Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pelayanan Publik Kotamobagu

Viral, Pelayanan RSUD Kotamobagu Sulawesi Utara Dikeluhkan Warga, Heboh di Media Sosial

Video protes warga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu heboh dan viral di media sosial.

Kolase/tribunmanado.co.id/Diki
RSUD Kotamobagu. Heboh protes warga terhadap pelayanan di UGD.  

TRIBUNMANADO.CO.ID, Kotamobagu - Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kotamobagu Provinsi Sulawesi Utara dikeluhkan warga.

Protes dan ungkapan kekecewaan disampaikan melalui media sosial. Video yang diposting pun menjadi viral.

Warga menilai penanganan pasien oleh pihak RSUD Kotamobagu masih belum maksimal.

Dalam postingan di Facebook oleh akun Asni Mamonto menyebutkan, mereka kecewa dengan penanganan dokter dan perawat di UGD RSUD Kotamobagu di Pobundayan.

Kepada Tribun Manado Asni Mamonto mengatakan rasa kecewa terpaksa dia posting di media sosial tanpa ada maksud lain. 

"Saya tidak ada maksud lain hanya ingin mendapatkan pelayanan yang baik apalagi menyangkut kesehatan. Harapan saya agar pelayanan di RS Kotamobagu khususnya di bagian UGD tolong diperbaiki," ujar Asni, Minggu (21/4/2024). 

Lanjut Asni kemana lagi warga akan datang berobat jika bukan di Rumah Sakit pemerintah. 

"Tapi kalau pelayanan seperti yang saya alami saya rasa bukan cuma saya yang kecewa tapi pasti masyarakat yang lain juga," ujar Asni.

Kabag Administrasi Umum RSUD Kotamobagu, Feiby Simbuang.
Kabag Administrasi Umum RSUD Kotamobagu, Feiby Simbuang.

Pihak RSUD Kotamobagu menanggapi keluhan masyarakat tersebut. 

Kabag Administrasi Umum RSUD Kotamobagu, Feiby Simbuang mengatakan, petugas sudah melakukan tugasnya sesuai SOP. Sudah sesuai hasil koordinasi dengan dokter spesialis bedah.

Feiby kemudian menceritakan bagaimana yang terjadi saat itu sesuai dengan informasi petugas. 

"Pasien datang (setelah alami) kecelakaan lalu lintas sehingga ada trauma kepala. 

Dan saat masuk rumah sakit itu ada bantuan full dari perawat karena tidak bisa digerakkan. Pasien datang tidak dengan rujukan pihak puskesmas.

Jadi kita ambil kesimpulan karena pasien masuk setengah tujuh (18.30 Wita), sesuai SOP yang ada, enam jam pasien harus puasa (untuk) mencegah muntah.

Karena kalau pasien muntah bisa jadi akan lebih parah lagi, itu yang dicegah," kata Feiby.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved