Sengketa Pilpres 2024 di MK, Herzaky Demokrat Yakin Putusan Hakim Konstitusi sesuai Hati Nurani
Elite Partai Demokrat meyakini hakim konstitusi akan memutuskan sengketa Pilpres 2024 sesuai dengan hati nurani.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Elite Partai Demokrat meyakini hakim konstitusi akan memutuskan sengketa Pilpres 2024 sesuai dengan hati nurani.
Kepala Badan Komunikasi Strategis sekaligus Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengaku tak khawatir soal putusan sengketa Pilpres 2024.
Mahkamah Konstitusi (MK) akan memutuskan perkara sengketa pesta demokrasi 14 Februari 2024 pada 22 April pekan depan.
Kubu Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meminta Pemilu 2024 diulang lantaran diduga terjadi banyak kecurangan.
Menurut Herzaky, hal itu dikarenakan selama persidangan di MK tidak ada pembuktian kecurangan yang terlihat.
Diketahui perkara sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) akan digelar, pada Senin, 22 April 2024 mendatang.
"Kami meyakini tentu para hakim yang terhormat ini akan mengambil keputusan sesuai dengan hati nurani, sesuai dengan aturan hukum yang berlaku," kata Herzaky kepada Tribunnews.com di Jakarta Selatan, Selasa (17/4/2024).
Ia meyakini hakim MK akan memutuskan sengketa Pilpres 2024 sesuai fakta di persidangan.
"Tidak mungkin aturan, data, fakta, argumennya apa, lalu yang diputuskan berbeda, tidak mungkin. Semua ini kita sudah lihat di jalur yang tepat dan kami yakini keputusan yang terbaik untuk bangsa dan negara," sambungnya.
Herzaky menegaskan bahwa pihaknya tidak khawatir soal putusan perkara Pilpres 2024 di MK awal pekan depan.
"Kami yakin keputusannya akan baik, dan kita bisa melihat, menurut kami sampai sejauh ini tidak ada pembuktian yang benar-benar bahwa ada kecurangan, kami tidak melihat itu," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa Demokrat tak melihat adanya pembuktian kecurangan Pilpres 2024 di MK yang terstruktur, sistematis dan masif.
"Kalau di lapangan ada yang banyak kami temukan malah pileg, maka kami banyak juga menuntut itu, kalau pilpres minim (Kecurangan) menurut kami," tegasnya.
Edukasi Politik
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan hasil sengketa Pilpres 2024 di MK awal pekan akan jadi edukasi politik.
Dikatakan AHY edukasi politik itu bukan hanya sesama kontestan. Tetapi juga untuk masyarakat.
"Ingat dahulu semua tanda tangan atau komitmen siap kalah dan siap menang. Pada titik terakhir menerima kemenangan sekaligus menerima kekalahan," kata AHY di Jakarta Selatan, Rabu (17/4/2024).
"Jadi saya rasa ini menjadi edukasi politik yang baik juga untuk semua, bukan hanya sesama politisi dan kontestan tapi juga untuk masyarakat," lanjutnya.
Kata AHY buktikan bahwa demokrasi di Indonesia bisa matang dan semakin mengedukasi. Kalau pun ada kekurangan tentu harus dievaluasi.
"Saya juga menyampaikan itu dalam berbagai kesempatan ada hal-hal yang bisa kita perbaiki bersama ke depan sistem politiknya, pemilunya semakin berkualitas," lanjutnya.
Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan bahwa pihaknya juga tidak ingin pemilu hanya sekedar tradisi lima tahunan.
"Tapi kita ingin menyelenggarakan pemilu yang berkualitas. Pada akhirnya menghadirkan para wakil rakyat yang punya kualitas yang baik," tegas AHY.
Diketahui perkara sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) semakin dekat dengan jadwal pembacaan putusan.
Sidang pembacaan putusan akan digelar, pada Senin, 22 April 2024 mendatang.
"Sidang tinggal pengucapan putusan. Sejauh ini masih 22 April, kan," kata Juru Bicara MK Fajar Laksono, saat dihubungi, pada Senin (15/4/2024).
Ia menegaskan, jadwal sidang pengucapan putusan majelis hakim konstitusi akan digelar pada tanggal yang sudah ditentukan.
Fajar menjelaskan, sebelum sidang putusan, tidak akan ada lagi sidang lanjutan. Melainkan, penyampaian kesimpulan.
(Tribunnews.com Rahmat W Nugraha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.