Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Erupsi Gunung Ruang

Trauma Masih Menghantui Korban Letusan Gunung Ruang di Tagulandang Sitaro, Sulawesi Utara

Meski sudah mengungsi di tempat yang aman, trauma letusan gunung masih terngiang-ngiang di kepala para korban letusan Gunung Ruang

|
Petrick/Tribun Manado
Kondisi para pengungsi di posko Sentra Tumou Tou, Manado Sulawesi Utara Sabtu, (6/5/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski sudah mengungsi di tempat yang aman, trauma letusan gunung masih terngiang-ngiang di kepala para korban letusan Gunung Ruang di kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.

Salah satu korban pengungsian, Rafael, mengungkapkan betapa dahsyatnya letusan gunung tersebut.

Ia sampaikan kepada Tribunmanado.co.id saat berada di pos pengungsian Sentra Tumou Tou Kota Manado.

Rafael katakan tak menyangka letusan gunung ruang akan terjadi sedahsyat itu.

"Tanaman Pala dan cengkeh di kampung rusak semuanya," ucapnya dengan nada berat, Senin (6/5/2024).

Ia bercerita, saat letusan pertama terjadi mereka sekeluarga sudah mengungsi ke kampung sebelah yang lebih jauh dari gunung api.

Namun, sepekan kemudian, letusan kedua kembali terjadi dan kali ini lebih dahsyat dari letusan pertama.

Mereka langsung lari ke hutan untuk menyelamatkan diri, membawa serta anaknya yang masih berusia 1 tahun.

"Yang pasti keselamatan anak adalah prioritas," ungkap Rafael.

Meskipun sudah berada di tempat yang aman, trauma masih terasa bagi para korban letusan gunung Ruang di Sitaro, Sulawesi Utara.

Perjalanan mereka hingga ke tempat pengungsian di Manado tidak mampu menghapuskan kesan mengerikan dari letusan tersebut. 

"Masih trouma sampai sekarang," tutupnya. (Pet)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved