Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ramadhan 2024

Inilah Posisi Tidur yang Dianjurkan Setelah Sahur untuk Penderita Gerd Menurut Dokter

Inilah posisi tidur yang dianjurkan setelah sahur, cocok untuk penderita gerd, asam lambung atau maag.

Editor: Erlina Langi
pexels.com
Inilah posisi tidur yang dianjurkan setelah sahur, cocok untuk penderita gerd, asam lambung atau maag. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Inilah posisi tidur yang dianjurkan setelah sahur

Tips berikut ini sangat cocok bagi Anda yang penderita gerd, asam lambung atau maag.

Di bulan suci Ramadhan, umat muslim yang wajib berpuasa menunaikan sahur.

Sahur dilakukan pada dua sepertiga malam.

Biasanya orang-orang susah menahan rasa kantuk saat menjalankan rutinitas ini.

Biasanya banyak orang memilih untuk tidur kembali pascamenyantap sajian sahur.

Padahal tidur setelah sahur sangat tidak dianjurkan.

Tetapi adakalanya, tidur 1 jam tetap berharga bagi mereka yang akan bekerja pada pagi harinya.

Ahli Endoskopi Gastrointenstinal yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr.dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, menjelaskan, sekalipun tubuh sangat lelah, ada baiknya tidur dua jam setelah sahur.

"Anjurannya secepat-cepatnya kita tidur itu setelah dua 2 jam makan. Karena makanan itu berada di lambung kita itu selama 6-7 jam," kata dia dalam sebuah video yang dikutip Senin (18/3/2024).

Apa yang terjadi saat memaksakan tidur 1-2 jam pascasahur?

Ia menjelaskan selesai sahur masih banyak makanan di lambung.

Jika dipaksakan tidur dalam keadaan telentang maka makanan dapat balik arah atau reflux.

Makanan dari lambung balik ke kerongkongan.

Artinya, kebiasaan tidur usai sahur dapat memicu gejala GERD (gastroesophageal reflux disease).

"Tentu hal ini bermasalah bagi pasien gerd," ucap dia.

Adapun gejala gerd biasanya merasakan panas dada seperti terbakar dan mulutnya pahit .

Kondisi ini sebenarnya bisa dicegah.

"Tipsnya meninggikan bantal kita, dua atau tiga bantal tentu tidak nyaman daripada kita mengalami reflux," tutur dr Ari.

Berdasarkan data di 2017, 5-9,9 persen dari seluruh penduduk di Indonesia mengalami Gerd yang termasuk kelompok penyakit akibat asam lambung.

Gerd bisa dialami oleh orang dewasa dan anak-anak.

Lebih lanjut Ari menegaskan, gerd tidak menyebabkan secara langsung seseorang meninggal dunia.

Gerd disebutnya merupakan penyakit kronis yang bisa berlanjut menjadi gangguan pada paru-paru maupun organ lain atau komplikasi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved