Berita Viral
Profil XTC dan Moonraker, 2 Geng Motor yang Sempat Terseret dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon
Berikut ini profil geng motor Moonraker dan XTC yang terlibat dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan Vina Cirebon masih menjadi perbincangan hangat belakangan ini
Kasus sejak 2016 silam itu mulai terkorek satu persatu
Dalam kasus tersebut, dalam kasus Vina Cirebon menyeret dua nama geng motor besar di Bandung
Kedua geng motor besar tersebut bernama XTC dan Moonraker
Pada 2017 silam, XTC dan Moonraker disebut dalam putusan banding terdakwa kasus Vina di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat
Nama geng motor Moonraker dan XTC pun terseret dalam tragedi pembunuhan Vina dan Eki yang terjadi pada 2016 silam.
Sehingga banyak yang bertanya tentang kedua geng motor ini.
Berikut ini profil geng motor Moonraker dan XTC
Profil Geng Motor XTC
XTC alias Exalt To Coitus merupakan geng motor besar yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.
Di Indonesia, nama XTC bukan lagi suatu hal yang asing.
Ivan Rivky, pendiri XTC menjelaskan XTC didirikan pada tanggal 31 Desember 1982 di kota Bandung.
Ivan menjelaskan, lambang XTC adalah seekor 'LEBAH'. Artinya lebah sangat berguna hasilnya dapat membuat madu, suka akan keindahan (Bunga).
"Tapi Lebah tidak suka diusik atau diganggu. Lebah akan membela mati-matian apabila diganggu walaupun mati risikonya setelah menyengat."
"Lebah satu saja sudah diperhitungkan. Apalagi kalau Lebah sedang berkumpul," kata Ivan yang juga mantan anggota DPRD Indragiri Hulu ini.
Dalam perkembangannya, XTC dikenal menjadi geng bermotor yang meresahkan, mulai dari perang antargeng bermotor serta kerusuhan yang pernah melibatkan XTC.
Sampai akhirnya XTC bertransformasi menjadi OKP dan menjadikan organisasi ke arah yang lebih baik.
XTC akhirnya mengikrarkan diri sebagai organisasi masyarakat (ormas) di tempat kelahirannya di Bandung, Minggu 7 Juni 2015.
Perubahan tersebut menjadi yang kali kedua setelah pada 23 April 2013 eks geng bermotor terbesar di Bandung ini bertransformasi menjadi organisasi kepemudaan (OKP).
Rupanya, dalam perjalanan waktunya XTC sempat dibubarkan.
"Kami berubah ke arah lebih baik."
"Kami ingin menghilangkan stigma negatif."
"Geng motor adalah masa lalu kami yang telah kami bubarkan zamannya Pak Moeldoko dulu," tuturnya.
Pada tahun 2018, Ridwan Kamil ditunjuk menjadi salah satu Dewan Kehormatan XTC, dalam kesempatan HUT XTC ke-35, di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (18/2/2018).
Sebelumnya, diketahui Ridwan Kamil datang ke Stadion GBLA dengan menggunakan motor yang diiringi oleh para anggota XTC.
Ridwan Kamil menaiki motor klasik Royal Enfield dengan mengenakan jaket berwarna hitam.i
Ridwan Kamil berterimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh XTC Indonesia kepadanya.
Dia pun berharap XTC menjadi organisasi kepemudaan yang hebat dan bisa mengakomodir minat anak-anak muda.
Profil Moonraker
Moonraker menjadi salah satu geng motor yang cukup disegani di Bandung, Jawa Barat.
Dibentuk pada 28 Oktober 1978, Moonraker menjelma menjadi geng motor yang jumlah anggota yang cukup banyak dan tersebar di setiap wilayah Indonesia.
Klub motor ini didirikan oleh tiga orang yang berasal dari kota Bandung yaitu Abah Uci, Abah Jeri, dan Abah Aul.
Nama Moonraker sendiri diadopsi dari nama sebuah judul film James Bond yang sedang hits pada saat itu.
Dilansir dari laman resmi Moonraker, nama awal yang tercipta adalah Moonwalker, namun berganti karena ketiga pendiri menyaksikan sebuah film yang berjudul Moonraker James Bond yang sedang hits saat itu.
Moonraker yang memiliki lambang serigala terbang dan bendera khas berwarna merah putih biru itu, tak semata-mata berdiri untuk berhura-hura.
Abah Urief selaku ‘sepuh’ dalam Moonraker sempat menambahkan, adanya aktivitas klub motor turun ke jalan pada saat itu, hanya ingin menciptakan identitas tanpa berbuat kriminal.
“Kita juga, anti kriminal dan narkoba. Dan tidak ada toleransi buat pelaku kriminal dan pengguna narkoba”, ungkap Abah Urief menegaskan.
Pada bulan November tahun 1994 Moonraker masuk menjadi anggota IMI Jabar dengan nomor keanggotaan 10 walaupun pada tahun 1988 Moonraker ikut andil dalam mendirikan Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jawa Barat.
Moonraker diketahui telah bertransformasi dengan berbadan hukum nomor AHU – 0034827.A.H.01.07 tahun 2015.
Di dalam keluarga Moonraker rupanya terdapat banyak orang-orang yang memiliki prestasi mentereng.
Salah satu prestasi yang kerap diraih oleh Moonraker adalah Beny Baonk yang menjadi dedengkot pembalap roda dua, dan Irvan Octavian yang menjadi juara umum 1 Yamaha Cup.
Irvan Octavian sendiri sebagai salah satu pendiri Moonraker, pernah menjadi bagian dari Moto GP di tahun 1997.
Irvan Octavian juga merupakan pelatih kontingen Jawa Baratpada cabang olahraga balap motor.
Saat ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII/2012 di Riau, Kontingen Jawa Barat berhasil menjadi juara umum dengan perolehan tiga medali emas.
Moonraker Tegaskan Pelaku Bukan Anggotanya
Nama geng motor Moonraker Cirebon sempat terseret kasus kematian Vina dan Eki pada tahun 2016 lalu.
Di mana, saat itu kematian keduanya disebut karena adanya masalah antar geng motor, XTC dan Moonraket.
Dalam isi dakwaan kasus pembunuhan Vina Cirebon, para terpidana menyerang korban dan Eki lantaran keduanya memakai jaket khas XTC.
Satu pelaku, Andi yang saat itu dijadikan buron mengaku ada masalah dengan anggota XTC.
Andi kemudian mengadukan masalah itu kepada geng motor Moonraker.
Para terpidana melihat Eki yang mengenakan jaket XTC membonceng Vina, melintas.
Alhasil, kawanan geng motor itu lalu mengejar Vina dan Eki. Mereka menangkap dan menghajar keduanya hingga tewas.
Melihat nama kelompok bermotornya disebut-sebut dalam kasus tersebut, Moonraker Cirebon pun angkat bicara.
Ketua Moonraker Cirebon, Indra Budi Lesmana, menyampaikan, para pelaku dan terpidana dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki bukanlah anggota dari komunitas motor Moonraker.
Pernyataan ini menanggapi isu yang beredar di masyarakat mengenai keterlibatan organisasi tersebut dalam kasus tersebut.
"Kalau saya sendiri menolak keras dengan adanya pernyataan tersebut (perseteruan antara XTC dan Moonraker), karena pada dasarnya kami sudah menjaga kondusivitas setelah bertransformasi menjadi ormas atau organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), seperti XTC, GBR, Konack, dan Moonraker," ujar Indra saat dikonfirmasi, Jumat (31/5/2024).
Indra menjelaskan, Moonraker masih terdaftar sebagai komunitas motor yang diakui oleh Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan tidak akan mengubah legalitasnya menjadi ormas atau OKP.
"Karena kita semua bermainnya di motor," ucapnya.
Sehingga, menurut data yang dimiliki oleh Moonraker, baik dari pengurus kota maupun Kabupaten Cirebon, tidak ada anggota mereka yang terlibat dalam kasus tersebut.
"Dari delapan terpidana dan satu tersangka yang terlibat dalam kasus Vina dan Eki, mereka bukan anggota Moonraker. Kita (sudah melihat) by data dari ketua kota dan Kabupaten Cirebon dan atas nama tersebut tidak ada, baik di dewan pimpinan pusat pun tidak ada atas nama tersangka dan terpidana tersebut," jelas dia.
Indra juga menambahkan, kemungkinan pelaku hanya menggunakan nama Moonraker tanpa benar-benar menjadi anggota.
"Jadi, ini bisa dikatakan oknum atau hanya simpatisan, mungkin hanya membawa nama (Moonraker) biar gimana gitu," katanya.
Menutup pernyataannya, Indra mengimbau masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak mudah memercayai informasi yang belum terverifikasi.
"Jadi, jangan sampai ada pihak yang dirugikan," ujarnya.
Ia juga menegaskan kepercayaannya kepada aparat kepolisian untuk menangani kasus ini dengan baik.
4 Kelompok Motor Pastikan Terpidana Bukan Bagian dari Mereka
Empat kelompok motor di Cirebon, yaitu XTC, Moonraker, Konack, dan GBR, menegaskan bahwa delapan terpidana dan satu tersangka dalam kasus pembunuhan Vina dan Eki bukan bagian dari komunitas mereka.
Ketua XTC Kota Cirebon, Alfian, menegaskan hal itu saat ditemui di sebuah gedung kesenian di kawasan Stadion Bima, Kota Cirebon, Kamis (30/5/2024).
"Sampai saat ini, anggota dan organisasi pun tidak ada permasalahan."
"Teman-teman media bisa menyaksikan tidak ada pembatas dan kami kerap nongkrong bareng di beberapa kesempatan."
"Oleh karena itu, bahwa yang kemarin katanya salah satunya organisasi kami terlibat dalam kasus Vina dan Eki, bukan unsur dari organisasi kita (XTC, Moonraker, Konack, dan GBR) semua," ujarnya.
Menurut Alfian, Eki, korban yang disebut-sebut pacar Vina dalan kasus tersebut, memang merupakan anggota XTC wilayah Kabupaten Cirebon.
"Kalau Vina saya kurang tahu, mungkin dia bisa disebut pacarnya Eki, tapi kalau untuk lebih jauhnya simpatisan lah," ucap dia.
Mengenai para pelaku, Alfian menegaskan bahwa pihaknya tidak mengenal para pelaku.
"Kalau para pelaku (8 terpidana dan 1 tersangka kasus Vina), kami gak ada yang kenal."
"Artinya, mereka juga bukan anggota komunitas motor di antara kami," jelas Alfian.
Kendati sempat bagian dari kelompok bermotor, Alfian juga menyampaikan bahwa tidak ada konflik yang melatarbelakangi pembunuhan Eki.
"Intinya yang kami tahu tidak ada konflik yang melatarbelakangi Eki menjadi korban pembunuhan, karena pada saat itu pun XTC mengetahui kejadian tersebut, kami langsung mempercayakan ke pihak berwajib," katanya.
XTC sendiri, menurut Alfian, telah bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) pada tahun 2012 dan menjadi organisasi kemasyarakatan (ormas) pada tahun 2014-2015.
Transformasi ini juga berlaku bagi kelompok motor lainnya.
"Kalau Pegi juga sampai saat ini kami rasa bukan dari anggota kami karena saya sendiri sudah menanyakan ke kelompok bermotor lainnya, Pegi bukan dari anggota," ujarnya.
Alfian menegaskan kembali bahwa para pelaku dalam kasus Vina dan Eki tidak ada kaitannya dengan kelompok motor mereka.
"Artinya, bukan anggota. Dari Moonraker bukan, dari Konack bukan, dari XTC kota/kabupaten bukan, dan dari GBR juga bukan," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Alfian dan ketua kelompok motor lainnya membawa ratusan anggota kelompoknya.
Mereka melaksanakan pembacaan petisi yang dikomandoi oleh ketua masing-masing dan diikuti oleh anggotanya.
Petisi itu dibacakan untuk meredakan kegaduhan yang melibatkan anggota geng motor di kasus Vina dan Eki bisa mereda.
Berikut petisi yang dibacakan secara gamblang oleh ratusan anggota empat kelompok bermotor di wilayah Cirebon.
"Kami elemen masyarakat Kota Cirebon yang tergabung dalam organisasi bermotor dan berdomisili di Cirebon:
1. Bahwa Kota Cirebon dalam situasi yang kondusif aman dan nyaman.
2. Bahwa sampai dengan saat ini tidak ada perselisihan atau masalah keributan antar organisasi bermotor dan lainnya.
3. Terkait dengan peristiwa tragedi Vina Cirebon, tidak ada sama sekali keterkaitan dengan organisasi kami.
4. Kami juga memiliki tanggung jawab atas terciptanya iklim kondusivitas di Cirebon.
5. Kami meminta kepada bapak Presiden RI dan Kapolri untuk menuntaskan proses hukum kasus Vina Cirebon secara transparan dan profesional."
(*)
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com/Tribunnews.com
Akhirnya Terungkap Awal Mula Mahasiswa Ngamuk dan Tendang Meja, Berawal dari Dosen Lempar Skripsi |
![]() |
---|
Sosok Burhanuddin Abdullah, Eks Napi Koruptor yang Dapat Penghargaan Berjasa Luar Biasa dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Letjen Suharyanto Kepala BNPB Viral karena Undangan Persiapan Nikah Anaknya Pakai Kop Instansi |
![]() |
---|
Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Ini Fakta Asli dan Bantahan Menteri Keuangan: Hoaks |
![]() |
---|
Viral 37 Siswa Madrasah Aliyah Negeri Dinyatakan Tak Lulus Imbas Ada Murid Sobek Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.