Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Babe Cabita Meninggal

Curhat Babe Cabita Sebelum Meninggal Dunia Soal Penyakitnya, Trombosit Turun Terus

Setelah melakukan tindakan medis tersebut, Babe baru mengetahui bahwa penyakit yang dideritanya adalah anemia aplastik.

Editor: Alpen Martinus
Tangkap layar instagram babecabiita
Kabar terbaru Babe Cabita 

Awalnya, Babe mengira jika dirinya menderita demam berdarah.

"Sudah 14 hari aku di sini, genap dua minggu, awal mulanya (dikira) DBD (demam berdarah)," tuturnya.

Namun, ternyata penyakit yang diidap oleh juara Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Season 3 Kompas TV itu bukanlah demam berdarah, tetapi penyakit langka yaitu anemia aplastik.

Hal ini berawal dari kecurigaan tim medis lantaran trombosit Babe Cabita terus mengalami penurunan.

Alhasil, demi memastikan penyakit yang dideritanya, tim medis pun menjalani pengambilan sumsum tulang belakang.

“Terus rupanya aku dicurigai punya penyakit lain, karena trombosit aku turun terus, darah aku turun, terus darah putih turun, semua turun,” ucap Babe Cabita.

“Akhirnya diambillah itu istilahnya BMP, pengambilan sumsum tulang belakang, kayak diambil sumsum aku dari tulang ekor, pakai sedotan gede, diambil sumsum aku, dibius,” imbuhnya.

Setelah melakukan tindakan medis tersebut, Babe baru mengetahui bahwa penyakit yang dideritanya adalah anemia aplastik.

Menurutnya, penyakit ini membuat imun menyerang trombosit di dalam tubuhnya sendiri.

“Dapatlah keluar hasilnya, ternyata penyakit aku cukup langka, nama penyakitnya anemia aplastik, jadi intinya imun aku menyerang darah merah dan darah putih, betul imun aku menyerang tubuh aku sendiri,” ucap Babe Cabiita.

Pasca diketahuinya penyakit tersebut, Babe Cabita pun mulai mengonsumsi obat untuk menekan imunnya agar tidak menggerogoti sel-sel baik di tubuhnya.

“Makanya sekarang obat yang aku minum ini untuk menekan imun aku supaya tidak agresif,” ucap Babe Cabiita.

Sebagai informasi, dikutip dari mayoclinic.org, anemia aplastik adalah penyakit langka di mana terjadi ketika tubuh berhenti untuk memproduksi sel darah baru.

Adapun penyebab dari anemia aplastik adalah ketika sumsum tulang mengalami kekosongan sel darah seperti sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.

Di sisi lain, secara medis, belum ditemukan cara bagaimana agar seseorang tidak mengidap penyakit anemia aplastik.

Namun, ada cara untuk menurunkan risiko agar tidak memperparah kondisi tubuh saat menderita penyakit ini seperti menghindari paparan dari insektisida, herbisida, pelarut organik, penghapus cat, dan bahan kimia beracun lainnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved