Imlek 2024
6 Hal yang Selalu Ada Saat Perayaan Imlek, Tradisi ke-3 Punya Makna Filosofi Transfer Kekayaan
Satu di antara hal yang banyak ditanyakan saat perayaan Imlek adalah angpau. Hari ini umat Khonghucu merayakan Tahun Baru Imlek.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Indry Panigoro
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Sabtu 10 Februari 2024 seluruh warga etnis Tionghoa merayakan Imlek tak terkecuali yang ada di Manado.
Banyak ornamen ataupun perlengkapan Imlek yang terlihat.
Ternyata beberapa barang ini selalu ada saat perayaan Imlek.
Perayaan Imlek sebenarnya adalah tahun baru Cina, sehingga dari agama apapun bisa merayakannya.
Seperti di Manado misalnya, banyak etnis Tionghoa memeluk berlainan agama.
Sebab Imlek merupakan ajang silaturahmi semua warga Tionghoa.
Satu di antara hal yang banyak ditanyakan saat perayaan Imlek adalah angpau.
Hari ini umat Khonghucu merayakan Tahun Baru Imlek.
Keberagaman suku, agama, ras, dan budaya menjadi hal identik yang sudah selayaknya terus dijaga.
Selama perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa merayakannya dengan sembahyang Imlek, sembahyang pada Thian, dan perayaan Cap Go Meh yang bertujuan sebagai wujud syukur dan doa harapan agar di tahun depan mendapatkan rezeki yang lebih banyak.
Selain itu, biasanya perayaan Imlek menjadi sarana silaturahmi dan bagi-bagi angpau untuk kerabat dan tetangga, serta menjamu para leluhur mereka.
Berikut adalah serba-serbi perayaan Imlek:
1. Petasan Rantai
Dipasang pula petasan rantai di atas bangunan serta di jalan.
Umat Tridharma percaya, bunyi petasan di malam tahun baru Imlek dapat mengusir roh jahat supaya tahun baru berjalan lebih baik.
2. Emas dan Merah
Warna merah dalam perayaan imlek dipercaya sebagai pembawa keberuntungan.
Sedangkan warna emas atau kuning dianggap sebagai warna paling indah, sebab kuning menghasilkan Yin dan Yang menurut pepatah kuno Tiongkok.
Maka dari itu, warna kuning memiliki arti sebagai pusat dari segala hal.
3. Angpau
Salah satu makna angpau adalah filosofi transfer kesejahteraan atau energi.
Transfer kesejahteraan dari orang mampu ke tidak mampu, dari orangtua ke anak-anak, dari anak-anak yang sudah menikah ke orangtua.
Angpau dalam perayaan tahun baru Imlek diberikan oleh seseorang yang sudah menikah kepada anak-anak, orang tua, ataupun dewasa yang belum menikah.
Kue keranjang atau biasa dikenal dengan kue ranjang, dalam bahasa Mandarin disebut dengan Nian Gao atau dalam dialek Hokkian disebut dengan Ti Kwe, yang diperoleh dari wadah cetakan kue yang berbentuk Keranjang.
Dalam dialek Hokkian, Ti Kwe memiliki arti sebagai “kue manis” yang sering disusun tinggi bertingkat-tingkat yang memiliki arti sebagai peningkatan rezeki atau kemakmuran.
Di China ada kebiasaan untuk menyantap kue keranjang ini terlebih dahulu saat tahun baru dengan harapan mendapatkan keberuntungan dalam pekerjaan.
Kue ini terbuat dari tepung ketan dan gula yang menjadikan kue keranjang ini memiliki tekstur yang kenyal dan lengket.
5. Jeruk Mandarin
Jeruk dalam bahasa Mandarin disebut ‘chi zhe’, ‘chi’ artinya rezeki dan ‘zhe’ berarti buah.
Jadi, makna dari jeruk pada Imlek adalah buah pembawa rezeki.
Tak hanya jeruknya sendiri saja yang memiliki arti baik, namun warna jeruk juga memiliki arti.
Masyarakat China menganggap jika warna orange cerah ini sebagai lambang emas yang berkonotasi pada rezeki yang berupa uang.
6. Barongsai
Tarian barongsai ini dipercaya memiliki makna untuk mengusir roh-roh jahat, karena mereka percaya jika monster, hantu, roh-roh jahat takut dengan suara keras.
Alasan tersebutlah yang menjadi alasan kenapa Barongsai selalu hadir dalam perayaan imlek.
Tak hanya tarian barongsainya saja yang memiliki arti, namun suara pukulan simbal, gong, gendang yang mengiringi tarian Barongsai memiliki makna membawa keberuntungan.
Perayaan Tahun Baru China di Manado Tarik Perhatian Wisman
Perayaan menyambut Tahun Baru China, Imlek 2575 Kongzili di Manado Sulawesi Utara selalu menarik perhatian banyak orang.
Warga memadati kompleks Kampung China (Pecinan) Manado.
Tidak hanya warga Tionghoa, warga umum dari berbagai wilayah datang.
Mereka tumpah ruah di klenteng-klenteng yang ada di Pecinan. Sebagian besar memadati Jalan DI Panjaitan, jalur utama Pecinan Manado.
Tidak hanya warga Manado, perayaan Imlek juga menarik perhatian wisatawan mancanegara (wisman).
Seperti pasangan asal Jerman, Toni dan istrinya yang sempat menyaksikan dari dekat ibadah Yuan Dan (akhir tahun) umat Khonghucu di Klenteng Kongzi Miao, malam ini.
Mereka berbaur bersama warga lainnya. "Baru pertama kali melihat seperti ini," ujar Toni.
Bule lainnya, Vasco dari Italia. Pria yang beristrikan perempuan Jawa ini liburan di Manado.
"Kami nginap di hotel dekat sini. Dapat informasi ada perayaan.. Makanya jalan ke sini," katanya dalam Bahasa Indonesia yang kurang fasih. (ndo)
Warna Imlek Mulai Tampak di Manado Sulawesi Utara, Kantor Wali Kota Dihias Lampion |
![]() |
---|
Imlek 2575, Barongsai dan Wushu Coklat Hibur Penumpang Bandara Sam Ratulangi Manado |
![]() |
---|
Polsek Wenang Lakukan Pengamanan di Klenteng Kong Zi Miao Manado Sulawesi Utara |
![]() |
---|
Imlek 2575, Umat Tridharma Kotamobagu Sulawesi Utara Doakan Bangsa dan Pemilu Aman |
![]() |
---|
Potret Umat Khonghucu di Klenteng Kong Zi Miao Manado Sulut Ibadah Syukur Tahun Baru Imlek 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.