Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen, Yesaya 41:13, Dipegang Tangan Tuhan

Renungan harian Kristen hari ini mengenai Dipegang Tangan Tuhan yang terdapat dalam Yesaya 41:13.

Penulis: Tirza Ponto | Editor: Tirza Ponto
HO
Renungan harian Kristen hari ini mengenai Dipegang Tangan Tuhan yang terdapat dalam Yesaya 41:13. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Renungan Harian Kristen hari ini mengenai Dipegang Tangan Tuhan yang terdapat dalam Yesaya 41:13,

Sebab Aku ini, TUHAN, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu : “Jangan takut, Akulah yang menolong engkau.”

Tribunners,
Kita pasti tahu bahwa, seperti burung rajawali yang terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya (Yesaya 40:31), demikianlah Tuhan menghendaki semua umatNya tetap kuat dan tenang meskipun mengalami badai hidup. Mengapa? Sebab kekuatan dan ketenangan kita akan menghindarkan kita dari keputusan yang salah dan tergesa-gesa. Namun hal ini nampaknya tidak mudah dipahami oleh sebagian orang percaya. Apalagi ketika persoalan sudah sangat mendesak namun solusinya belum ada; sementara di sisi lain mereka melihat orang-orang yang tidak percaya, hidupnya makmur tanpa masalah.  Di titik inilah banyak anak Tuhan yang gagal bertahan sehingga hidupnya menjadi labil dan mudah tergelincir (Mazmur 73:2-5).

Salah satu penyebab terbesar dari banyaknya persoalan yang dihadapi manusia adalah soal keterbatasan uang yang dimiliki. Ada dua kondisi yang umum terjadi, yaitu : 1). Pendapatan tiba-tiba berkurang (misalnya: penghasilan yang dipotong, usaha yang bangkrut); 2). Besar pasak daripada tiang, suatu kondisi di mana kebutuhan hidup menjadi sangat besar sementara pendapatan tidak bertambah dan tidak mempunyai tabungan yang cukup (misalnya: ketika ada anggota keluarga yang harus dirawat di rumah sakit, ketika tiba-tiba biaya sekolah/kuliah anak naik, ketika tiba-tiba rumah harus segera diperbaiki karena rusak/bocor). Ketika mengalami kondisi-kondisi ini, hampir semua orang bisa dibuat tertekan (stres), termasuk orang percaya. Di sinilah kita memerlukan kestabilan iman dan pengharapan kepada Tuhan.

Seperti seorang anak, walaupun sudah bisa berjalan sendiri, namun sesungguhnya ia masih memerlukan tuntunan dari orangtuanya; demikianlah kita, di saat kita merasa mampu berjalan dengan kekuatan sendiri, terkadang di situlah Tuhan melatih/memproses kita apakah kita mau berusaha untuk pegang tangan Tuhan atau tidak. Jadi, dalam berbagai pergumulan hidup, termasuk yang disebabkan oleh persoalan keuangan; marilah kita datang menghampiri Tuhan dan pegang tangan-Nya!  Bukankah Dia yang berkata Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28), adalah Tuhan yang sama yang mengasihi kita? 

Seperti seorang anak, walaupun sudah bisa berjalan sendiri, namun sesungguhnya ia masih memerlukan tuntunan dari orangtuanya; demikianlah kita, di saat kita merasa mampu berjalan dengan kekuatan sendiri, terkadang di situlah Tuhan melatih/memproses kita apakah kita mau berusaha untuk pegang tangan Tuhan atau tidak. Jadi, dalam berbagai pergumulan hidup, termasuk yang disebabkan oleh persoalan keuangan; marilah kita datang menghampiri Tuhan dan pegang tangan-Nya!  Bukankah Dia yang berkata Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu (Matius 11:28), adalah Tuhan yang sama yang mengasihi kita? 

Pegang tangan Tuhan berbicara tentang kualitas percaya yang mutlak hanya kepada Tuhan. Seperti ketika kita jatuh, kita mengharapkan ada orang yang menolong. Saat orang itu mengulurkan tangannya, tentu kita akan memegang tangan yang terulur itu karena kita percaya dia mampu menolong.  Sama seperti Petrus yang minta tolong kepada Yesus saat ia mulai tenggelam karena merasa takut, padahal sebelumnya ia dapat berjalan di atas air juga seperti Yesus. …Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata : “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?” (Matius 14:30-31). Untuk itu, apapun pergumulan atau beban hidupmu, jangan takut! Saudara harus berani pegang tangan Tuhan atau memiliki kualitas percaya yang mutlak kepada Tuhan, tidak ada kebimbangan sedikitpun. Amsal 3:5-6 menasehatkan : Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu. Dalam versi Firman Allah Yang Hidup (FAYH), ayat 6 ditulis : Dalam segala perbuatanmu utamakanlah Allah, maka Ia akan menuntun engkau dan memahkotai usaha-usahamu dengan keberhasilan.  Sungguh luar biasa bukan?  Oleh sebab itu, mari pegang tangan Tuhan yang memberi kemenangan.

Haleluya. Tuhan Yesus memberkati.

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved