Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pilpres 2024

Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024, Anies Baswedan: Pemimpin yang Lahir dari Proses Kecurangan

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan konsisten terhadap sikapnya, meski KPU RI sudah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming

Editor: Glendi Manengal
Kompas.com
Capres 01, Anies Baswedan tak akui Prabowo-Gibran 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Seperti yang diketahui Pilpres 2024 telah selesai.

KPU RI telah resmi mengumumkan pemenang Pilpres 2024.

Dimana Prabowo-Gibran menjadi pemenang dalam pemilu 2024.

Prabowo-Gibran berhasil memenangkan 36 dari 38 provinsi.

Dimana 2 provinsi yang kalah memenangkan capres Anies-Muhaimin.

Sementara itu untuk Ganjar-Mahfud tidak ada kemenangan disalah satu provinsi.

Bahkan suara Prabowo-Gibran selisih 40 jutaan dengan paslon tertinggi kedua.

Terkait hal tersebut penetapan Prabowo-Gibran jadi pemenang Pilpres 2024 disinggung Anies Baswedan.

Berikut ini pernyataan Anies Baswedan.

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan konsisten terhadap sikapnya, meski KPU RI sudah menetapkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang Pilpres 2024.

Anies sangat sulit untuk menerima hasil Pilpres 2024 itu dengan lapang dada, mengingat begitu banyak kecurangan yang terjadi.

Menurut Anies, sikapnya akan berbeda jika Pilpres 2024 itu berlangsung secara jurdil (jujur dan adil).

Pernyataan itu diungkapkan Anies untuk menyikapi hasil rekapitulasi Pilpres 2024 yang diumumkan KPU, Rabu (20/3/2024) malam.

Menurut Anies, legitimasi calon yang terpilih bisa menyebabkan keraguan, jika tanpa melalui proses yang kredibel.

Jika proses dalam pemilihan pemimpin ternodai dengan kecurangan lanjut Anies, maka akan menghasilkan rezim yang penuh ketidakadilan.

“Saudara-saudara sekalian, pemimpin yang lahir dari proses yang ternodai dengan kecurangan dan penyimpangan akan menghasilkan rezim yang melahirkan kebijakan yang penuh ketidakadilan, dan kita tak ingin ini terjadi,” kata Anies kepada wartawan.

Atas hal itu, Anies mengatakan bukan langkah agitasi dan marah-marah kepada publik yang akan dilakukan.

“Langkah yang kita lakukan bukanlah marah-marah dan melakukan agitasi kepada publik, namun mengumpulkan semua bukti-bukti untuk dibawa ke depan hakim," ucapnya.

"Kami ingin negara ini terus membangun kematangan politik, bukan malah mundur mendekati masa pra reformasi,” imbuhnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengajak seluruh masyarakat untuk melanjutkan perjuangan dan mendukung langkah tim hukum, agar bukti yang ditemukan dapat menjadi fakta sejarah bangsa.

“Mari kita terus jalankan perjuangan ini dengan menjunjung tinggi etika, menjaga kedamaian dan persatuan," katanya.

"Kita dukung langkah tim hukum, dan biarlah segala temuan yang disampaikan nanti menjadi rekam sejarah yang tercatat secara resmi dalam lembaran risalah-risalah Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia,“ tuturnya.

Menurut Anies, langkah hukum harus tetap ditempuh untuk menyelamatkan demokrasi.

Meskipun, kata Anies, pihaknya mendapat banyak masukan bahwa kecil kemungkinan mendapat keadilan.

“Walaupun, kami sadar kita ini dalam situasi yang tidak normal banyak yang menyampaikan kepada kami bahwa kemungkinan untuk bisa mendapatkan keadilan itu kemungkinannya sangat kecil,” ujar Anies.

Ia lantas menyebutkan, kemungkinan yang kecil itu disebabkan oleh sejumlah oknum lembaga penyelenggara pemilu yang patut dipertanyakan integritasnya.

Anies juga menyinggung adanya pemimpin penyelenggara pemilu yang bermasalah secara etik.

“Berbagai pihak mengatakan ini lembaga lembaga negara yang terkait penyelenggaraan Pemilu terkait penyelenggaraan sengketa telah terkooptasi oleh oknum-oknum yang sudah terbukti melanggar etik,” paparnya.

“Bahkan ada yang ketuanya sudah melanggar kode etik berkali-kali, sudah diberikan sanksi berkali-kali, tapi tetap saja dibiarkan menjalankan perannya. Padahal, perannya pada kehidupan seluruh bangsa Indonesia,” tutur Anies.

Pernyataannya itu merujuk ke Ketua KPU yang diketahui berkali-kali melanggar etik berdasarkan keputusuan DKPP.

Anies menyebutkan, langkah hukum harus ditempuh agar penyelenggaraan pemilu yang buruk tak berlanjut.

Sebab, kontestasi elektoral juga bakal berlanjut pada gelaran pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun ini.

“Karena kita ingin agar pengalaman ini nantinya tidak menular, tidak menular kemana? tidak menular ke pemilihan pemilihan-pemilihan berikutnya,” ucap Anies.

“Baik Pilpres nanti, akan ada ratusan pilkada, akan ada pileg tingkat satu tingkat dua yang tidak boleh mengalami yang pernah kita saksikan sama-sama,” tandasnya.

Sementara itu, Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengatakan selama perjalanan Pilpres 2024, pihaknya menemukan banyak kekurangan, dan proses yang tidak wajar.

“Sudah menjadi rahasia umum, berbagai kekurangan ini telah kita temui sejak jauh sebelum hari pencoblosan, mulai dari rekayasa regulasi sampai ke intervensi alat negara, dan semua ini telah menjadi catatan media serta jadi catatan publik,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Cak Imin pun meminta kepada Tim Hukum Timnas AMIN untuk maju ke Mahkamah Konstitusi (MK), dan menyampaikan segala bentuk kekurangan dan penyimpangan sepanjang proses Pilpres 2024.

“Kami memutuskan meminta Tim Hukum Timnas AMIN untuk maju ke Mahkamah Konstitusi, dan menyampaikan kepada majelis hakim serta publik luas, tentang berbagai kekurangan dan penyimpangan yang terjadi selama proses Pilpres kali ini,” paparnya.

Daftar Hasil Rekapitulasi Suara Setiap Provinsi di Indonesia

Berikut perolehan suara dari 38 provinsi dan luar negeri masing-masing Capres-Cawapres berdasar data formulir D Hasil Provinsi-PPWP dalam format PDF di website KPU:

1. Aceh

Anies-Muhaimin: 2.369.534 suara
Prabowo-Gibran: 787.024 suara
Ganjar-Mahfud: 64.677 suara

2. Sumatra Utara

Anies-Muhaimin: 2.339.620 suara
Prabowo-Gibran: 4.660.408 suara
Ganjar-Mahfud: 999.528 suara atau

3. Sumatra Barat

Anies-Muhaimin: 1.744.042 suara
Prabowo-Gibran: 1.217.314 suara
Ganjar-Mahfud: 124.044 suara

4. Riau

Anies-Muhaimin: 1.400.093 suara
Prabowo-Gibran: 1.931.113 suara
Ganjar-Mahfud: 357.298 suara

5. Bangka Belitung

Anies-Muhaimin: 204.348 suara
Prabowo-Gibran: 529.883 suara
Ganjar-Mahfud: 151.109 suara

6. Kepulauan Riau

Anies-Muhaimin: 370.671 suara
Prabowo-Gibran: 641.388 suara
Ganjar-Mahfud: 140.733 suara

7. Bengkulu

Anies-Muhaimin: 229.681 suara
Prabowo-Gibran: 893.499 suara
Ganjar-Mahfud: 145.570 suara

8. Jambi

Anies-Muhaimin: 532.605 suara
Prabowo-Gibran: 1.438.952 suara
Ganjar-Mahfud: 234.251 suara

9. Sumatra Selatan

Anies-Muhaimin: 997.299 suara
Prabowo-Gibran: 3.649.651 suara
Ganjar-Mahfud: 606.681 suara

10. Lampung

Anies-Muhaimin: 791.892 suara
Prabowo-Gibran: 3.554.310 suara
Ganjar-Mahfud: 764.486 suara

11. Banten

Anies-Muhaimin: 2.451.383 suara
Prabowo-Gibran: 4.035.052 suara
Ganjar-Mahfud: 720.275 suara

12. DKI Jakarta

Anies-Muhaimin: 2.653.762 suara
Prabowo-Gibran: 2.692.011 suara
Ganjar-Mahfud: 1.115.138 suara

13. Jawa Barat

Anies-Muhaimin: 9.009.674 suara
Prabowo-Gibran: 16.805.854 suara
Ganjar-Mahfud: 2.820.995 suara

14. Jawa Tengah

Anies-Muhaimin: 2.866.373 suara
Prabowo-Gibran: 12.096.454 suara
Ganjar-Mahfud: 7.827.335 suara

15. Jawa Timur

Anies-Muhaimin: 4.492.652 suara
Prabowo-Gibran: 16.716.603 suara
Ganjar-Mahfud: 4.434.805 suara

16. DI Yogyakarta

Anies-Muhaimin: 496.280 suara
Prabowo-Gibran: 1.269.265 suara
Ganjar-Mahfud: 741.220 suara

17. Bali

Anies-Muhaimin: 99.233 suara
Prabowo-Gibran: 1.454.640 suara
Ganjar-Mahfud: 1.127.134 suara

18. Nusa Tenggara Barat

Anies-Muhaimin: 850.539 suara
Prabowo-Gibran: 2.154.843 suara
Ganjar-Mahfud: 241.106 suara

19. Nusa Tenggara Timur

Anies-Muhaimin: 153.446 suara
Prabowo-Gibran: 1.798.753 suara
Ganjar-Mahfud: 958.505 suara

20. Kalimantan Barat

Anies-Muhaimin: 718.641 suara
Prabowo-Gibran: 1.964.183 suara
Ganjar-Mahfud: 534.450 suara

21. Kalimantan Tengah

Anies-Muhaimin: 256.811 suara
Prabowo-Gibran: 1.097.070 suara
Ganjar-Mahfud: 158.788 suara

22. Kalimantan Selatan

Anies-Muhaimin: 849.948 suara
Prabowo-Gibran: 1.407.684 suara
Ganjar-Mahfud: 159.950 suara

23. Kalimantan Timur

Anies-Muhaimin: 448.046 suara
Prabowo-Gibran: 1.542.346 suara
Ganjar-Mahfud: 240.143 suara 

24. Kalimantan Utara

Anies-Muhaimin: 72.065 suara
Prabowo-Gibran: 284.209 suara
Ganjar-Mahfud: 51.451 suara

25. Sulawesi Utara

Anies-Muhaimin: 119.103 suara
Prabowo-Gibran: 1.229.069 suara
Ganjar-Mahfud: 283.796 suara

26. Gorontalo

Anies-Muhaimin: 227.354 suara
Prabowo-Gibran: 504.662 suara
Ganjar-Mahfud: 41.508 suara

27. Sulawesi Tengah

Anies-Muhaimin: 386.743 suara
Prabowo-Gibran: 1.251.313 suara
Ganjar-Mahfud: 160.594 suara

28. Sulawesi Tenggara

Anies-Muhaimin: 361.585 suara
Prabowo-Gibran: 1.113.344 suara
Ganjar-Mahfud: 90.727 suara

29. Sulawesi Selatan

Anies-Muhaimin: 2.003.081 suara
Prabowo-Gibran: 3.010.726 suara
Ganjar-Mahfud: 265.948 suara

30. Sulawesi Barat

Anies-Muhaimin: 223.153 suara
Prabowo-Gibran: 533.757 suara
Ganjar-Mahfud: 62.514 suara

31. Maluku

Anies-Muhaimin: 228.557 suara
Prabowo-Gibran: 665.371 suara
Ganjar-Mahfud: 186.395 suara

32. Maluku Utara

Anies-Muhaimin: 200.459 suara
Prabowo-Gibran: 454.943 suara
Ganjar-Mahfud: 91.923 suara

33. Papua Barat

Anies-Muhaimin: 37.459 suara
Prabowo-Gibran: 172.965 suara
Ganjar-Mahfud: 120.565 suara

34. Papua Tengah

Anies-Muhaimin: 128.577 suara
Prabowo-Gibran: 638.616 suara
Ganjar-Mahfud: 335.089 suara

35. Papua Barat Daya

Anies-Muhaimin: 48.405 suara
Prabowo-Gibran: 209.403 suara
Ganjar-Mahfud: 99.899 suara

36. Papua Selatan

Anies-Muhaimin: 41.906 suara
Prabowo-Gibran: 162.852 suara
Ganjar-Mahfud: 110.003 suara

37. Papua

Anies-Muhaimin: 67.592 suara
Prabowo-Gibran: 378.908 suara
Ganjar-Mahfud: 178.534 suara

38. Papua Pegunungan

Anies-Muhaimin: 284.184 suara
Prabowo-Gibran: 838.382 suara
Ganjar-Mahfud: 175.956 suara

Luar Negeri

Anies-Muhaimin: 125.110 suara
Prabowo-Gibran: 427.871 suara 
Ganjar-Mahfud: 118.385 suara

(Sumber Wartakota/Tribunnews)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved