Renungan Harian Kristen
Upus Ni Mama, Renungan W/KI GMIM 16 - 22 Juni 2024, Ajarkan Berulang-ulang Firman Tuhan
Renungan harian keluarga kristen untuk ibu-ibu kristen.Pembacaan alkitab terdapat pada Ulangan 6 : 1-9.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian keluarga kristen untuk ibu-ibu kristen.
Renungan ini bisa digunakan ibu-ibu saat memimpin ibadah.
Upus Ni Mama ini digunakan selama sepekan mulai 16 Juni sampai 22 Juni 2024.
Pembacaan alkitab terdapat pada Ulangan 6 : 1-9.
Tema Ajarkan Berulang-ulang Firman Tuhan
Ibu-ibu yang dikasih Tuhan,
Sebuah kalimat bijak Mahatma Gandhi berkata "Hiduplah seolah anda mati esok, dan belajarlah seolah anda akan hidup
selamanya".
Kalimat yang mau mengingatkan kita bahwa betapa pentingnya memaknai hidup anugerah Tuhan. Salah satu bentuk pemaknaannya adalah melalui peran kita sebagai wanita dewasa yang diberi tanggungjawab untuk mengajar sesama dan generasi muda, ketika ada di rumah, di sekolah, di gereja, di masyarakat dan di segala tempat.
Bacaan Kitab Ulangan 6:1-9 memberikan penegasan tentang tugas dan tanggungjawab pengajaran yang harus dilakukan berulang ulang di setiap waktu dan tempat.
Mengapa penegasan penting untuk ditindaklanjuti? Ada beberapa alasan disebutkan ini yaitu pertama merupakan perintah, ketetapan dan peraturan dari Allah (ay.1);
Kedua, karena umat akan memasuki dan menduduki tanah yang dijanjikan Tuhan (ay.1); Ketiga, agar seumur hidup takut akan Tuhan (ay.2); Keempat, agar baik keadaan mereka dan diberkati dengan keturunan yang banyak (ay.3).
Nasihat ini sangat gampang untuk dimengerti, tapi sulit dipraktekkan. Pengajaran yang berulang-ulang itu sangat membosankan, baik bagi yang
memberi maupun yang menerima.
Contoh: jika seorang ibu terus mengajarkan tentang sesuatu, dalam hal ini terkait dengan karakter sang anak, tapi tidak digubris atau sang anak balas menjawab: io kua ma, kita so tau, kita so dengar, kita so pastiu kurang itu-itujo to da bilang, maka biasanya timbul reaksi amarah yang tak terkendali dari sang ibu.
Allah mengerti kondisi ini, tapi perintahNya wajib dilaksanakan.
Melangkah menuju suatu tempat baru untuk sebuah tujuan, bukanlah sebuah langkah tanpa rintangan.
Umat Israel akan memasuki negeri Kanaan yang berlimpah susu dan madunya.
Kelimpahan yang akan dinikmati itu pun tidak serta merta dengan gampang dapat diraih, tapi harus mampu menghalau setiap rintangan dan halangan.
Dengan demikian penting sekali edukasi terus menenis, agar umat melek ajaran dan kuat dalam iman.
Jika itu tidak dipersiapkan matang, diatur dengan baik, dinasihati dan diingatkan berulang-ulang, maka celaka menanti di hari esok, karena hidup takut akan Tuhan, percaya dan mempercayakan din pada pengaturan dan kendali Allah tidak lagi dimiliki.
Itu sebabnya di ayat I perikop ini ditulis "Inilah perintah,...yang aku ajarkan kepadamu atas perintah Tuhan..."
Tegasnya ayat ini mau mengatakan bahwa perintah, harus dilaksanakan suka atau tidak suka.
Tidak ada alasan untuk menolak apalagi perintah itu datang dari Tuhan. Perintah Tuhan pun berisi jaminan yaitu keadaan mereka akan menjadi baik dan keturunan mereka akan diberkati (ay.3).
Isi perintah adalah mengajarkan berulang-ulang tentang Tuhan itu Esa dan Kasih kepada Tuhan
Penulis kitab Ulangan, memandang bahwa isi pengajaran seperti ini penting untuk terus diingatkan karena perilaku hidup umat yang
sering menyimpang.
Frase "berulang-ulang" yang digunakan penulis bukan sekedar pengulangan belaka tetapi secara harfiah kata ini dalam bahasa Ibrani artinya "menajamkan", seperti halnya menajamkan pisau yang tumpul.
Sehingga pengajaran berulangulang tentang Firman Tuhan tidak sekedar rutinitas belaka, yang penting torang so beking, tapi bagaimana pengajaran itu menghasilkan sebuah kerinduan yang mendalam bagi sang pengajar dan yang diajar untuk bersama memahami maknanya, serta pesan-pesan moralnya.
Pengajaran berulang-ulang ini pun, dapat dilakukan di mana dan kapan saja di sepanjang perjalanan hidup manusia, entah itu di rumah atau di jalan bahkan di tengah
kesibukan kerja, di tengah lingkungan masyarakat dan budaya.
Tempat-tempat tersebut tidak hanya menyita perhatian dan pikiran, tetapi juga dapat mempengaruhi cara pandang dan nilai
hidup seseorang.
Banyak sekali contoh yang terjadi dalam kehidupan kita, yaitu: jika dalam sebuah keluarga, peran dengan orangtua atau ibu secara khusus benar-benar memberi teladan beribadah, tekun berdoa dan membaca Alkitab serta rajin bekerja, maka itu akan menular ke anak, tapi jika sang ibu hanya biasa jadi tukang kepo orang, usil dengan hidup orang lain, suka berkata kasar, ayah suka mabuk, dan hal-hal negatif lainnya maka itu pun ke anak.
Apa yang ditabur, itulah yang akan bahkan lingkungan yang buruk juga akan merusak kebiasaan yang baik, demikian kata sebuah peribahasa.
Itu sebabnya penting sekali pengajaran berulang-ulang tentang firman Tuhan.
Jika perenungan dan pemahaman firman Tuhan menjadi gaya hidup yang dilakukan bersama secara rutin, maka akan membentuk karakter dan moral kristiani serta mampu menghadapi setiap rintangan yang menghadang pertumbuhan rohani seseorang.
Perikop ini mengingatkan kita betapa pentingnya peran orangtua/ibu dalam mendidik iman anak.
Pendidikan atau pengajaran berlangsung sejak dari dalam rahim ibu dan berakhir di rahim bumi, karena itu selagi masih ada waktu teruslah belajar dan berbagi ilmu sebagai bentuk pemaknaan hidup yang dianugerahkan Allah.
Tuhan Yesus pun telah memberi teladan dengan menjadi guru yang baik, terus mengajar dan memberkati.
Orang tua perlu mengajar anakanak sejak dini untuk takut akan Tuhan, mempercayai janji-janji-Nya, keesaan-Nya, dan mengasihi-Nya dengan segenap hati dan jiwa.
Ketika akhir-akhir ini viral dengan berita pemikiran progresif yang menamakan diri Kristen dengan mengatakan Yesus bukan Tuhan dan Juruselamat tapi euma sekedar nabi atau guru moral, maka kita dan anak-anak kita, tidak akan mudah disesatkan, karena telah mengalami pertumbuhan iman dari belajar bersama. Amin.
Pertanyaan untuk diskusi:
1. Bagaimana pemahaman ibu-ibu tentang mengajarkan berulang-ulang mengenai Firman Tuhan dalam perikop Ulangan 6: 1 -9?
2. Bentuk pengajaran berulang-ulang yang dilakukan oleh ibuibu masa kini seperti apa dan bagaimana hasilnya?
Sumber: Komisi W/KI Sinode GMIM Edisi Juni-Juli 2024
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Obor Pemuda GMIM Jumat 19 September 2025, Matius 25:44-45, Mengasihi Lewat Tindakan Nyata |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen 19 September 2025, Matius 25:44-45, Bantulah Sesama yang Butuh Pertolongan |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 3:13-19, The Power of Sending |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 2:13-17, The Power of Love |
![]() |
---|
Renungan Harian Kristen Markus 2:1-12, The Power of Trust |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.