Badan Pangan Nasional Beberkan Strategi Stabilkan Harga Beras Hingga ke Daerah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Beras menjadi sorotan lantaran harganya yang terus naik.

Di Kota Manado, Sulawesi Utara, harga beras berada di kisaran Rp15 ribu-Rp16 ribu per kilogram.

Meski harganya naik, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa stok beras di Sulut cukup.

Baca juga: Harga Beras Premium Kembali Naik di Pasar Bersehati Manado, Pedagang Rugi Pembeli Pilih Bulog

Hal ini ia ungkapkan saat berkunjung ke Gudang Bulog Bitung pada Jumat (26/2/2024).

"Jadi di Gudang Bulog Bitung ini kita punya stok beras 15 ribu ton lebih," tuturnya.

Jumlah tersebut mampu mencukupi kebutuhan beras masyarakat Sulut hingga Juni 2024 yang berkisar antara 12 ribu ton.

Arief mengakui stok tersebut berasal dari impor luar negeri.

Guna stabilkan harga, pemerintah pusat melakukan intervensi dengan meluncurkan berbagai program hingga ke daerah.

Satu, ada Gerakan Pangan Murah yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan di 514 kabupaten/kota di Indonesia termasuk Sulut.

Program tersebut didukung oleh Bulog di masing-masing daerah.

Kemudian, ada beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang harganya jauh lebih murah namun kualitasnya tak kalah dengan beras premium.

"SPHP kita masukkan ke ritel modern, pasar tradisional, outlet-outlet, hingga pasar induk," tambah Arief.

Terakhir, ada bantuan pangan pemerintah dalam bentuk beras seperti yang diberikan Jokowi di Bitung pada Jumat pekan lalu.

Bantuan beras tersebut diberikan kepada masyarakat kurang mampu yang masuk kategori keluarga penerima manfaat (KPM).(*)