Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Iran Tembakan Drone-Rudal ke Israel, Pengamat: AS Kontra Korut dan Rusia, Menuju Perang Dunia III

Dunia di ambang perang? Serangan Iran ke Israel dinilai dapat menjadi pemicu perang dunia ke-3.

|
Editor: Lodie Tombeg
Kolase Tribun Manado
Tangkapan layar video yang diambil dari AFPTV pada tanggal 14 April 2024 ini menunjukkan ledakan-ledakan yang menerangi langit Yerusalem selama serangan Iran terhadap Israel. 

TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Dunia di ambang perang? Serangan Iran ke Israel dinilai dapat menjadi pemicu perang dunia ke-3.

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan risiko perang dunia III jika ketegangan di kawasan Timur Tengah terus berlangsung.

Israel mendapatkan dukungan negara maju seperti Amerika Serikat.

Israel menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah pada 1 April 2024. Serangan itu lantas dibalas Iran dengan meluncurkan puluhan drone dan rudal balistik ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

"Bila AS akan tetap membantu Israel dalam serangan balasan ke Iran, bukannya tidak mungkin negara-negara lain seperti Korea Utara dan Rusia akan membantu Iran," kata Hikmahanto kepada Kompas.com, Minggu (14/4/2024).

"Perang di Timur Tengah akan bereskalasi yang menjurus pada terjadinya Perang Dunia III yang tentunya akan merugikan seluruh umat manusia," ucap dia.

Negara-negara dunia, menurut Hikmahanto, akan mengecam sikap AS yang sudah membuat pernyataan akan berada di belakang Israel apabila Iran terus melancarkan serangan.

Menurut dia, Iran membalas serangan Israel dengan mendasarkan pada hak untuk membela diri berdasarkan Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Konsep tersebut juga digunakan oleh Israel saat menyerang Hamas di Gaza hingga saat ini.

Ia juga menilai, Pemerintah Indonesia perlu turun tangan untuk memastikan agar serangan di Iran dan Israel maupun serangan ke Gaza oleh Israel bisa dihentikan.

Pertama, menurut dia, Pemerintah RI bisa meminta Dewan Keamanan PBB melakukan sidang darurat atas serangan Israel ke Kedubes Iran.

"Bila perlu berinisiatif membuat Resolusi Majelis Umum yang mengutuk tindakan Israel," ungkap Hikmahanto.

Iran telah berulang kali mengancam akan menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan udara mematikan pada 1 April terhadap gedung konsulatnya di Damaskus.

Negara-negara di kawasan Timur Tengah menanggapi serangan Iran terhadap Israel dengan tindakan dan pernyataan beragam.

Diberitakan Al Jazeera, serangan memicu sirene udara di kota-kota di seluruh Israel, termasuk Tel Aviv dan Yerusalem Barat. Militer Israel mengeklaim, salvo Iran terdiri dari 300 lebih pesawat tanpa awak, rudal balistik, dan rudal jelajah.

Eskalasi ini terjadi enam bulan setelah serangan Israel di Gaza, Palestina. Imbasnya, ketegangan kian menyebar ke garis depan Lebanon dan Suriah, serta memicu serangan jarak jauh ke sasaran-sasaran Israel dari jauh, seperti Yaman dan Irak.

Alasan Penyerangan

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan, setidaknya 200 drone Iran menyerang Israel.

Serangan itu juga melibatkan rudal jelajah dan rudal balistik. "Beberapa rudal mendarat di Israel," kata dia, dilansir dari AP News.

Lantas, apa alasan Iran menyerang Israel dengan rudal dan drone?

Serangan Iran terhadap Israel merupakan serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin (1/4/2024) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Saat itu, pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan.

Misil Israel itu menghancurkan gedung dan menewaskan seorang jenderal penting di Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan beberapa perwira lainnya, seperti dikutip dari Telegraph.

Akibat serangan itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas aksi tersebut. Sementara itu, Duta besar Iran untuk PBB, Amir Saed Iravani mengungkap duduk perkara Iran menyerang Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Alasan penyerangan Iran ke Israel itu dituang dalam surat yang ditujukan kepada Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres.

Dilansir dari Kantor berita IRNA, Irvani menyampaikan, serangan Iran ke Israel merupakan aksi bela diri usai Israel menyerang gedung Konsulat Iran di Suriah pada awal April 2024.

Berikut isi surat lengkap Duta besar Iran untuk PBB:

Dalam nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

No. 2003556 13 April 2024 Yang Mulia, Atas instruksi dari Pemerintah Iran dan sesuai dengan surat kami tertanggal 1 April 2024 mengenai serangan bersenjata rezim Israel terhadap tempat diplomatik Republik Islam Iran di Damaskus, Republik Arab Suriah, yang menyebabkan syahidnya tujuh penasihat militer senior Iran (A/78/838-S/2024/281), saya ingin menginformasikan kepada Anda bahwa pada jam-jam terakhir tanggal 13 April 2024, Republik Islam Iran melakukan serangkaian serangan militer terhadap sasaran militer Israel.

Tindakan ini merupakan pelaksanaan hak yang melekat pada Iran untuk mempertahankan diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sebagai tanggapan atas agresi militer Israel yang berulang, terutama serangan bersenjata pada tanggal 1 April 2024 terhadap gedung-gedung diplomatik Iran, yang bertentangan dengan Pasal 2 (4) Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Sangat disesalkan, Dewan Keamanan PBB telah gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional dan membiarkan Israel melanggar garis merah dan melanggar prinsip-prinsip dasar hukum internasional.

Pelanggaran-pelanggaran tersebut telah memperburuk ketegangan di wilayah tersebut dan mengancam perdamaian dan keamanan regional dan internasional.

Sebagai Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertanggung jawab, Republik Islam Iran berkomitmen pada tujuan dan prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam PBB, hukum internasional, dan menegaskan kembali posisinya yang konsisten bahwa Iran tidak mencari eskalasi atau konflik di wilayah tersebut.

Sambil memperingatkan tentang provokasi militer lebih lanjut oleh rezim Israel, Republik Islam Iran menegaskan kembali tekadnya yang tak tergoyahkan untuk membela rakyatnya, keamanan dan kepentingan nasional, kedaulatan, dan integritas teritorialnya dari ancaman atau tindakan agresi apa pun, dan untuk menanggapi setiap ancaman atau agresi tersebut dengan keras dan sesuai dengan hukum internasional.

Republik Islam Iran tidak akan ragu-ragu untuk menggunakan hak pertahanan diri yang melekat pada dirinya jika diperlukan.

Jika rezim Israel melakukan agresi militer lagi, tanggapan Iran pasti akan lebih kuat dan tegas, dan lebih tegas.

Saya akan sangat berterima kasih jika Anda mau mengirimkan surat ini sebagai dokumen Dewan Keamanan.

Semoga Yang Mulia menerima pertimbangan tertinggi saya.

Amir Saeid Iravani
Duta besar Iran untuk PBB.

(Tribun)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved