Sosok Hashim Djojohadikusumo, Adik Prabowo Subianto, Hari Ini di Langowan Minahasa Sulawesi Utara

MANADO, TRIBUN - Langowan Grand Hall di Minahasa, Sulawesi Utara siang ini Minggu 2 Juni 2024 dipadati masyarakat. Ada kegiatan bersama dengan Hashim Djojohadikusumo, adik kandung Prabowo Subianto. Informasi yang diperoleh tribunmanado.co.id kegiatan tersebut adalah silaturahmi Hashim Djojohadikusumo bersama keluarga besar yang ada di Minahasa, Sulawesi Utara.

Rita Sigar salah satu keluarga mengatakan tak sabar ingin bertemu dengan adik Prabowo. “Sudah tidak sabar bisa ketemu dan berfoto,” katanya.

Terpantau di lokasi, ribuan orang padati lokasi kegiatan baik di dalam ruangan maupun di luar gedung. Tampak panitia sedang sibuk membagikan kaos kepada anggota keluarga yang memiliki kupon.

Ada musik bambu khas Minahasa yang disiapkan meriahkan kegiatan. Adik Prabowo juga datang bersama keluarga besar Sigar-Maengkom dan rombongan dari Jakarta. Meski rombongan belum tiba dilokasi, semangat mereka sudah terlihat. Bahkan sudah menyiapkan yel-yel untuk menyambut kedatangan para rombongan. (pet)

Profil Hashim Djojohadikusumo

Berikut profil Hashim Djojohadikusumo, adik Prabowo Subianto dikutip dari Tribunnewswiki. 

Hashim Djojohadikusumo lahir di Jakarta pada 1 Januari 1953 dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Siregar.

Diketahui, ayahnya adalah mantan Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia kedelapan.

Dirinya memiliki dua kakak perempuan dan satu kakak laki-laki yaitu Biantiningsih Miderawati Djiwandono, Marjani Djojohadikusumo, dan Prabowo Subianto.

Dalam studinya, Hashim pernah menempuh pendidikan di Pmonoa College, Claremont University, California dan mengambil jurusan Ilmu Politik dan Ekonomi.

Setelah lulus pada tahun 1976, ia pun magang di salah satu institusi bank investasi bernama Lazard Freres Et Cie.

Kemudian dirinya pun kembali ke Indonesia dan menjabat sebagai direktur di perusahaan milik ayahnya, Indo Consult.

Selain itu, Hashim juga mendirikan bisnis pertamanya yaitu PT Era Persada.

Lalu, ia pun mendirikan Tirtamas Group yang menjadi perusahaan induk dari PT Era Persada Trade (trading), PT Tirtamas Majutama (perusahaan investasi induk), PT Indo Consult (konsultasi bisnis), PT Prima Comexindo (trading).

Ditambah mendirikan 38 anak usaha lain yang bergerak di bidang semen, petrokimia, energi, dan pertanian.

Sampai pada tahun 1993, mereka pun mengakuisisi PT Semen Nusantara Cilacap dan PT Semen Dwima Agung.