksaan badan terhadap anak-anak muda yang kedapatan nongkrong dan keluyuran hingga malam hari.

"Ini untuk mengantisipasi peredaran sajam dan konsumsi miras," tambahnya.

Pada kesempatan itu, tak  lupa pihaknya melakukan dialog dengan pemerintah setempat, dan meminta untuk bersama jaga keamanan lingkungan.

Jika ada informasi atau masalah yang bersumber dari anak-anak muda, agar segara lapor ke petugas.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved