Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Pelita, Renungan P/KB GMIM 9-15 Juni 2024, Jagalah Hati dan Jangan Berdusta

Renungan harian untuk Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM.Pembacaan alkitab terdapat pada Kisah Para Rasul 5:1-11.

Editor: Chintya Rantung
Chintya Rantung/Tribun Manado
Pelita, Renungan P/KB GMIM 9-15 Juni 2024 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan harian untuk Pria Kaum Bapa (P/KB) GMIM.

Renungan ini bisa digunakan saat memimpin ibadah.

Pembacaan alkitab terdapat pada Kisah Para Rasul 5:1-11.

Dengan tema Jangan Berdusta

Sebagai Pria/Kaum Bapa Gereja Masehi Injili di Minahasa, tentu kita semua sangat bersyukur kepada Tuhan, karena berkat-Nya tak pernah berkesudahan bagi gereja kita, khususnya di jemaat dan keluarga kita masing-masing.

Kalau kita cermati perkembangan di lingkungan kita, salah satu hal yang memprihatinkan sekarang adalah maraknya berita bohong
atau hoax yang sangat terlihat melalui media sosial.

Hal ini menjadi bukti bahwa banyak orang suka berdusta, tak terkecuali dalam keluarga, dan bisa dilakukan juga oleh pasangan
dan isteri.

Hal melakukan dusta, tampak juga dari bagian Alkitab yang kita baca ini. Diceriterakan bahwa ada dua orang suami isteri, Ananias dan Safira yang berdusta berkaitan dengan hasil penjualan tanah mereka.

Akibatnya mereka berdua meninggal secara tragis. Bagian Alkitab ini memperlihatkan bahwa seorang suami dalam kapasitasnya sebagai ayah dan kepala keluarga sangat menentukan dalam pengambilan keputusan bersama isteri.

Jika seorang suami dengan otoritasnya berinisiatif melakukan dusta, bisa saja isteri dengan mudah menyetujui dan mengikutinya.

Demikian dikatakan bahwa Ananias dengan setahu isterinya, setelah mereka menjual sebidang tanah, is menahan sebagian dari hasil penjualan itu dan sebagian lain dibawa dan diletakkannya di depan kaki rasul-rasul.

Jadi mereka berdua berdusta karena tidak membawa seluruh hasil penjualan tanah kepada para rasul.

Perilaku Ananias tersebut menceminkan adanya suami yang menjerumuskan isterinya kepada hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan, yakni berdusta.

Dengan demikian sebagai seorang suami, ayah dan kepala keluarga, kita perlu mengevaluasi dirt Bagaimana kepemimpinan kita kepada isteri,
anak-anak dan keluarga kita? Isteri bisa ikut-ikutan berdusta, demikian pun anak-anak akan suka berdusta karena meniru perilaku orang tua mereka.

Pria/Kaum Bapa yang dikasihi Tuhan!

Berdusta, ternyata diakibatkan oleh hati yang dikuasai Iblis, itu sama halnya dengan mendustai Roh Kudus.

Demikian yang dikatakan Petrus.

la berkata "Ananias, mengapa hatimu dikuasai Iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

Selama tanah itu tidak dijual, bukankah itu tetap kepunyaanmu, dan setelah dijual, bukankah hasilnya itu tetap dalam kuasamu?

Mengapa engkau merencanakan perbuatan itu dalam hatimu?" Hal ini mengingatkan kita, bahwa menjaga hati sangatlah penting.

Menjaga hati, sama halnya dengan menjaga berbagai keinginan hati. Iblis bisa saja menguasai hati kita. Jadi jagalah hati kita.

Jagalah hati kita dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).

Berdusta, mendatangkan konsekuensi tragis karena bukan hanya mendustai manusia, tapi juga mendustai Allah.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Petrus kepada Ananias. "Engkau bukan mendustai manusia tetapi mendustai Allah".

Ketika mendengar perkataan itu rebahlah Ananias dan putuslah nyawanya.

Maka sangatlah ketakutan semua orang yang mendengar hal itu. Lalu datanglah beberapa orang muda; mereka mengapani mayat itu, mengusungnya ke luar dan pergi menguburnya.

Jadi konsekuensi dari dusta adalah kematian. Selanjutnya, akibat tragis dari dusta yang disepakati, dapat menimpa keluarga.

Demikian dikatakan bahwa "kira-kira tiga jam kemudian masuklah isteri Ananias, tetapi is tidak tahu apa yang telah terjadi. Ketika Petrus berkata kepadanya.

"Katakantah kepadaku, dengan harga sekiankah tanah itu kamu jual?' Perempuan itupun berdusta dengan menjawab: "Betul
sekian."

Kata Petrus: "Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhan? Lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri di depan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar," Akibatnya, rebahlah perempuan itu seketika itu juga di depan kaki Petrus dan putuslah nyawanya.

Jadi anggota keluarga dapat menjadi korban dari dusta yang dilakukan seorang suami atau ayah atau kepala keluarga.

P/KB yang dikasihi dan diberkati Tuhan!

Sebagai Pria, Suami, Ayah dan Kepala Keluarga, melalui bagian Alkitab ini, kita diingatkan supaya mengendalikan keinginan kita terhadap harta.

Janganlah kita berdusta untuk mendapatkannya. Iblis akan menguasai hati kita.

Ingat, kalau kita berdusta, bukan hanya mendustai rnanusia, tapi juga mendustai Allah.

Isteri dan anak-anak akan turut menjadi korban dari dusta yang kita lakukan.

Oleh sebab itu, jadilah kita suami, ayah dan kepala keluarga yang jujur sehingga kita dan seisi keluarga kita diberkati Tuhan. AMIN.

Pertanyaan untuk PA:

1, Apa yang saudara pahami tentang Jangan Berdusta menurut teks bacaan scat ini?

2. Mengapa suami, ayah dan kepala keluarga bisa terjerat pada perilaku dusta? Lalu bagaimana supaya kita terhindar dari berdusta?

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved