Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Viral

Viral Pernikahan Cuma Bertahan 5 Hari, Padahal Sudah Pacaran 2 Tahun Tapi Cerai, Minta Balikin Mahar

Pengantin pria itu mengatakan pernikahannya berakhir hanya dalam lima hari setelah keduanya resmi jadi pasutri.

Editor: Indry Panigoro
Sanook.com
Pasutri Nikah 5 Hari Lalu Cerai Padahal 2 Tahun Pacaran, Ribut soal Amplop, Si Pria: Balikin Maharku 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Viral pernikan singkat yang harus berakhir perceraian.

Sepasang suami istri kini memilih bercerai usai menikah.

Padahal keduanya baru menikah 5 hari.

Meski begitu, tak membuat keduanya mau bertahan.

Kedua pasangan ini ternyata sudah pacaran 2 tahun.

Akan tetapi hubungan 2 tahun itu tidak membuat rumah tangga keduanya awet.

Melansir dari Sanook via TribunTrend, kasus ini viral setelah pengantin pria asal kota Ratchaburi, Thailand mengunggah foto pernikahannya sambil meminta pihak pengantin wanita mengembalikan mahar yang telah ia berikan.

Pengantin pria itu mengatakan pernikahannya berakhir hanya dalam lima hari setelah keduanya resmi jadi pasutri.

Ia juga mengancam akan membawa masalah mereka ke ranah hukum jika pengantin wanita tidak mau mengembalikan mahar yang diminta.

"Apakah mungkin? Katanya saling mencintai tapi baru 5 hari sudah minta cerai dan bilang kami tidak bisa bersama.

Kalau mau bercerai, aku ingin mahar sebesar 200 ribu bath (sekitar Rp 86 juta) dikembalikan.

Mari kita pergi ke pengadilan jika tidak mau mengembalikan mahar," tulis pengantin pria itu.

Ia juga kecewa lantaran keluarga istrinya minta pernikahan berakhir hanya karena adu mulut yang sempat terjadi.

Ketika media Thailand mengkonfirmasi ke rumah mempelai pria, sumber permasalahan pengantin baru ini akhirnya terungkap.

Pengantin pria diketahui bernama Khun Nat, warga desa Dan Thap Tako, Distrik Chom Bueng, Provinsi Ratchaburi, Thailand.

Khun Nat mengakui jika akar permasalahannya adalah soal uang.

Khun Nat dan istri mulai bertengkar ketika kedua ibu mereka sama-sama menginginkan amplop sumbangan yang diperoleh dari tamu pesta.

Ibu Khun Nat awalnya ingin menggunakan sebagian hasil dari amplop sumbangan untuk membayar biaya pesta.

Khun Nat mengaku sebenarnya telah membicarakan hal ini kepada istrinya.

Istrinya pun setuju lantaran tamu yang mereka undang lumayan banyak.

Biaya perjamuan pesta sendiri menghabiskan anggaran sekitar 40 ribu bath (sekitar Rp 173 juta).

Khun Nat berjanji akan membayar separuhnya, yakni sekitar Rp 80 juta.

Namun ia juga meminta sebagian sumbangan dari para tamu diberikan padanya untuk membayar tagihan pesta.

Akan tetapi, entah bagaimana istri Khun Nat berbicara pada ibunya, kesepakatan itu tidak pernah terjadi.

Ibu dari pihak istri marah ketika Khun Nat dan ibunya membawa sebagain amplop sumbangan.

Ia tidak setuju dengan hal itu lantaran beranggapan jika hasil sumbangan tamu sepenuhnya menjadi hak keluarga pengantin wanita.

Pasutri Nikah 5 Hari Lalu Cerai Padahal 2 Tahun Pacaran, Ribut soal Amplop, Si Pria: Balikin Maharku
Pasutri Nikah 5 Hari Lalu Cerai Padahal 2 Tahun Pacaran, Ribut soal Amplop, Si Pria: Balikin Maharku (Sanook.com)

Dari sinilah keributan akhirnya terjadi hingga Khun Nat dan istri bertengkar hebat.

Pada akhirnya, sang istri memilih untuk mengakhiri pernikahan itu.

Khun Nat dan istrinya itu sebenarnya sudah dua tahun pacaran sebelum akhirnya menikah.

Mereka berpacaran sejak tahun 2021, lantas menikah di tahun ketiga hubungan.

Khun Nat mengenalnya pertama kali melalui Facebook.

Keduanya saling ngobrol di media sosial hingga akhirnya bertemu tatap muka.

Singkat cerita, Khun Nat menyatakan cinta dan mereka menjalin asmara.

Istri Khun Nat diketahui merupakan seorang pabisnis.

Ia membuka sebuah kedai kopi yang dikelolanya bersama sang ibu.

Khun Nat kerap membantu mereka di kedai kopi tersebut selama mereka pacaran.

Pasangan ini sebenarnya sempat putus nyambung, namun akhirnya Khun Nat mantap melamar.

Keluarga istrinya meminta mahar sebesar Rp 86 juta dan satu set perhiasan emas.

Pernikahan mereka digelar pada 16 Maret 2024, tapi kemudian berakhir pada 21 Maret 2024.

Ditanya apakah Khun Nat masih memiliki rasa cinta pada sang istri, ia menjawab 'ya'.

Namun untuk meneruskan pernikahan, ia merasa enggan dan berat.

Khun Nat memilih untuk berpisah selamanya meski pernikahan mereka berumur singkat.

Sementara itu, belakangan juga viral sideo seorang istri bak menjadi pelayan di sebuah meja makan menghebohkan jagat maya.

Dikutip dari mStar, Senin (25/3/2024), situs X heboh setelah beredar video pendek yang memperlihatkan para istri berdiri bak pelayan di samping suaminya sambil menunggu selesai makan.

Hal ini semakin mengobarkan api kemarahan Hawa di dunia maya ketika ada anggapan bahwa video tersebut direkam saat berbuka puasa.

“Ini adat yang lama kelamaan sudah ketinggalan jaman.

Memang benar, sebagai istri yang shaleh hendaknya kita menghormati suami, tapi jangan sampai kita dikucilkan seperti ini.

Menjijikkan dan saya tidak akan pernah setuju.

Saya bukan budak, biarlah saya dicap sebagai istri pemberontak," kata beberapa peselancar yang ikut terbawa emosi.

Melalui postingan di platform TikTok, mStar berhasil melacak pemilik asli video tersebut, yang diketahui bernama Suhaimi Zakaria, 39, atau akrab disapa Amy.

Menurut Amy, video tersebut direkam saat penyelenggaraan hari keluarga besar-besaran pada awal Januari tahun ini di sebuah homestay di Durian Tunggal, Melaka.

Video tersebut kemudian diunggah ke TikTok sekadar iseng dan sontak menyedot perhatian warganet pada pekan lalu.

“Pertama kali saya mengunggah video tersebut di TikTok tidak ada masalah.

 

Namun kemudian ada yang mengunggah ulang video tersebut ke platform X dan Instagram dengan konteks yang salah.

“Video tersebut viral di hari pertama Ramadhan dan masyarakat masih menganggap bahwa situasi dalam video tersebut adalah saat berbuka puasa.

Kami terus menerus dikritik karena merendahkan harkat dan martabat perempuan.

Pemahaman itu terlalu mengada-ada, malah bisa difitnah, kata Amy yang memiliki tiga orang anak.

Memberikan penjelasan panjang lebar, Amy mengatakan bahwa family day yang diadakan saat itu dihadiri lebih dari 30 orang, namun luas penginapan desa tersebut tidak terlalu luas.

“Di homestay kurang cocok kami makan malam bersama satu meja, harus bergantian. Kami laki-laki diberi kesempatan makan di meja dulu, makanan perempuan sudah kami pisahkan dan disiapkan.

“Ada juga sebagian anggota keluarga perempuan kami yang memilih makan bersila di lantai.

Tidak ada paksaan karena kondisi tempat yang membuat demikian.

“Sebelumnya kalau jalan-jalan makan sekali saja, tidak ada yang dikucilkan.

Nanti kita sekeluarga marah-marah kalau ada konsep laki-laki makan dulu,” ujar Amy yang berjualan pakaian di bazar Toppen, Johor. Bahru.

Lebih lanjut Amy menguraikan caption kontroversial dalam video yang berbunyi, 'di rumah ini ada hukum'.“Saya akui video itu juga merupakan salah satu bentuk konten. Kakak saya yang memberi ide kepada saya, karena kita sudah mengumpulkan banyak orang seperti ini, ayo kita buat video TikTok.

“Tujuan dari video tersebut adalah untuk menunjukkan kemesraan antara istri dan suami, agar terlihat seperti istri sedang menyendok nasi untuk suami, itu niat awal.

Jika diperhatikan lebih dekat, terlihat banyak orang di dalam. video sedang duduk di sana sambil tertawa.

“Captionnya dialog dari film klasik Melayu Tiga Abdul, menurutku sesuai dengan tema video secara keseluruhan.

Jangan berpikir lain, bukan niatku untuk menindas perempuan.

“Mudah-mudahan dengan penjelasan saya ini masyarakat Malaysia bisa berhenti melakukan pukulan sembarangan.

Saya ucapkan selamat berpuasa,” kata Amy sebagai penutup.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com

,Baca Berita Lainnya di: Google News

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.

 

Sumber: TribunJatim.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved