Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Arti Mimpi

Arti Mimpi Bulan Ramadhan, Ternyata Menandakan Hal Baik, Berikut Tafsir Lengkapnya

Arti mimpi bulan Ramadhan telah tiba dapat berbeda-beda tergantung pada detail mimpi dan kondisi pribadi pemimpi.

Editor: Ventrico Nonutu
Getty Images
Ilustrasi Ramadhan. Arti Mimpi Bulan Ramadhan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Mengalami mimpi merupakan hal yang biasa bagi manusia.

Setiap orang pasti pernah mengalami mimpi.

Mimpi seringkali dianggap hanya sebagai bunga tidur.

Namun ada juga yang menganggap bahwa mimpi memiliki arti.

Mimpi juga bisa menjadi suatu pertanda bagi pemimpinya.

Pernahkah anda mengalami mimpi tentang Ramadhan?

Baca juga: Arti Mimpi Teman Menikah, Bisa Jadi Pertanda Baik Asmara, Simak Tafsirnya

Arti mimpi bulan Ramadhan telah tiba dapat berbeda-beda tergantung pada detail mimpi dan kondisi pribadi pemimpi.

Berikut beberapa kemungkinan arti mimpi tersebut:

Pertanda baik:

Kesempatan untuk berbenah diri: Mimpi ini dapat menjadi pengingat bagi pemimpi untuk memanfaatkan bulan Ramadhan sebagai momen untuk memperbaiki diri dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT.

Keberkahan dan rezeki: Bulan Ramadhan identik dengan keberkahan dan limpahan rezeki dari Allah SWT. Mimpi ini dapat menjadi pertanda bahwa pemimpi akan mendapatkan limpahan rezeki di bulan Ramadhan.

Pengampunan dosa: Bulan Ramadhan adalah bulan penuh ampunan. Mimpi ini dapat menjadi pertanda bahwa Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa pemimpi.

Kebahagiaan dan kedamaian: Bulan Ramadhan adalah bulan penuh kebahagiaan dan kedamaian. Mimpi ini dapat menjadi pertanda bahwa pemimpi akan merasakan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupnya.

Mimpi Sebagai Petunjuk

Tidak semua mimpi yang dialami oleh seseorang bisa dijadikan sebagai petunjuk, sebab ada kemungkinan mimpi yang dialami bukan berasal dari petunjuk Allah, tapi karena bisikan setan.

Mimpi bisa juga disebabkan tersibukkannya seseorang memikirkan suatu objek tertentu hingga objek itu terbawa dalam mimpinya.

Dalam Islam, mimpi yang dapat dijadikan pijakan adalah mimpi yang betul-betul berasal dari petunjuk Allah.  

Nabi Muhammad menjadikan dasar penetapannya pada sebuah mimpi yang dialami para sahabat. 

Dalam menentukan pensyariatan adzan yang berdasarkan mimpi Abdullah bin Zaid dan Umar bin Khattab. Hal ini merupakan salah satu contoh dari mimpi yang merupakan petunjuk dari Allah.

Untuk membedakan antara mimpi yang benar-benar petunjuk dari Allah dengan mimpi yang berasal dari bisikan setan, salah satunya dengan menandai waktu terjadinya mimpi tersebut. 

Jika mimpi terjadi dini hari atau saat waktu sahur, kemungkinan besar mimpi itu adalah mimpi yang benar dan dapat ditafsirkan. 

Sedangkan mimpi yang dipandang merupakan bisikan dari setan adalah mimpi yang terjadi pada awal-awal malam atau saat petang. 

“Mimpi yang paling benar adalah di waktu sahur, sebab waktu tersebut adalah waktu turunnya (isyarat) ketuhanan, dekat dengan rahmat dan ampunan, serta waktu diamnya setan. Kebalikannya adalah mimpi di waktu petang (awal waktu malam)” (Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Madarij as-Salikin, juz 1, hal. 76).

Telah tayang di TribunJambi.com

Baca Berita Lainnya di Google News

Baca Berita Terbaru Tribun Manado KLIK INI

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved