Berita Viral
Masih Ingat Ardi Rizal? 2010 Bocah Viral Isap Rokok 40 Batang Sehari, Kabarnya Kini Sudah 16 Tahun
Perjuangan Ardi balita viral hisap 40 batang rokok sehari akhirnya sembuh menjadi kisah tak terlupakan dalam hidupnya.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pada 2010 lalu sempat viral seorang bocah di Sumatera Selatan yang doyan merokok.
Bahkan ia bisa menghabiskan 40 batang rokok dalam sehari.
Bahkan banyak yang mengkhawatirkan soal kesehatannya.
Baca juga: Daftar Sosok Penyanyi Dangdut Diduga Terlibat Kasus Korupsi di Era Jokowi
KABAR Terkini Ardi Rizal, Balita Viral Isap 40 Batang Rokok Sehari, Kini Tumbuh Dewasa dan Sembuh.(TribunBengkulu)
Tak hanya viral di Indonesia, bahkan sempat viral hingga ke luar negeri.
Setelah itu kabarnya tak pernah terdengar lagi.
Sudah 13 tahun berlalu, ia kembali muncul.
Beginilah kabar terkini Ardi Rizal, balita viral yang isap 40 batang rokok sehari.
Ardi Rizal kini tumbuh dewasa dan sudah sembuh dari kecanduannya.
Perjuangan Ardi balita viral hisap 40 batang rokok sehari akhirnya sembuh menjadi kisah tak terlupakan dalam hidupnya.
Ardi Rizal asal Sumatera Selatan ini pernah menjadi sorotan dunia sampai jadi pemberitaan di media luar negeri termasuk Amerika Serikat.
Kini Ardi Rizal sudah tumbuh dewasa di umurnya yang menginjak 16 tahun, remaja itu sudah bebas dari rokok.
Ardi Rizal pertama kali kecanduan rokok di usianya yang masih sangat dini yaitu 2 tahun gara-gara diberi rokok oleh ayahnya saat usia bocah itu baru 18 bulan.
Sejak saat itu, Ardi Rizal menghadapi tantangan yang luar biasa untuk mengatasi kebiasaan merokok yang merugikan kesehatannya.
Ardi Rizal langsung menghebohkan dunia pada tahun 2010 saat balita itu sudah menghisap sekitar 40 batang rokok setiap hari.
Gambar-gambar kontroversial yang menampilkan senyum Ardi Rizal saat menikmati rokok sambil bermain di lapangan menjadi viral.
Perjuangan untuk Sembuh
Ardi Rizal berhasil berhenti merokok setelah dua kali melakukan rehabilitasi.
Ketika tahap awal usahanya untuk berhenti merokok, Ardi Rizal menghadapi sejumlah tantangan.
Ardi Rizal sempat mengekspresikan frustrasinya dengan membenturkan kepala ke dinding.
Tindakan ini mencerminkan tekanan yang besar dialami bocah itu untuk menanggulangi ketergantungannya pada rokok.
Perjalanan Ardi Rizal dalam mengatasi kecanduannya tidak berhenti pada tindakan ekstrem di masa awal.
Seiring waktu berjalan, rasa pahit di mulut dan rasa pusing mulai menghantuinya, menciptakan tantangan tambahan dalam proses berhenti merokok.
Meski bukan perjalanan instan, Ardi Rizal akhirnya berhasil mengatasi kecanduannya pada rokok dengan tekad dan dukungan yang luar biasa.
Pada tahun 2017, Ardi Rizal membagikan pengalaman berhentinya merokok dengan kata-kata yang sederhana namun bermakna.
"Saya senang sekarang. Saya merasa lebih bersemangat dan tubuh saya merasa segar." ujar Ardi Rizal melansir TribunNewsmaker.com (grup suryamalang), Rabu (22/5/24).
Di sisi lain, sang ibu bernama Diane, juga menyampaikan pandangannya terhadap perubahan tersebut.
"Ketika Ardi pertama kali berhenti merokok, dia sering menuntut mainan." ungkap Diane.
"Dia akan mulai membenturkan kepalanya ke dinding jika tidak mendapat rokok. Dia menjadi seperti orang gila, menyakiti dirinya sendiri jika tidak mendapatkan rokok" ungkap Diane.
KABAR Terkini Ardi Rizal, Balita Viral Isap 40 Batang Rokok Sehari, Kini Tumbuh Dewasa dan Sembuh
"Itulah mengapa saya memberinya rokok pada awalnya, karena temperamennya dan tangisannya," kata Diane.
Transformasi Ardi Rizal menunjukkan walaupun sulit, kita bisa mengubah kebiasaan buruk dengan tekad yang kuat dan dukungan.
Kenapa Rokok Bisa Menyebabkan Ketagihan dan Apa Bahayanya?
Dokter spesialis daraf konsultan neurodegeneratif di Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, Kota Tangerang, Banten, Pukovisa Prawiroharjo menyebutkan rokok memang dapat membuat pemakainya kecanduan.
Hal itu karena di dalam rokok mengandung zat adiktif, salah satunya adalah nikotin.
Pukovisa menjelaskan, pemakai rokok mungkin tidak akan mengalami sakau seperti pemakai heroin atau putau saat gejala putus zat (withdrawal) yang membuat pasien merasa tidak nyaman.
Gejala putus zat pada perokok lebih dikenal dengan sebutan kecanduan.
“Tapi merokok pada umumnya tidak seberat gejala putus zat pada kecanduan narkoba,” kata Pukovisa kepada Kompas.com (grup suryamalang), (2/11/2023).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh dokter spesialis paru konsultan onkologi di RSUD dr Pirngadi Medan, Moh Ramadhani Soeroso.
Pihaknya menjelaskan rokok membuat candu tapi bukan sakau.
Ramadhani mengatakan, sakau untuk istilah kecanduan narkoba dan rokok bukanlah narkoba.
“Rokok mengandung nikotin dan nikotin inilah yang membuat orang merokok menjadi kecanduan,” jelasnya kepada Kompas.com, (2/11/2023).
Ramadhani membeberkan, nikotin merupakan senyawa kimia alami yang terkandung dalam berbagai tumbuhan.
Tidak hanya bersifat stimulant ringan, nikotin juga bersifat adiktif sehingga mampu memberikan efek ketergantungan yang mengakibatkan perokok aktif kesulitan untuk meninggalkannya.
Selain nikotin, kata Ramadhani, juga terdapat banyak senyawa kimia lain, namun bahan nikotin yang paling menyebabkan kecanduan.
(*/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Akhirnya Terungkap Awal Mula Mahasiswa Ngamuk dan Tendang Meja, Berawal dari Dosen Lempar Skripsi |
![]() |
---|
Sosok Burhanuddin Abdullah, Eks Napi Koruptor yang Dapat Penghargaan Berjasa Luar Biasa dari Prabowo |
![]() |
---|
Sosok Letjen Suharyanto Kepala BNPB Viral karena Undangan Persiapan Nikah Anaknya Pakai Kop Instansi |
![]() |
---|
Viral Video Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara, Ini Fakta Asli dan Bantahan Menteri Keuangan: Hoaks |
![]() |
---|
Viral 37 Siswa Madrasah Aliyah Negeri Dinyatakan Tak Lulus Imbas Ada Murid Sobek Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.