Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Lalu Lintas

Kronologi Kecelakaan Maut, Rombongan Bus Hendak Wisata ke Pantai Terguling, 3 Orang Tewas

Terjadi kecelakaan maut di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta pada kemarin hari Kamis siang.

Tribunjogja.com
Sejumlah relawan termasuk aparat kepolisian setempat sedang melakukan evakuasi bus Saestu Trans dengan nomor polisi E 7607 V yang terlibat laka tunggal di Bukit Bego, Kamis (8/2/2024). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terjadi kecelakaan maut di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta pada kemarin hari Kamis siang.

Kecelakaan itu melibatkan kendaraan bus yang mengalami kecelakaan tunggal.

Kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 3 orang tewas.

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok Sabtu 10 Februari 2024, Info BMKG 26 Wilayah Waspada Hujan Lebat

Baca juga: Kecelakaan Maut, Seorang Pengendara Motor Tewas, Korban Oleng Hindari Pejalan Kaki Lalu Tabrak Pikap

Kecelakaan merupakan suatu insiden yang dihindari semua orang.

Untuk itu diimbau agar selalu waspada dan berhati-hati ketika berkendara di jalan raya.

Patuhi peraturan yang telah ditetapkan pihak berwajib dan taati rambu-rambu lalu lintas.

Jangan lupa untuk selalu berdoa dan menjaga keselamatan bersama agar terhindar dari marabahaya.

Kecelakaan bus terjadi di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di tikungan Wanagama bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Kamis (8/2/2024) siang.

Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dalam peristiwa nahas tersebut.

Bus Saestu Trans diketahui mengangkut 53 orang asal Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Seorang penumpang bus Saestu Trans, Savina Putri Ningtiyas (19), menceritakan detik-detik peristiwa nahas tersebut.

Ia pun mengaku trauma atas kejadian itu.

"Iya rasa trauma ada.

Trauma untuk naik bus juga ada," ungkap perempuan asal Kalurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kabupaten Surakarta, Jawa Tengah, kepada awak media.

Ia menuturkan, awalnya ia bersama rombongan pekerja pabrik percetakan di Surakarta sedang berwisata di Puncak Becici dan akan menuju ke Pantai Parangtritis.

"Terus jarak sekitar tujuh menit dari lokasi (lokasi kejadian), sopirnya tiba-tiba berhenti sekitar tiga menitan.

Itu posisinya kendaraan ada di atas dan akan turun," jelas dia.

"Terus penumpang tuh pada tanya ke sopir, ada apa pak? Enggak ada apa-apa, cuma ngantre, katanya pak sopir. Padahal, kita tuh lihat di depan enggak ada kendaraan," bebernya.

Saat bus berwarna hijau itu berhenti, Savina mengaku mendengar suara seperti gesekan mesin di bagian belakang.

Namun, dikarenakan pihak sopir dan kenek menjawab tidak apa-apa, para penumpang tersebut langsung diam dan tidak berpikir panjang.

"Terus bus itu bergerak (kembali melaju), tapi kencang banget.

Karena turunan jadi bus itu kenceng.

Tapi, bergeraknya enggak kayak biasa," bebernya.

"Pas di lokasi (lokasi tempat kejadian perkara), bus itu berhenti dan miring ke kiri.

Sopir sama kenek langsung lari ke belakang untuk keluar sambil teriak ayo turun-ayo turun," kata dia.

Dikatakannya, kondisi sopir dan kenek tersebut seolah-olah hanya ingin menyelamatkan diri sendiri dan tidak mengutamakan keselamatan penumpang.

"Lah kita kan belum sempat turun.

Tiba-tiba busnya sudah gelimpang (terguling).

Sedangkan sopir sama kenek sudah menyelamatkan diri," ungkap Savina.

Setelah bus terguling, ia bersama sejumlah penumpang lainnya turun dari bagasi bagian belakang.

Sebab, usai kecelakaan, bagasi bus tersebut terbuka.

Imbas dari kejadian tersebut, Savina mengalami luka-luka pada bagian punggung belakang.

Sedangkan sejumlah keluarga dari pacarnya ada yang luka dan meninggal dunia.

"Kan dari karyawan perusahaan itu ada yang bawa keluarga.

Jadi, keluarga pacar saya ikut juga," sambung Savina.

Keterangan Polisi

Kapolres Bantul, AKBP Michael R Risakotta, mengatakan, keadaan bus tersebut terguling ke kiri.

Kendaraan itu bergerak dari arah timur menuju barat lokasi kejadian.

"Terkait kronologi kejadian masih kami pastikan termasuk penyebab kecelakaan itu," katanya kepada awak media.

Bus tersebut membawa penumpang sekitar 50 orang.

Satu di antaranya mengalami cidera kepala berat dan dinyatakan meninggal dunia (MD)

"Kemudian, data sementara ada satu orang yang mengalami luka pada bagian kaki.

Saat ini, korban sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat," beber AKBP Michael.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Jogja dari lokasi kejadian, kecelakaan bermula saat bus membawa rombongan wisatawan hendak pergi ke Pantai Parangtritis seusai berwisata ke Puncak Becici.

Bus awalnya berjalan normal.

Namun saat memasuki jalur menurun di Bukit Bego, bus diduga mengalami rem blong.

Bus kemudian hilang kendali hingga akhirnya terguling di sisi kiri jalan.

Satu penumpang bus tewas dalam kecelakaan itu setelah tergencet bodi bus.

"Kecelakaan terjadi sekitar pukul 13.30 WIB,"kata salah satu warga di sekitar lokasi kejadian bernama Edo.

Keterangan Bupati Halim

Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, meninjau korban Bus Saestu Trans nomor polisi E 7607 V yang terguling di Jalan Imogiri-Mangunan, tepat di tikungan Wanagama bawah Bukit Bego, Padukuhan Kedungbuweng, Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Kamis (8/2/2024) siang.

Dalam tinjauan tersebut, Bupati Halim menemukan sejumlah fakta baru.

"Itu merupakan rombongan wisata dari Dusun Kesongo, Desa Tegalmade, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo sejumlah 53 orang rombongan," katanya kepada awak media.

Disampaikannya, rombongan tersebut sedang berwisata di Puncak Becici.

Setelah itu mereka beranjak ke Parangtritis, namun tiba-tiba terlibat kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan sekitar pukul 13.41 WIB.

Kemudian korban dari kecelakaan tersebut ditangani pihak RSUD Panembahan Senopati Bantul .

Dari situ, tiga di antaranya dinyatakan meninggal dunia dengan waktu dan tempat yang berbeda.

Di mana, satu meninggal dunia di tempat kejadian perkara, satu di perjalanan dan satu lagi di RSUD Panembahan Senopati .

"Kemudian di RSUD Panembahan Senopati ada 16 orang rawat jalan, rawat inap delapan orang dan akan dirujuk satu orang ke RSUP Dr. Sardjito," beber Halim.

Lalu, delapan orang ada yang menjalani perawatan di RS PKU Bantul.

Di mana, lima orang mendapatkan rawat jalan, dua orang rawat inap dan satu orang sedang menjalani observasi.

"Dari keterangan pasien tadi, bahwa sejak awal memang dipandang busnya itu kurang baik.

Yang dipesan itu bus yang bagus, tapi saat mau berangkat itu ganti bus," urai Halim.

Tips Hindari Kecelakaan di Jalan

1. Manuver sembarangan

Masih banyak pengguna kendaraan bermotor yang tidak mau mematuhi aturan lalu lintas sehingga melakukan manuver sembarangan yang berbahaya.

Seperti, pindah lajur tanpa mengindahkan mobil lain di sekitarnya.

Begitu melihat ada yang seperti itu, jangan ragu untuk segera menjaga jarak aman dan tidak terprovokasi oleh tindakan mereka.

2. Melawan arah jalan

Tidak hanya sepeda motor, pemakai mobil pun ada yang nekat melawan arah demi kepentingannya sendiri.

Meskipun salah, namun tetap lebih baik jika Anda tidak terpancing emosinya.

Serta menjaga jarak aman dengan cara menghindar kalau terlihat ada yang melakukan perilaku salah tersebut.

3. Sein kanan padahal belok kiri

Gurauan ini banyak terdengar untuk mengomentari pengguna jalan yang tidak peduli cara memberikan sinyal belok dengan aman.

Alhasil, bukannya menyalakan lampu sein yang sesuai arah, malah abai dan menyalakan lampu sein yang salah, bahkan tidak memberikan isyarat apapun.

Jaga jarak aman kalau Anda menemukan tipe pengemudi seperti ini.

4. Bermain ponsel

Dengan alasan sibuk atau mau tetap eksis di media sosial, beberapa pengemudi tetap bermain ponsel ketika mengemudi mobil.

Padahal perilaku tersebut dapat mendistraksi fokus dan kewapadaan sehingga melakukan tindakan ceroboh, seperti pindah lajur tanpa sadar atau lupa mengerem.

Segera hindari dan beri jarak aman waktu bertemu pengemudi seperti ini.

5. Lampu rem mati

Masih banyak pengemudi yang tidak peduli lampu rem mobilnya berfungsi atau tidak.

Padahal, lampu rem yang mati membuat pengemudi lain tidak tahu kapan mobil atau sepeda motor di depannya mengurangi kecepatan.

Hindari mengikuti dari belakang kendaraan yang lampu remnya mati, seperti dengan pindah lajur atau menyalip kalau aman.

6. Membunyikan klakson seenaknya

Mungkin Anda pernah terganggu oleh pengemudi lain yang menyalakan klaskon tanpa alasan yang jelas, seperti traffic light belum hijau tapi sudah berisik menekan klakson.

Meskipun kesal, tetap kendalikan emosi dan tidak perlu terpengaruh oleh sikap mereka.

Berikan jalan jika memungkinkan dan biarkan mereka melaju sehingga tercipta jarak aman.

(tribunjogja.com)

Baca Berita Tribun Manado di Google News

Kecelakaan Lalu Lintas Lainnya

Tayang di TribunJogja.com

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved