Prabowo Lempar Senyum soal Bertemu Megawati: Rosan Dua Kali ke Teuku Umar
Pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi isu sentral.
TRIBUNMANADO.CO.ID, Jakarta - Pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi isu sentral di tengah persidangan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Prabowo tersenyum menanggapi rencana pertemuannya dengan Ketum PDIP dalam waktu dekat ini.
Prabowo ditanya hal itu saat menghadiri acara open house di kediaman Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad di kawasan Kuningan, Jakarta pada Kamis (11/4/2024).
Terkait hal ini, Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya melemparkan senyum kepada awak media. Dia lalu bergegas pergi dan tidak memberikan pernyataan sedikit pun.
Namun sebelum itu, Prabowo sempat mengucapkan selamat Lebaran kepada masyarakat Indonesia. Dia pun tidak menjawab pertanyaan apapun seputar dinamika politik.
"Maaf lahir batin semuanya, selamat lebaran. Namanya lebaran ya maaf lahir dan batin," kata Prabowo.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menegaskan, rencana pertemuan Megawati Prabowo tak berarti partainya bergabung dengan pemerintahan 2024-2029.
"Ya pertemuan antara Bu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan," kata Basarah di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/4/2024).
Basarah menjelaskan, Indonesia berpedoman pada Pancasila sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara.
"Pancasila yang kita anut sebagai falsafah berbangsa dan bernegara kita pada esensinya adalah mengajarkan gotong royong," ujarnya.
Namun, dia menuturkan bahwa demokrasi gotong royong tidak harus diartikan semua bergabung dalam pemerintahan.
"Bisa saja kita sama-sama bergotong royong membangun Negara Republik Indonesia ini baik berada di luar maupun di dalam pemerintahan," ucap Basarah.
Prinsipnya, kata Basarah, semua pihak akan bekerja sama apapun posisinya untuk membangun bangsa dan negara.
Dia mengungkapkan, PDIP akan melakukan pengawasan apabila berada di luar Pemerintahan Prabowo.
Kendati demikian, Basarah menambahkan, keputusan strategis partai akan diputuskan Megawati.
"Sehingga pada akhirnya kami kader-kader PDIP terutama kami di DPP akan menunggu bagaimana sikap politik terakhir yang akan Ibu Mega putuskan," ungkapnya.
Saat ini, PDIP menunggu sidang perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang masih berlangsung.
"Mari kita ikuti aturan bernegara kita bahwa PDIP masih menunggu hasil PHPU di MK yang prosesnya masih belum selesai," imbuh Basarah.
Rosan Dua Kali Bertemu Megawati
Dua kali Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mendatangi kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Sebab, Rosan menjadi satu-satunya rival politik pada Pilpres 2024 yang datang ke rumah Megawati untuk bersilaturahmi.
Sebetulnya, Megawati tidak mengadakan open house, tetapi dia menerima kunjungan silaturahmi para sahabat.
Ketua DPP PDI-P Ahmad Basarah menyebutnya sebagai "open house terbatas".
Hal yang menarik, Rosan sampai dua kali di hari yang sama menyambangi kediaman Megawati.
Pertama, Rosan terlihat mendatangi rumah nomor 27A itu pada pagi hari berbarengan dengan kedatangan sejumlah elite PDI-P.
Kedua, sore hari Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu kembali mendatangi kediaman Megawati yang cukup mengagetkan awak media.
(Tribun)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.