Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

HUT ke 401 Manado

Ini Harapan Masyarakat Kota Manado Provinsi Sulawesi Utara di Momen HUT ke-401, Pujian dan Keluhan

Kumpulan komentar warga kota Manado Sulawesi Utara di momen HUT ke-401. Ada pujian dan keluhan.

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Handhika Dawangi
Kolase/Tribun Manado
Harapan masyarakat untuk Kota Manado Sulut di Momen HUT ke-401, 14 Juli 2024. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Wajah Kota Manado banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Kesan kumuh di kawasan pusat kota dan jalan-jalan protokol perlahan berganti asri. Pada momen Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-401 warga tidak lagi merasakan tradisi banjir pascahujan deras.

Dwight seorang milenial menuturkan, pembangunan Manado sudah on the track. Ia setuju dengan konsep pembangunan infrastruktur.

"Pada prinsipnya, membangun infrastruktur akan menunjang dan memfasilitasi pembangunan manusianya untuk menuju ke arah yang lebih baik. Apalagi, tahun lalu kota Manado sudah mengesahkan Perda Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kota Manado 2023-2043 yang mengatur penataan dan pemanfaatan ruang di Kota Manado," kata dia, Minggu (14/7/2024).

Ia berharap RTRW tersebut akan menjadi payung hukum bagi pembangunan Manado yang lebih baik dan tertata.
Wali Kota Manado Andrei Angouw mengajak warga untuk sama-sama membangun Manado. "Mari kita sama-sama kita jaga dan bangun Manado karena ini tempat berlindung di hari tua," kata dia.

Andrei menegaskan, dirinya bertekad terus menggeber pembangunan di Manado. Salah satu yang jadi fokus adalah infrastruktur. "Ini berhubungan dengan banyak hal. Contohnya kalau infrastruktur tak bagus maka air tergenang dan kesehatan terganggu," kata dia.

Selain infrastruktur, Andrei bakal menggenjot sektor pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
Untuk ekonomi, kata dia, harus dipacu agar Manado menjadi daerah maju. "Agar terbuka peluang orang untuk sukses," kata dia.

Warga bernama Angel Rengkung melihat banyak hal yang menarik di Manado. Ia menyoroti potensi pariwisatanya. Termasuk taman laut Bunaken yang selama ini menjadi favorit para wisatawan datang ke Sulut.
Juga keindahan alam, kuliner dan budayanya.

Tapi ia memeri catatan agar fasilitas parkir di pusat-pusat keramaian diperhatikan. Hal ini untuk mengatasi masalah parkir liar yang sering mengganggu lalu lintas.

Tak kalah penting, meningkatkan kualitas dan jumlah transportasi publik untuk mengurangi kemacetan dan memberikan alternatif transportasi yang nyaman dan aman bagi masyarakat. “Selain itu menambah dan merawat ruang terbuka hijau untuk menyediakan area rekreasi yang nyaman bagi warga,” kata dia.

Pasar Bersehati satu di antara pasar tradisional yang berhasil diubah dari kondisi kumuh menjadi menarik. Namun, pasar di ibu kota provinsi ini tak hanya Pasar Bersehati. Banyak pasar lainnya yang butuh perhatian.

Termasuk Pasar Orde Baru Paal Dua dan Pasar Pinasungkulan yang bangunan utamanya sangat jorok. Mereka yang menyaksikan kondisi ke dua pasar itu akan segera melupakan keindahan Pasar Bersehati.

Utu, seorang pedagang di Pasar Karombasan, menyatakan bahwa musim hujan belakangan ini menimbulkan genangan air yang cukup mengganggu. "Para pembeli juga kadang saat berbelanja suka mengeluh. Semoga itu bisa dipertimbangkan," ujarnya.

Resti, pedagang lainnya, menyatakan apresiasinya atas perhatian pemerintah yang telah memberikan tempat bagi mereka untuk berjualan. Namun, ia menyoroti beberapa fasilitas yang perlu diperbaiki, seperti toilet yang sudah lama rusak. "Ada dua toilet yang sudah tidak bisa digunakan. Itu sudah lama rusak, semoga bisa diperbaiki," ujarnya.

Selain itu, Resti juga prihatin terhadap anak-anak pedagang yang tidak memiliki akses pendidikan. "Mungkin itu bisa diperhatikan," tambahnya.

Resti juga berharap pasar Karombasan dapat diperbarui seperti pasar Bersehati yang lebih modern. "Itu juga jadi kebanggaan kota Manado," kata dia.

Kondisi Terminal Karombasan juga dikeluhkan para pemakainya. Sander, seorang sopir bus berharap pemerintah kota dapat lebih memperhatikan kepentingan warga, terutama dalam hal infrastruktur.

“Kondisi terminal di sini sudah memprihatinkan. Jalan area terminal berlubang dan rusak,” kata dia.
Jojo, sopir bus lainnya, juga berharap pemerintah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga memperhatikan nasib para sopir. “Kami butuh program dan kebijakan yang bisa membantu kami bertahan, terutama menghadapi persaingan dengan taksi gelap,” katanya.

Masalah sosial disoroti praktisi hukum Vebry T Haryadi. Ia membeber sejumlah masalah yang butuh solusi segera. Satu di antaranya, banyaknya pengemis. "Sudah semakin banyak pengemis yang berkeliaran," kata dia.

Menurut dia, selain pembangunan infrastruktur, pembangunan manusia jangat dilupakan. Ia menyoroti masalah kurangnya lapangan kerja. Inilah pemicu utama masalah kriminalitas yang tergolong tinggi di Manado, termasuk penggunaan lem adiktif.

"Pemerintah harus mendorong terbukanya lapangan kerja agar masyarakat usia produktif bisa bekerja untuk menghidupi diri dan keluarga," kata dia.

Ketua DPC GMNI Manado M Taufik Poli menyebut, persoalan di Manado adalah akses kaum urban kota pada kesejahteraan yang masih sangat terbatas. "Ketimpangan masih terjadi," kata dia.

Sebut dia, pembangunan infrastruktur memang berjalan. Tapi aspek pemerataan belum terpenuhi. Menurut dia, masih banyak warga yang sulit beroleh air.

"Itu terjadi di Singkil, Tuminting dan beberapa daerah lain, air sangat sulit, bahkan harus beli air," kata dia.
Konsultan Politik Sulawesi Utara Basso Affandi menekankan perlunya pemerintah bekerja lebih keras demi kepentingan mayoritas warga, bukan kepentingan kelompok tertentu saja. (art/pet/edi/max)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved