Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Sulawesi Utara

Profil 7 Putra Daerah Jabat Kapolda Sulawesi Utara, Ada yang Jadi Plt Gubernur hingga Dankorbrimob

Hingga saat ini sudah ada 21 sosok yang menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara. Namun ada 7 putra daerah yang menjabat Kapolda Sulut.

|
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Gryfid Talumedun
Kolase Tribun Manado/Istimewa
Profil 7 Putra Daerah Jabat Kapolda Sulawesi Utara, Ada yang Jadi Plt Gubernur hingga Dankorbrimob 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini simak daftar Kapolda Sulut yang merupakan putra asli daerah nyiur melambai.

Hingga saat ini sudah ada 21 sosok yang menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.

Namun ternyata sudah ada beberapa kali jabatan Bhayangkara Sulut 1 ini dijabat oleh Putra asli daerah.

Sebanyak 7 Putra Nyiur Melambai mencicipi jabatan petinggi Polri Sulawesi Utara.

Berikut daftar Kapolda Sulut yang merupakan putra daerah saat masih menjabat dirangkum oleh Tribunmanado.co.id:

1. Royke Lumowa

Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Irjen Pol. (Purn.) Royke Lumowa adalah bekas Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri.

Jenderal bintang 2 ini tercatat mengemban jabatan sebagai Kakorlantas Polri sejak tahun 2016 hingga 2018.

Dalam kariernya, Irjen Royke Lumowa juga pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) di tiga wilayah, di antaranya Polda Papua Barat, Polda Maluku, dan Polda Sulawesi Utara.

Ia resmi pensiun sebagai perwira tinggi (pati) Polri pada tahun 2020.

Royke Lumowa lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal 16 September 1962.

Ia memiliki istri yang bernama drg Swanly Hartono.

Royke Lumowa lahir di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada tanggal 16 September 1962.

Ia memiliki istri yang bernama drg Swanly Hartono..

Karier Irjen Royke Lumowa telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara sudah pernah diembannya.

Ia tercatat pernah menjadi Kapuskodalops Polres Karanganyar, Kabag Lantas Polwil Kedu, Kasat Lantas Polwiltabes Semarang Polda Jateng (2001), Kasat Lantas Polwiltabes Surabaya(2004), dan Kapolresta Madiun.

Selain itu, ia juga sempat menduduki posisi sebagai Wadir Lantas Polda Sumut (2007), Kapoltabes Manado Polda Sulut (2008), Dirlantas Polda Sumut (2009), Pamen SDE SDM Polri (2010), dan Dirlantas Polda Metro Jaya (2010).

Tak sampai di situ, ia juga pernah memegang jabatan Kabagkamsel Korlantas Polri (2011), Asisten Deputi Koordinasi Penanganan Daerah Konflik dan Kontigensi Kemenkopolhukam (2012), Kapolda Papua Barat[1] (2015), dan Kakorlantas Polri (2016).

Pada tahun 2018, ia dimutasi menjadi Kapolda Maluku.

Kemudian pada tahun 2020 ia didapuk menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.

Pada tahun yang sama, ia dipindahkan sebagai Analis Kebijakan Utama Lemdiklat Polri dalam rangka pensiun.

(Royke Lumowa)

2. Robby Kaligis

Inspektur Jenderal Polisi (Purnawirawan) atau Irjen Pol. (Purn.) Robby Kaligis adalah mantan Kepala Korps Brigade Mobil Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kakorbrimob Polri).

Jenderal bintang dua ini tercatat mengemban jabatan sebagai Kakorbrimob Polri sejak tahun 2014 hingga 2016.

Semasa dinasnya, Irjen Robby juga pernah menduduki posisi sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Utara (Sulut).

Adapun Robby Kaligis resmi pensiun sebagai perwira tinggi (pati) Polri pada tahun 2017.

Irjen Robby Kaligis lahir di Watumena, Eris, Minahasa, Sulut, pada tanggal 11 Desember 1958.

Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1983.

Nama lengkapnya adalah Irjen Pol. (Purn.) Drs. Robby Kaligis.

Karier Irjen Robby telah malang melintang di dalam kepolisian tanah air.

Berbagai jabatan strategis di Korps Brimob telah ia emban.

Ia tercatat pernah menjadi Dansat Brimob Polda Riau, Dansat Brimob Polda Sumatra Selatan, Kapolres Purbalingga, Kapolres Surakarta (1998—2000), dan Dansat Brimob Polda Kalimantan Timur.

Selain itu, Robby juga sempat menjabat sebagai Wadanmen II Gegana Korbrimob Polri, Kasat III/Pelopor Korbrimob Polri, Dansat Brimob Polda Papua, Kabag SDM Korbrimob Polri, dan Wakapolda Kepulauan Bangka Belitung (2009—2010).

Karier Robby Kaligisi makin cemerlang setelah ia didapuk menjadi Wakapolda Jambi pada tahun 2010.

Pada tahun 2012, ia ditunjuk menjadi Irwil V/Itwasum Polri.

Setelah itu, pada tahun 2013, ia diangkat menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara.

Pada tahun 2014, Irjen Robby Kaligis diamanahkan untuk menjabat sebagai Kakorbrimob Polri.

Kemudian, jenderal asal Sulut ini dipercaya untuk menjabat sebagai Kasespim Polri pada tahun 2016.

Robby Kaligis

3. Carlo Tewu

Carlo Tewu lahir pada 13 September 1962 di Rerewokan, Tondano Barat, Kabupaten Minahasa.

Dia sendiri lulus Sespimpol pada tahun 1998, Pendidikan di Lemhanas pada tahun 2005, dan Sespati POLRI pada tahun 2008.

Carlo tewu bergabung ke kepolisian lewat sekolah Akademi Kepolisian, dan lulus tahun 1985 saat berusia 23 tahun.

Dia dikenal sebagai polisi yang cadas dan tegas.

Di awal penugasannya, Tewu ditempatkan di Timor Timur dengan jabatan Kadit Serse Polda Timor Timur.

Sampai tahun 1999, Tewu pernah bertugas di Timor Timur dengan menduduki jabatan sebagai Kadit Serse Polda Timor Timur.

Namun dia terjerat Kasus pelanggaran HAM Timor, yang membuatnya saat itu telah menjabat sebagai Mayor Polisi harus rela turun menjadi Kapten Polisi.

Setelah masalah tersebut, Tewu dipindahkan ke Kasatserse Narkotika Ditserse Polda Metro Jaya.

Pada tahun 2001, Carlo Tewu sukses mengungkap kasus pembunuhan Hakim Agung Saifudin Kertasasmita.

Peristiwa pembunuhan Syafiuddin terjadi di waktu yang sama pada saat Polda Metro Jaya sedang memburu Tommy melalui tim khusus.

Hal ini memunculkan dugaan yang kuat bahwa Tommy merupakan otak dari pembunuhan itu. Pada 6 Agustus 2001, dugaan tersebut terbukti setelah penyidik menemukan senjata api, bahan peledak, dan dinamit dari rumah yang disewa Tommy di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Pada 7 Agustus 2001, tim kepolisian berhasil menangkap dua pria penembak Syafiuddin.

Mereka adalah Mulawarman dan Noval Hadad.

Keduanya mengaku membunuh atas perintah Tommy dengan bayaran senilai 100 juta rupiah.
Usai kasus tersebut terpecahkan, nama Carlo Tewu semakin terkenal dan mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa.

Saat masih berada di Ditserse Polda Metro Jaya, Tewu juga berhasil menangkap gembong teroris Imam Samudra.

Karier Tewu dalam kepolisian cepat melesat berkat prestasi yang dicapainya.

Tahun 2001, Tewu yang merupakan anggota Tim Kobra beserta yang dipimpin Jenderal Tito Karnavian berhasil menangkap Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, putra Presiden Soeharto.

Tommy yang akhirnya tertangkap pada akhir November kemudian dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.

Berkat sukses menangkap Tommy, Carlo Tewu termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa.

Carlo Tewu juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Ditserse Polda Metro Jaya, yang menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, 21 November 2002.

Selain itu, Carlo Tewu juga pernah menangkap Panglima Front Pembela Islam (FPI), Machsuni Kaloko dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap aktivis Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan, di kawasan Monumen Nasional (Monas).

Carlo Tewu

4. Dicky Daantje Atotoy

Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Dicky Daantje Atotoy adalah seorang Purnawirawan Polri.

Ia lahir di Manado, Sulawesi Utara, 4 Desember 1957.

Dicky Daantje Atotoy merupakan lulusan dari Akademi Kepolisian (Akpol) 1982.

Di kepolisian ia berpengalaman dalam bidang brimob.

Irjen. Pol. (Purn.) Drs. Dicky Daantje Atotoy menikah dengan Ny. Winda Restati.

Dari pernikahannya itu mereka dikarunia dua anak.

Anak-anaknya itu mereka beri nama Rieno Octora Atotoy dan Rieva Laurentina Atotoy. 

Dicky Daantje Atotoy telaha malang melintang di dunia kepolisian.

Ia pernah menjadi Danton Brimob Polda Metro Jaya.

Kemudian ia juga pernah menjabat Wakapolres Toli-Toli.

Selain itu Dicky juga pernah menjadi Kapolres Surakarta pada 2000-2001.

Bahkan ia juga pernah menjadi Irwasda Polda Jawa Tengah.

Pada 2014 ia diangkat menjadi Wakil Inspektorat Pengawasan Umum Polri (Wairwasum) Polri.

Wairwasum Polri merupakan jabatan yang ia pegang sebelum akhirnya pensiun pada 2016.

Dicky Daantje Atotoy

5. Erald Dotulong

Erald Dotulong merupakan Mantan Kapolda Sulawesi Utara Periode (2001-Maret 2002).

Gebrakan spektakuler Erald Dotulong sebagai kapolda Sulut ketika dia memecat tiga polisi di Kepolisian Daerah Sulawesi Utara karena melakukan berbagai tindak pidana.

6. John Lalo

John Lalo merupakan Mantan Kapolda Sulawesi Utara Periode (Oktober 2002-Juli 2004)

John Lalo merupakan putra daerah yang menjadi kapolda ketiga di Polda Sulut.

Sebelumnya Lalo menjabat Kapolda NTT yang bertipe ‘B’ pada Juni 2000.

7. Alexius Gordon Mogot

Alexius Gordon Mogot merupakan Mantan Kapolda Sulawesi Utara Periode (Juni 2005 - Juni 2006).

Gordon lahir pada tanggal 14 Juli 1950.

Dia adalah alumni Akpol lulusan tahun 1973, satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal (purn) Sutanto.

Brigjen Pol. Drs. Alexius Gordon Mogot Msi dipromosikan menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Mabes Polri.

Gordon berkarir di kepolisian dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Mabes Polri (Juni 2006-Juni 2008) itu meninggalkan seorang istri dan dua orang putri.

Mantan Kadiv Propam Propam Polri Irjen Pol (Purn) Gordon Mogot wafat dalam usia 62 tahun, Minggu (24/6/2012).

-

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Baca berita lainnya di: Google News

WhatsApp Tribun Manado: Klik di Sini

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved