Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT ke 401 Manado

Refleksi 401 Tahun Manado Sulawesi Utara, Pingkan Egam : Keberagaman, Prestasi, dan Tantangan

Kota Manado merayakan ulang tahunnya yang ke-401 (Minggu, 14/7/2024), sebuah perjalanan panjang yang mencerminkan kemurahan Tuhan

|
dokumentasi pribadi
Dr Eng Ir Pingkan Peggy Egam, ST MT IPM 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kota Manado merayakan ulang tahunnya yang ke-401 (Minggu, 14/7/2024) kemarin, sebuah perjalanan panjang yang mencerminkan kemurahan Tuhan bagi warganya yang beragam suku, agama, adat, dan budaya.

Dr. Eng. Ir. Pingkan Peggy Egam, pengamat kota Sulawesi Utara, menyampaikan pandangannya mengenai momen bersejarah ini.

Keberagaman yang dimiliki warga Manado menjadi kekuatan tersendiri.

Menurutnya, keberagaman ini membuat masyarakat lebih dewasa dalam mengekspresikan diri, baik dalam ucapan maupun tindakan.

"Di tengah tantangan hidup yang semakin kompleks, Manado tetap melangkah tegap dan mengukir prestasi," kata dia, Senin (15/7/2024).

Ini semua berkat kerja keras kolektif seluruh warga kota yang terus meningkatkan budaya hidup rukun dan saling baku topang.

Menurutnya, pemerintah kota yang enerjik berperan besar dalam menjaga kerukunan dan persaudaraan di antara warga.

Pelayanan birokrasi juga semakin berkualitas, mengedepankan semangat Manado Hebat yang terus memotivasi.

"Hasilnya, warga merasakan peningkatan kualitas layanan yang lebih baik."

Di usia 401 tahun, Manado terus memperindah dirinya, baik secara estetika maupun fungsional.

Infrastruktur kota seperti jalan, rumah sakit, sekolah, sistem transportasi, dan fasilitas lainnya terus diperbaiki.

Peningkatan sistem drainase berhasil mengatasi masalah banjir di beberapa titik, sementara pelebaran trotoar di pusat kota dan Jalan Piere Tendean-Boulevard menambah kenyamanan dan keindahan kota.

Namun, tantangan tetap ada.

"Kawasan Bendar-Pasar 45, yang memiliki nilai historis, membutuhkan perhatian ekstra," kata dia.

Peggy sampaikan, ekspansi pedagang kaki lima di trotoar mengganggu kenyamanan pejalan kaki.

Selain itu, masalah sampah masih menjadi PR besar.

Tumpukan sampah yang muncul usai hujan menunjukkan bahwa budaya bersih belum sepenuhnya terinternalisasi.

Pemerintah perlu terus mendidik masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan pengelolaan sampah yang baik.

Sistem pengelolaan sampah rumah tangga yang mandiri dan ketersediaan armada pendukung yang memadai harus diimplementasikan.

"Kondisi TPA di Sumompo yang sudah tidak layak perlu segera ditangani," harapnya.

Sebagai warga kota yang berbudaya, cerdas, dan beriman, harapan kita semua adalah agar pemerintah kota dapat menyelesaikan tantangan-tantangan ini dan terus mengutamakan kesejahteraan masyarakat Manado.

"Di momen refleksi ini, mari kita bersama-sama berkomitmen untuk menjaga dan membangun kota tercinta," pungkasnya. (Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved