Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Erupsi Gunung Ruang

Kebun Pala Rusak, Seorang Pengungsi Gunung Ruang Sulut Enggan Pulang: Saya Mau Kerja di Manado

Alce menuturkan, rumahnya rusak berat akibat hantaman debu campur batu dan api saat erupsi Gunung Ruang Sulawesi Utara.

Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
tribunmanado.co.id/Arthur Rompis
Pengungsi Gunung Ruang Sitaro, provinsi Sulawesi Utara (Sulut). 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Sejumlah pengungsi Gunung Ruang, Sitaro, provinsi Sulawesi Utara (Sulut), gamang dengan masa depannya.

"Semua musnah, dari rumah hingga mata pencaharian," kata Alce seorang pengungsi kepada tribunmanado.co.id, Senin (13/5/2024) di salah satu rumah pengungsian di Tuminting. 

Alce menuturkan, rumahnya rusak berat akibat hantaman debu campur batu dan api. 

Seng bagian tengah rumah runtuh. 

"Di dalamnya ada dua sepeda motor, entah bagaimana keadaannya," kata dia.

Namun yang paling menyakitkan adalah kerusakan tanaman pala miliknya.

Daunya rontok dihancam material vulkanik. 

"Padahal segera panen, tapi sudah rontok akibat bencana ini," ujar dia.

Ia belum memastikan apakah kerusakan itu hanya temporer atau permanen. 

Selama ini, kata dia, kehidupannya bergantung pada tanaman Pala. 

"Kalau sudah rusak permanen entah bagaimana nasib kami," kata dia.

Senada dikatakan Ardisti. 

Pengungsi yang ditampung di Sentra Tumou Tou ini mengaku tanaman pala miliknya rontok akibat debu vulkanik.

"Hampir dua hektar tanaman pala milik saya rusak, buahnya jatuh semua, saya hanya bisa berharap tanamannya tak rusak," kata dia. 

Hal lebih buruk dialami seorang wanita di Paal 4. 

Tanaman palanya rusak berat. Ini membuatnya belum ingin kembali secepatnya ke Tagulandang.

"Tanaman pala rusak, saya kemungkinan mau kerja di Manado dulu demi bantu anak kuliah," kata dia. (Art)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved