Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kapal Terbakar di Bitung

Akhirnya Terungkap Penyebab Terbakarnya KLM Teluk Kedi di Pelabuhan Samudera Bitung, 4 ABK Diperiksa

Polsek Kawasan Pelabuhan Samudera (KPS) Bitung, menyampaikan perkembangan penyelidikan kebakaran kapal KLM Teluk Kedi.

Tribun Manado/Christian Wayongkere
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samudera (KPS) Bitung AKP Julio Jagratara SH 

BITUNG, TRIBUNMANADO.CO.ID - Polsek Kawasan Pelabuhan Samudera (KPS) Bitung, menyampaikan perkembangan penyelidikan kebakaran kapal KLM Teluk Kedi.

Kapal KLM Teluk Kedi, terbakar saat sedang sandar di dermaga Pelra Pelabuhan Samudera Bitung, Rabu (7/2/2024) malam.

"Penyebab kebakaran diduga korsleting dikelistrikan kapal," kata Kapolsek KPS Bitung AKP Julio Jagratara SH, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Kronologis KLM Teluk Kedi Terbakar di Pelabuhan Bitung, ABK Teriak ke Kapal Lain Agar Lepas Tali

Lanjut Kapolsek, dalam kasus ini pihaknya telah melakukan pemeriksaan terjadap empat orang crew atau awak kapal.

Satu di antaranya, Nahkoda Kapal KLM Teluk Kedi bernama Ramadhan Aspo (39).

Pihaknya terus melakukan pendalaman, terkait peristiwa kebakaran kapal yang tidak ada korban jiwa.

Hanya kerugian material, diperkirakan Rp 400 juta.

"Hanya ada satu kapal yang terbakar," tambahnya.

Peristiwa kebakaran satu unit Kapal Layar Motor (KLM) Kedi, terjadi di Dermaga Pelra Pelabuhan Samudera Bitung, Rabu (7/2/2024).

Kebakaran itu terjadi saat kapal sedang sandar, saat hari sudah tengah malam sekitar pukul 23.15 Wita.

Sementara di bagian kiri dan kanan kapal, ada kapal jenis KLM yang tengah bersandar.

Peristiwa kebakaran KLM Kedi, terjadi di sela pelayaran Perdana Kapal Kargo SITC Container Lines MV SITC Batagas VOY.2403.N dan Pelepasan Ekspor Langsung dari Sulawesi Utara ke Asia Timur, Rabu malam.

Nampak kepulan asap putih kehitaman, membumbung tinggi ke langit.

"Ada kebakaran," kata petugas yang sedang mengikuti kegiatan ekspor di Di Container Freigth Station (CFS) Pelindo Terminal Peti Kemas (TPK) Bitung.

Saat bersamaan bunyi sirine dari mobil pemadam kebakaran terdengar.

Orang-orang pun diselimuti sindrom 'mangkage' atau ingin tau apa yang terjadi, dengan cara mendatangi lokasi kebakaran

"Jangan dekat-dekat bahaya, tolong minggir dari jalan yang akan dilewati mobil pemadam," kata beberapa petugas keamanan di kawasan Pelabuhan.

Warga semakin banyak yang berkumpul disekitar tempat kejadian, dan tak lupa mengabadikan momen jarang terjadi pakai HaPe.(crz)

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved